Kebiasaan yang Membuat Cepat Tua

iklan

Permen Karet Bikin Cepat Tua Ada bebrapa kebiasaan nih gan yang bikin agan kerasa lebih tua dimata orang lain. Merasa lebih tua yah gan bukan tua beneran, karena klo tua beneran kan itu waktu penyebabnya. :D

Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa merokok dan minuman beralkohol berefek negatif bagi kesehatan. Namun tidak banyak orang mengetahui apa saja hal-hal yang tampaknya sepele namun berdampak besar terhadap kesehatan. Berikut ini beberapa jenis kebiasaan yang membuat tubuh tampak lebih tua tanpa kita sadari.

1. Melihat dengan menyipitkan mata
Seringkali kita mengamati sesuatu yang menarik dengan berjinjit dan menyipitkan mata. Sebenarnya, kebiasaan ini menjadikan kerutan di sekitar mata semakin jelas. :?

Untuk meningkatkan elatisitas kulit sekitar mata, gunakan krim kolagen, lalu urut daerah sekitar mata dengan arah kanan-kiri dan atas-bawah. Lakukan beberapa kali sehari. Pastikan juga Anda memakai kacamata hitam saat berada di luar ruangan atau pakailah kacamata jika memiliki gangguan penglihatan.

2. Memakai bodi scrub
Secara rutin kita memang harus membuang sel-sel kulit mati agar kulit terlihat lebih bercahaya. Tetapi jangan menggosok tubuh terlalu keras atau terlalu sering. Luluran dengan scrub lebih dari sekali dalam seminggu, bisa menyebabkan kerusakan lapisan kulit dan melemahkan fungsi alami kulit sebagai pelindung. Terlalu keras dan terlalu sering melulur tubuh, juga bisa menimbulkan luka dan infeksi jaringan kulit. Pada akhirnya, kulit akan rentan terhadap proses penuaan.

Bagi pemilik kulit sensitif atau alergi, hindari lulur berbahan buah dan gel. Setelah melulur tubuh, jangan lupa gunakan pelembab. Produk yang mengandung minyak zaitun dan lidah buaya sangat dianjurkan bagi kulit kering. Bagi kulit berminyak, gunakan produk bebas minyak, atau produk dengan kandungan asam hyaluronic yang cocok untuk kulit berminyak.

3. Minum menggunakan sedotan
Walaupun terlihat seksi, :) minum menggunakan sedotan tidak baik bagi kesehatan kulit. Gesekan antara kulit bibir dengan sedotan menimbulkan kerutan di sekitar mulut yang sangat sukar dihilangkan saat facial atau pengencangan.

4. Merokok
Menyelipkan rokok di sela-sela bibir bisa menimbulkan kerutan pada bibir. Para perokok biasanya akan terlihat lebih tua daripada orang yang tidak merokok, bukan hanya karena penuaan kulit, tetapi akibat kerutan sehingga menimbulkan efek menua.

5. Postur tubuh
Selain menjaga kesehatan kulit, penampilan kita juga sangat dipengaruhi postur tubuh. Punggung yang bungkuk, bahu yang jatuh dan dada yang turun akan membuat gadis 20 tahun terlihat sangat tidak menarik.

6. Kebiasaan mengunyah
Kebiasaan mengunyah permen karet atau makanan ringan bukan hanya berbahaya pada luka lambung, tetapi juga menyebabkan kerutan dan penyempitan pembuluh darah. Akibatnya, tekanan darah akan meningkat dan adanya penonjolan pembuluh darah.

Apabila ingin mengunyah permen karet, lebih baik mencoba meditasi berikut. Coba rileks dan duduk nyaman, lalu letakkan tangan di lutut dengan telapak terbuka. Tarik napas panjang lewat hidung lalu keluarkan melalui mulut, lakukan berulang-ulang.

>

Baca Selengkapnya - Kebiasaan yang Membuat Cepat Tua

Makanan Yang Dikonsumsi Untuk Berhenti Merokok

iklan

Stop Merokok Merokok memang tidak baik untuk kesehatan, makannya disetiap bungkus rokok biasanya ada peringatan “Merokok dapat menyebabkan kanker, impotensi, gangguan kehamilan dan janin”. 8O

Agan-agan pengen banget berhenti merokok tapi kok susah banget kayaknya, nah mungkin makanan-makanan dibawah ini bisa membantu agan-agan untuk berhenti merokok. langsung aja deh gan ;)

Studi Univesritas Duke menemukan ada empat jenis makanan yang dapat membuat rasa rokok menjadi tidak enak. Mengkonsumsi makanan ini secara teratur membantu melenyapkan rasa rokok yang membuat orang ketagihan.

  • Buah-buahan
  • Sayur-sayuran
  • Produk susu
  • Minuman non-karbonasi seperti air putih dan jus buah

tapi hati-hati gan, soalnya ada juga makanan yang bikin merokok tambah nikmat, nah jika agan ingin berhenti merokok sebaiknya hindari makanan-makanan seperti dibawah ini. :evil:

  • Daging
  • Kopi
  • Minuman beralkohol

Meskipun belum dapat dijelaskan lebih jauh, peneliti menduga makanan tertentu memicu produksi air liur yang menjadikan rokok terasa lebih enak atau kurang enak.

Penelitian yang sama menawarkan beberapa produk makanan lezat sekaligus menjaga diet. :)

  • Buah: makanan penutup berupa salad dari berbagai buah-buahan manis
  • Sayuran: resep makanan dengan bahan kembang kol, cabai, brokoli dan sayuran hijau lainnya
  • Yogurt: yogurt pina colada atau citrus berry smoothie layak dicoba
  • Keju: pizza sayuran dengan taburan keju, lasagna karamel pun layak jadi santapan lezat untuk diet sekaligus sehat.

Semoga program berhenti merokok agan berhasil, sayah bantu do’a gan :P

vivanews.com>

Baca Selengkapnya - Makanan Yang Dikonsumsi Untuk Berhenti Merokok

Bipolar Disorder

iklan
Bipolar disorder or manic-depressive disorder (also referred to as bipolar affective disorder or manic depression) is a psychiatric diagnosis that describes a category of mood disorders defined by the presence of one or more episodes of abnormally elevated energy levels, cognition, and mood and one or more depressive episodes. The elevated moods are clinically referred to as mania or, if milder, hypomania. Individuals who experience manic episodes also commonly experience depressive episodes or symptoms, or mixed episodes in which features of both mania and depression are present at the same time.[1] These episodes are usually separated by periods of "normal" mood, but in some individuals, depression and mania may rapidly alternate, known as rapid cycling. Extreme manic episodes can sometimes lead to psychotic symptoms such as delusions and hallucinations. The disorder has been subdivided into bipolar I, bipolar II, cyclothymia, and other types, based on the nature and severity of mood episodes experienced; the range is often described as the bipolar spectrum.

Source : en.wikipedia.org
Baca Selengkapnya - Bipolar Disorder

Hipertensi dalam kehamilan

iklan

Hipertensi dalam kehamilan berarti tekanan darah meninggi saat hamil. Keadaan ini biasanya mulai pada trimester ketiga, atau tiga bulan terakhir kehamilan. Kadang-kadang timbul lebih awal, tetapi hal ini jarang terjadi.

Tidak diketahui mengapa tekanan darah bisa meninggi di saat hamil. Keadaan ini paling sering terjadi pada hamil anak pertama, dan lebih jarang pada hamil anak selanjutnya.

Dikatakan tekanan darah tinggi dalam kehamilan jika tekanan darah sebelum hamil (saat periksa hamil) lebih tinggi dibandingkan tekanan darah di saat hamil.

Bagaimana suatu peristiwa kehamilan dapat memicu atau memperberat hipertensi merupakan pertanyaan yang masih belum memperoleh jawaban yang memuaskan.

Angka kejadian Hipertensi dalam Kehamilan kira-kira 3.7 % seluruh kehamilan.

Walaupun penyebab pasti mengapa tekanan darah bisa meninggi di saat hamil, tapi perlu dilakukan pencegahan terhadap factor-faktor yang jelas beresiko mencetuskan terjadinya hipertensi. Keadaan ini paling sering terjadi pada hamil anak pertama, dan lebih jarang pada hamil anak selanjutnya. Beberapa faktor yang ditengarai berhubungan dengan kejadian hipertensi antara lain pola makan yang tidak sehat, karakteristik individual seperti usia, faktor genetik, dan kondisi psikologis emosional. Pada saat hamil muda ibu biasanya suka mengkonsumsi makanan yang berasa kecut dan asin dimana makanan tersebut sering mengandung kadar natrium (garam) yang tinggi.

Banyak saran yang diberikan untuk menghindarkan hipertensi misalnya dengan menghindari konsumsi daging berlebihan, protein, purine, lemak, hidangan siap saji (snack), dan produk-produk makanan instan lain.

John dkk (2002) : diet buah dan sayur banyak mengandung aktivitas non-oksidan yang dapat menurunkan tekanan darah.

Zhang dkk (2002) : kejadian PE pada pasien dengan asupan vitamin C harian kurang dari 85 mg dapat meningkat menjadi 2 kali lipat.

Obesitas adalah faktor resiko yang berpotensi untuk menyebabkan terjadinya PE. Obesitas pada ibu tidak hamil dapat menyebabkan aktivasi endotel dan respon inflamasi sistemik yang berhubungan dengan arterosklerosis.

Kadar C-reactive protein (“inlamatory marker”) meningkat pada obesitas yang seringkali berkaitan dengan PE

Sumber :

Dekker GA, Sibai BM : Etiology and pathogenesis of preeclampsia: Current concepts. Am J Obstet Gynecol 179:1359, 1998

John JH, Ziebland S, Yudkin P, et al : Effects of fruit and vegetables consumption on plasma antioxidant concentration and blood pressure: A randomized controlled trial. Lancet 359:1969.2002

Zhang C, Williams MA, King IB, et al : Vitamin C and the risk of preeclampsia-result from dietary questionnaire and plasma assay. Epidemiology 13:382,2002

Baca Selengkapnya - Hipertensi dalam kehamilan

Kelas Ibu : Senam Hamil

iklan

Jenis olah tubuh yang paling sesuai untuk ibu hamil adalah senam hamil. Gerakan senam hamil sesuai dengan banyaknya perubahan fisik seperti pada organ genital, perut yang tambah besar dsb. Dengan melakukan senam hamil secara teratur dan intensif, ibu hamil dapat menjaga kesehatan tubuh dan janin yang dikandung secara optimal.

Senam hamil adalah terapi latihan gerak untuk mempersiapkan ibu hamil, secara fisik ataupun mental, untuk menghadapi persalinan yang cepat, aman dan spontan.

Beberapa hal yang perlu diketahui terkait pelaksanaan kelas Senam Hamil antara lain :

A. Syarat Pelaksanaan Kelas Ibu
1) Sebagai pembicara adalah bidan yang sudah dilatih sebagai fasilitator
2) Waktu pelaksanaan paket kelas ibu di musyawarahkan bersama sehingga dapat dilaksanakan pada waktu yang tepat dan ibu hamil dapat hadir sesuai dengan jadwal yang disepakati.
3) Cara memberitahu ibu hamil tentang pelaksanaan kelas ibu harus jelas dilaksanakan berapa kali, waktu tidak lama dan tempatnya dimana.
4) Selalu memperhatikan jadwal, jangan sampai melelahkan ibu hamil
5) Materi yang disampaikan harus sesuai dengan skenario tepat dan jelas
6) Pastikan ibu hamil mengerti tentang m ateri yang disampaikan dengan melakukan pengecekan pemahaman ibu.
7) Tempat pelaksaan sebaiknya dalam ruangan yang agak besar tentang cukup ventilasi dan tidak bising.
8) Tersedia ruang untuk senam hamil

B. Karakteristika Paket Kelas Ibu
1) Kelas ibu menggunakan flip chart, terdiri dari 42 macam gambar yang telah disusun dengan skenario
2) Penyampaian materi berdasarkan skip presentasi dengan menggunakan ”sekenario”
3) Untuk menciptakan suasana yang menyenangkan antara bidan dan ibu hamil, bidan hendaknya mecoba ”Pendekatan yang bersahabat” seperti melakukan tetap mata sentuhan kecil dan pujian bagi ibu.
4) Dalam pelaksanaan kelas ibu mencakup 4 topik utama
a. Tujuan pengajaran memberikan pengetahuan
b. Melakukan tanya jawab untuk materi yang sudah disampaikah dengan tujuan memastikan apakah si ibu mengerti dengan materi yang telah disampaikan.
c. Pada setiap pertemuan selalu disampaikan penjelasan tentang buku KIA, sesuai dengan topik pada pertemuan hari ini
d. Sesuai penyampaian materi dilanjutkan dengan senam ibu hamil

C. Cara Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil

1. Di dalam pelaksanaan kelas ibu usahakan peserta tidak banyak, sebaiknya antara 10 -15 orang

2. Peserta kelas ibu sebaiknya ibu hamil dengan usia kehamilan diatas 5 bulan, dengan alasan : Kondisi ibu sudah kuat, Tidak takut terjadi keguguran, efektif untuk melakukan senam

3. Jadwal Kelas Ibu
Kelas ibu dilaksanakan sebanyak 3 kali
- Sebaiknya 1 x dalam seminggu (disepakati bersama)
- Lama 1 x pertemuan 1 jam 30 menit

4. Susunan Skenario Kelas Ibu
1) Tujuan umum penulisan skenario kelas ibu
- Untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak melalui pembelajaran dan pendidikan dalam bentuk kelompok sehingga ibu hamil dapat mempelajari sebagai macam hal dibandingkan bila ibu belajar sendiri.
- Diharapkan adanya komunikasi antara bidan dan ibu hamil dalam diskusi kelompok sehingga dapat saling berbagi informasi dan pengalaman antara ibu hamil dengan sesamannya dan juga antara ibu hamil dengan bidang.

2) Tujuan khusus
Tercapainya kehamilan dan persalinan yang nyaman dan aman

Pertemuan ke-1 Kelas Ibu
Susunan
1. Materi pertmuan ke-1 kelas ibu : mengenai kehamilan ibu hamil diharapkan :
- Mengerti mengenai perubahan tubuh selama kehamilan dan perkembangan janin
- Mengerti pentingnya memilih menu yang biak untuk mencapai kecukupan gizi ibu selam hamil dan untuk perkembangan janin dalam rahim
- Mengerti timbulnya bengkak kaki selama hamil kram kaki dan ambeien.
- Mengerti mengenai hubungan suami istri selam hamil dan KB

2. Tanya jawab, ibu hamil dapat menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan

3. Penjelasan kesehatan buku ibu dan anak ibu hamil diharapkan :
- Mengerti tanda-tanda bahaya kehamilan

4. Senam ibu hamil
- Mengurangi dan mencegah timbulnya bengkak kaki sakit pinggang dan lain-lain yang timbul selama kehamilan
- Melunakkan otot-otot panggul, persendian dan memudahkan jalan lahir supaya persalinan menjadi lancar.
5. Kesimpulan menyimpulkan semua materi pada pertemuan ke-1 kelas ibu.

Pertemuan ke-2 Kelas Ibu
Susunan
1. Materi pertemuan ke-2 kelas ibu : mengenai persalinan ibu hamil diharapkan dapat
- Menentukan sendiri kapan ibu hamil harus rawat inap bila timbul rasa sakit akan melahirkan dan juga dapat menentukan kapan harus rawat inap bila ketuban pecah
- Mengerti cara membedakan keluarga darah normal pada masa nifas dengan keluarga darah yang tidak normal
2. Tanya jawab, ibu hamil
3. Penjelasan buku kesehatan ibu dan anak
- Mengenai tanda-tanda bahaya selama persalinan dan dapat segera merujuknya.
4. Senam hamil
- Tercapainya persalinan yang lancar dengan melakukan senam untuk melunakkan otot-otot panggul dan peresedian
- Ibu hamil dapat melakukan urut untuk mengurangi rasa sakit akan melahirkan
- Ibu hamil dapat mengerti saat jalan lahir telah terbuka memperhatikan rasa sakit, dan kapan ibu hamil harus mengejan.
- Ibu hamil mengerti saat jalan lahir telah terbuka, memperhatikan rasa sakit
- Ibu hamil mengerti bahwa bayi dapat lahir secara alamiah dengan tenaga yagn terkumpul (bernafas pendek) serta ibu tidak boleh memaksakan keluarga bayi.
5. Kesimpulan (semua materi pada pertemuan ke-2 kelas ibu)

Pertemuan ke-3
Susunan :
1. Materi pertemuan ke-3 kelas ibu : mengenai perawatan bayi dan perawata payudara ibu diharapkan dapat :
- Mengerti mengenai pernapasan pertama pada bayi
- Mengerti pentingnya memberikan ASI dalam 30 menit setelah melahirkan
- Mengerti pentingnya manfaat ASI
- Mengerti cara perawatan bayi seperti cara memeluk bayi cara pemakaian gurita, cara perawatan tali pusat dan cara menyendawankan bayi.
- Mengerti cara perawatan payudara
2. Tanya jawab
3. Menjelaskan buku kesehatan ibu dan anak
Mengerti pentingnya buku kesehatan ibu dan anak
4. Senam ibu hamil, ibu hamil pada pertemuan ke-3 merupakan pengulangan senam ibu hamil pada pertemuan ke-1 dan ke-2
5. Kesimpulan dari ketiga pertemuan kelas ibu hamil diharapkan :
- Mengerti mengenai perubahan tubuh selama hamil cara mengatasinya serta mengerti pentingnya kesehatan selama hamil dengan melakukan senam hamil
- Mengerti bahwa ibu hamil memegang peranan utama saat hamil
- Mengerti pentingnya dukungan dari keluarga terhadap ibu hamil
- Mengerti bahwa dengan melakukan senam hamil setiap hari teratur untuk mencapai persalinan yang aman dan nyaman

Dengan Melaksanakan Senam Ibu Hamil, Maka Ibu Hamil dapat Merasakan Manfaat Senam Ibu Hamil :
1. Ibu hamil ikut berperan aktif
2. Dengan menggerakan otot pinggang serta tendon otot sehingga otot-otot pinggul dan pinggang serta tendon otot tersebut menjadi kuat dengan gerak jari kaki dan telapak kaki sehingga dapat menapang perut yang besar.
3. Mencegah rasa sakit pada pinggang karena janin yang tumbuh besar menyebabkan tubuh ibu mengarah kedepan sehingga pinggang ibu jadi sakit.
4. Saat melahirkan posisi ibu dengan setengah duduk dan setengah berbaring sehingga tidak ada beban pada tubuh ibu.

Baca Selengkapnya - Kelas Ibu : Senam Hamil

Fase Laten Memanjang

iklan

Definisi Fase Laten Memanjang
Menurut Sarono Prawirohardjo dalam buku pelayanan maternal dan neonatal fase laten memanjang adalah suatu keadaan pada kala I dimana pembukaan serviks sampai 4 cm dan berlangsung lebih dari 8 jam.

Etiologi
Menurut Rustam Mochtar (Sinopsis Obstetri) pada dasarnya fase laten memanjang dapat disebabkan oleh :
1. His tidak efisien (adekuat)
2. Tali pusat pendek
3. Faktor jalan lahir (panggul sempit, kelainan serviks, vagina, tumor)
4. Kesalahan petugas kesehatan memastikan bahwa pasien sudah masuk dalam persalinan (inpartu) atau belum
Faktor-faktor ini saling berhubungan satu sama lain.

Penilaian Klinis
Menurut Sarwono Prawirohardjo menentukan keadaan janin :
  1. Periksa DJJ selama atau segera setelah His. Hitung frekuensinya sekurang-kurangnya 1 x dalam 30 menit selama fase aktif dan tiap 5 menit selama fase laten kala II.
  2. Jika ketuban sudah pecah, air ketuban kehijau-hijauan atau bercampur darah, pikiran kemungkinan gawat janin
  3. Jika tidak ada ketuban yang mengalir setelah selaput ketuban pecah, pertimbangkan adanya indikasi penurunan jumlah air ketuban yang mungkin juga menyebabkan gawat janin. Perbaiki keadaan umum dengan memberikan dukungan psikologis. Berikan cairan baik secara oral atau parenteral dan upayakan BAK.
  4. Bila penderita merasakan nyeri yang sangat berat berikan analgetik
Diagnosis
Menurut Suprijadi dalam buku asuhan intrapartum pada fase laten memanjang ini memungkinkan terjadinya partus lama. Maka dari itu bidan harus bisa mengidentifikasi keadaan ini dengan baik.

Diagnosa partus lama ialah :
Tanda dan Gejala Diagnosa
1. Serviks tidak membuka
Tidak didapatkan his/his tidak teratur Belum inpartu
2. Pembukaan serviks tidak melewati 4 cm sesudah 8 jam inpartu dengan his yang teratur Fase laten memanjang
3. Pembukaan serviks melewati kanan garis waspada partograf
a. Frekuensi his kurang dari 3 x his per 10 menit dan lamanya kurang dari 40 detik
b. Pembukaan serviks dan turunnya bagian janin yang dipresentasi tidak maju, sedangkan his baik
c. Pembukaan serviks dan turunnya bagian janin yang dipresentasi tak maju dengan caput, terdapat moulase hebat, oedema serviks, tanda ruptura uteri imins, gawat janin Fase aktif memanjang
4. Pembukaan serviks lengkap, ibu ingin mengedan, tetapi tidak ada kemajuan penurunan Kala II lama

Kekeliruan melakukan diagnosa persalinan palsu menjadi fase laten menyebabkan pemberian induksi yang tidak perlu yang biasanya sering gagal. Hal ini menyebabkan tindakan operasi SC yang kurang perlu dan sering menyebabkan amnionitis. Oleh sebab itu maka petugas kesehatan atau bidan harus benar-benar tahu atau paham tentang perbedaan persalinan sesungguhnya dan persalinan palsu yaitu dengan ciri-ciri sebagai berikut :
1. Persalinan sesungguhnya
a. Serviks menipis dan membuka
b. Rasa nyeri dengan internal teratur
c. Internal antara rasa nyeri yang secara perlahan semakin pendek
d. Waktu dan kekuatan kontraksi bertambah
e. Rasa nyeri berada dibagian perut bagian bawah dan menjalar ke belakang
f. Dengan berjalan menambah intensitas
g. Ada hubungan antara tingkat kekuatan kontraksi dengan intensitas rasa nyeri
h. Lendir darah sering tampak
i. Kepala janin terfiksasi di PAP diantara kontraksi
j. Pemberian obat penenang tidak menghentikan proses persalinan sesungguhnya
k. Ada penurunan kepala bayi

2. Persalinan Semu
a. Tidak ada perubahan serviks
b. Rasa nyeri tidak teratur
c. Tidak ada perubahan internal antara nyeri yang satu dan yang lain
d. Tidak ada perubahan pada waktu dan kekuatan kontraksi
e. Kebanyakan rasa nyeri dibagian depan saja
f. Tidak ada perubahan rasa nyeri dengan berjalan
g. Tidak ada hubungan antara tingkat kekuatan kontraksi uterus dengan intensitas rasa nyeri
h. Tidak ada lendir darah
i. Tidak ada kemajuan penurunan bagian terendah janin
j. Kepala belum masuk PAP walaupun ada kontraksi
k. Pemberian obat yang efisien menghentikan rasa nyeri pada persalinan

Penatalaksanaan
1. Penanganan secara umum (menurut Sarwono Prawirohardjo)
a. Nilai secara cepat keadaan umum wanita hamil tersebut termasuk tanda-tanda vital dan tingkat hidrasinya. Apakah ia kesakitan dan gelisah, jika ya pertimbangkan pemberian analgetik.
b. Tentukan apakah pasien benar-benar inpartu
c. Upaya mengedan ibu menambah resiko pada bayi karena mengurangi jumlah O2 ke plasenta, maka dari itu sebaiknya dianjurkan mengedan secara spontan dan mengedan dengan tidak menahan napas terlalu lama
d. Perhatikan DJJ

2. Penanganan secara khusus
Apabila ibu berada dalam fase laten lebih dari 8 jam dan tidak ada tanda-tanda kemajuan, lakukan pemeriksaan dengan jalan penilaian ulang serviks :
  1. Bila tidak ada perubahan penipisan dan pembukaan serviks serta tak didapatkan tanda gawat janin, kaji ulang diagnosisnya kemungkinan ibu belum dalam keadaan inpartu
  2. Bila ada kemajuan dalam pendataran dan pembukaan serviks lakukan amniotomi dan induksi persalinan dengan oksitosin atau prostoglandin. Lakukan drip oksitosin dengan 5 unit dalam 500 cc dekstrose atau NaCl mulai dengan 8 tetes per menit, setiap 30 menit ditambah 4 tetes sampai His adekuat (maksimum 40 tetes/menit) atau diberikan preparat prostaglandin. Lakukan penilaian ulang setiap 4 jam. Bila ibu tidak masuk fase aktif setelah dilakukan pemberian oksitosin lakukan seksio sesarea.
  3. Pada daerah yang prevelensi HIV tinggi, dianjurkan membiarkan ketuban tetap utuh, selama pemberian oksitosin untuk mengurangi kemungkinan terjadinya penularan HIV
  4. Bila didapatkan tanda-tanda infeksi (demam, cairan vagina berbau) lakukan akselerasi persalinan dengan oksitosin 5 unit dalam 500 cc dekstrose atau NaCl mulai dengan 8 tetes permenit setiap 15 menit ditambah 4 tetes sampai his adekuat (maksimum 40 tetes/menit atau diberikan preparat prostaglandin, serta berikan antibiotika kombinasi sampai persalinan yaitu amplisilin 29 gr IV. Sebagai dosis awal dan 1 gr IV setiap 6 jam ditambah dengan gestamisin setiap 24 jam.
  5. Jika terjadi persalinan pervaginam stop antibiotika pasca persalinan
  6. Jika dilakukan seksiosesarea, lanjutkan antibiotika ditambah metronidazol 500 mg IV setiap 8 jam sampai ibu bebas demam selama 48 jam.
Baca Selengkapnya - Fase Laten Memanjang

Emboli Cairan Ketuban

iklan

Pengertian
Emboli cairan ketuban merupakan sindrom dimana setelah sejumlah cairan ketuban memasuki sirkulasi darah maternal, tiba-tiba terjadi gangguan pernafasan yang akut dan shock. Dua puluh lima persen wanita yang menderita keadaan ini meninggal dalam waktu 1 jam. Emboli cairan ketuban jarang dijumpai. Kemungkinan banyak kasus tidak terdiagnosis yang dibuat adalah shock obastetrik, perdarahan post partum atau edema pulmoner akut.

Etiologi
Faktor predisposisi
1. Multiparitas
2. Usia lebih dari 30 tahun
3. Janin besar intrauteri
4. Kematian janin intrauteri
5. Menconium dalam cairan ketuban
6. Kontraksi uterus yang kuat
7. Insidensi yang tinggi kelahiran dengan operasi

Gambaran klinis
Shock yang dalam yang terjadi tiba-tiba tanpa diduga pada wanita yang proses persalinannya sulit atau baru saja menyelesaikan yang sulit. Khususnya kalau wanita itu multipara berusia lanjut dengan janin yang amat besar, mungkin sudah meninggal dan dengan mekonium dalam cairan ketuban, harus menimbulkan kecurigaan kepada kemungkinan ini (emboli cairan ketuban). Jika shock juga didahului dengan gejala menggigil, yang diikuti oleh dypnea, cyanosis, vamitis, gelisah, dan lain-lain dan. Dan disertai penurunan tekanan darah yang cepat serta denyut nadi yang lemah dan cepat maka gambaran tersebut menjadi lebih lengkap lagi. Jika seorang dengan cepat timbul edema pulmoner padahal sebelumnya tidak terdapat penyakit jantung, diagnosis emboli cairan ketuban jelas sudah dapat dipastikan.

Diagnosis
Gambarannya mencakup gejala-gejala berikut :
1. Gambaran respirasi
2. Cyanosis
3. Kolaps kardiovaskuler
4. Kegagalan koagulasi dan perdarahan
5. Koma
6. Kematian
7. Pada kasus yang tidak fatal, pemeriksaan scanning paru-paru menggunakan “macro aggregate I 131 albumin” dapat mengungkapkan adanya embolisasi dan menegakkan diagnosis

Diagnosis diferensial
1. Emboli trombolitik pulmoner
2. Emboli udara
3. Emboli lemak
4. Aspirasi muntah
5. Eklampsia
6. Reaksi obat anasthesi
7. Cerebrovasculer accident
8. Keagagalan jantung kongestif
9. Shock hemorragik
10. Ruptura uteri
11. Inversio uteri

Hasil-hasil pemeriksaan klinikopatologis
A. Cara masuknya cairan ketuban
Dua tempat utama masuknya cairan ketuban dalam sirkulasi darah maternal adalah vena yang dapat robek sekalipun pada persalinan normal. Ruptura uteri meningkatkan kemampuan masuknya cairan ketuban. Abruptio placenta merupakan peristiwa yang sering dijumpai; keajaiban ini mendahului / bersamaan dengan epsidose emboli.

B. Patogenesis
Mekanisme yang tepat tidak diketahui. Dikemukakan dua teori :
1. Adanya blokade mekanis yang amat besar pada pembuluh-pembuluh darah pulmonalis oleh emboli partikel bahan dalam cairan ketuban, khususnya meconium.
2. adanya reaksi analphilatik terhadap partikel bahan tesebut, tiga aspek utama pada sindrom ini:
a. Penurunan mendadak jumlah darah yang kembali ke jantung kiri dan berkurangnya output ventrikal kiri yang menimbulkan kolaps pembuluh darah tepi.
b. Hipertensi pulmoner yang kuat
c. Aliran darah yang tidak teratur dengan kekacauan ratio vertilasi / perfusi membawa anokseima dan hipoksia jaringan. Hal ini menyebabkan cyanosis, kegelisahan dan koma

C. Paru-paru
a. Hasil pemeriksaan yang bernama adalah :
b. Edema
c. Perdarahan alveolar
d. Emboli yang tersusun dari partikel bahan dalam cairan ketuban
e. Pembuluh darah pulmonalis yang berdilatasi

D. Jantung
Jantung sisi kanan acapkali berdilatasi. Daerah yang diaspirasi dari sisi kanan jantung memperlihatkan adanya elemen-elemen cairan ketuban

E. Gangguan koagulasi
Perdarahan yang terjadi adalah akibat kegagalan koagulasi dan menurunnya tonus uterus. Faktor yang mungkin menyebabkan gagalnya proses koagulasi adalah pekepasan thromboplasltin kedalam sirkulasi darah yang menimbulkan “disseminated intravasculer coagulation” serta diikuti oleh hipofibrinogenemia dan menghasilkan produk degredasi fibrin. Umumnys dijumpai atonia uteri tetapi sebab yang tepat tidak diketahui.

Penatalaksanaan
Sementara pada kasus-kasus yang berat tidak ada sesuatu yang memperbaiki keadaan, tujuan yang dilakukan pada tindakan yang dilakukan mencakup pengurangan hipertensi pulmoler, peningkatan perfusijaringan, pengendalian perdarahan dan tindakan suportif umum:
Oksigen diberikan dengan tekanan untuk meningkatkan oksigenisasi
Antispasmodik dan vasodilator seperti papoverin, aminophylin dan trinitrogen dengan monolog. Isoproterenol meningkatkan ventilasi pulmoner dan mengurangi bronehospasme.
Defek koagulasi harus dikoreksi dengan menggunakan heparin / fibrinogen
Darah segar diberikan untuk memerangi kekurangan darah; perlu diperhatikan agar tidak menimbulkan pembebanan berlebihan dalam sirkulasi darah
Digitalis berhasiat kalau terdapat kegagalan jantung
Eksplorasi uterus secara manual dilakukan untuk menyingkirkan ruptura uteri / retentio placenta. Hidrokortion diberikan baik untuk membantu mengatasi keadaan yang amat gawat itu maupun khasiat inotropiknya.

Mortalitas
Sekalipun nortalitas tinggi, emboli cairan tidak selalu membawa kematian pada tiap kasus. 75% wanita meninggal sebagai akibat langsung emboli. Sisanya meninggal akibat perdarahan yang tidak terkendali. Mortalitas feral tinggi dan 50% kematian terjadi inutera.
Baca Selengkapnya - Emboli Cairan Ketuban

Distosia Bahu

iklan
Pengertian
Menurut buku acuan Nasional Pelayanan Maternal dan Neonatal, 2005, setelah kelahiran kepala, akan terjadi putaran paksi luar yang menyebabkan kepala berada pada sumbu normal dengan tulang belakang bahu pada umumnya akan berada pada sumbu miring (oblique) di bawah ramus pubis. Dorongan pada saat ibu mengedan akan meyebabkan bahu depan (anterior) berada di bawah pubis, bila bahu gagal untuk mengadakan putaran menyesuaikan dengan sumbu miring dan tetap berada pada posisi anteroposterior, pada bayi yang besar akan terjadi benturan bahu depan terhadap simfisis.
Distosia bahu ialah kelahiran kepala janin dengan bahu anterior macet diatas sacral promontory walaupun jarang terjadi dan karena itu tidak bisa lewat masuk ke dalam panggul, atau bahu tersebut bisa lewat promontorium, tetapi mendapat halangan dari tulang sakrum.
Distosia bahu terutama disebabkan oleh deformitos panggul, kegagalan bahu untuk “melipat” ke dalam panggul (misal : pada makrosomia) disebabkan oleh fase aktif dan persalinan kala II yang pendek pada multipara sehingga penurunan kepala yang terlalu cepat menyebabkan bahu tidak melipat pada saat melalui jalan lahir atau kepala telah melalui pintu tengah panggul setelah mengalami pemanjangan kala II sebelah bahu berhasil melipat masuk ke dalam panggul.

Penilaian Klinik (Menurut sinopsis Obstetri Jilid I, 1998) :
1. Kepala janin telah lahir namun masih erat berada di vulva
2. Dagu tertarik dan menekan perineum
3. Tanda kepala kura-kura yaitu penarikan kembali kepala terhadap perineum sehingga tampak masuk kembali ke dalam vagina.
4. Penarikan kepala tidak berhasil melahirkan bahu yang terperangkap di belakang symphisis.

Faktor-faktor yang harus diantisipasi dengan kemungkinan distosia bahu :
a. Ibu dengan diabetes
b. Riwayat obstetri/persalinan dengan bayi besar
c. Ibu dengan obesitas
d. Postdates
e. Janin besar karena macrossomia
f. Riwayat obstetri dengan persalinan lama / persalinan sulit
g. Cephalopelvic disproportion

Penatalaksanaan Distosia Bahu (Menurut buku asuhan persalinan normal, 2004) :
1. Pakai sarung tangan DTT atau steril
2. Lakukan episiotomi secukupnya
3. Lakukan manuver Mc Robert
a. Dengan posisi ibu berbaring pada punggunnya, minta ibu untuk menarik kedua lututnya sejauh mungkin ke arah dadanya, minta dua asisten (boleh suami atau anggota keluarganya) untuk membantu ibu.
b. Tekan kepala bayi secara mantap dan terus-menerus ke arah bawah (kearah anus ibu) untuk menggerakkan bahu anterior di bawah symphisis pubis.
Catatan : Hindari tekanan yang berlebihan pada bagian kepala bayi karena mungkin akan melukainya.
c. Secara bersamaan minta salah satu asisten untuk memberikan sedikit tekanan supra pubis ke arah bawah dengan lembut.
Catatan : Jangan lakukan dorongan pada pubis, karena akan mempengaruhi bahu lebih jauh dan bisa menyebabkan ruptur uteri
4. Jika bahu tetaap tidak lahir :
a. Masukkan satu tangan ke dalam vaginaa dan lakkan penekanan pada bahu anterior, ke arah sternum bayi, untuk memutar bahu bayi dan mengurangi diameter bahu.
b. Jika perlu, lakukan penekanan pada bahu posterior ke arah sternum.
5. Jika bahu masih tetap tidak lahir :
a. Masukkan satu tangan ke dalam vagina dan pegang tulang lengah atas yang berada pada posisi posterior
b. Fleksikan lengan bayi di bagian siku dan letakkan lengan tersebut melintang di dada bayi.
Jika bahu masih tetap tidak lahir setelah melakukan manuver-manuver di atas, minta ibu untuk berganti posisi merangka. Coba ganti kelahiran bayi tersebut dalam posisi ini dengan cara melakukan tarikan perlaharan pada bahu anterior ke arah atas dengan hati-hati. Segera setelah lahir bahu anterior, lahirkan bahu posterior dengan tarikan perlahan ke arah bagian bawah dengan hati-hati.
Catatan : Mematahkan tulang selangka bayi hanya dilakukan bila semua cara lainnya mengalami kegagalan.
Baca Selengkapnya - Distosia Bahu

Depresi Postpartum

iklan

Pengertian
Depresi post partum adalah depresi berat yang terjadi 7 hari setelah melahirkan dan berlangsung 30 hari

Gejala konstan dan persisten akan menurunkan dan bisa sembuh dengan sendirinya setelah 30 hari berlangsung. Gejala yang menonjol pada depan depresi post partum adalah adanya trias depresi.

Trias depresi
a. Berkurang energi
b. Penurunan efek
c. Hilang minat (anhedonia)
Disebabkan karena gangguan hormonal, hormon yang terkait dengan terjadinya depresi post partum adalah prolaktin, steroid dan progesteron.
Depresi post partum berbeda dengan baby blues.
Baby blues termasuk dalam depresi ringan berupa penurunan efek pada ibu hamil trimester III dan 1 minggu setelah melahirkan (Margono, Kuliah Ilmu Kedokteran Jiwa, 20 Februari 2007)

Post partum syndrome atau distress post partum adalah suatu kondisi di mana seseorang ibu seringkali merasa uring-uringan, muram atau bentu-bentuk rasa tak bahagia lainnya. Fase ini dalam jangka waktu dua hari sampai dua minggu pasca persalinan. Syndrome ini masih tergolong normal dan sifatnya sementara.

Macam-macam post partum syndrome
a. Baby blues
Merupakan bentuk yang paling ringan dan berlangsung hanya beberapa hari saja. Gejala berupa perasaan sedih, gelisah, seringkali uring-uringan dan khawatir tanpa alasan yang jelas. Tahapan baby blues ini hanya berlangsung dalam waktu beberapa hari saja. Pelan-pelan si ibu dapat pulih kembali dan mulai bisa menyesuaikan diri dengan kehidupan barunya.

b. Depresi post partum
Bentuk yang satu ini lumayan agak berat tingkat keparahannya yang membedakan ibu tidak bisa tidur atau sulit untuk tidur. Dapat terjadi dua minggu sampai setahun setelah melahirkan

c. Psychosis post partum
Jenis ini adalah yang paling parah. Ibu dapat mengalami halusinasi, memiliki keinginan untuk bunuh diri. Tak saja psikis si ibu yang nantinya jadi tergantung secara keseluruhan

Etiologi/penyebab
a. Keadaan normal
b. Dukungan sosial
c. Emotional relation ship
d. Komunikasi dan kedekatan
e. Struktur keluarga
f. Antropologi
g. Perkawinan
h. Demografi
i. Stressor psikososial
j. Lingkungan

Gejala/Tanda-tanda
a. Perasaan sedih yang menyeluruh
b. Ketidakmampuan berhenti menangis
c. Peningkatan kecemasan (mengenai kesehatan diri sendiri dan bayinya)
d. Rasa tidak aman
e. Kelelahan yang berlebihan
f. Sulit tidur bahkan setelah bayi lahir
g. Tidak menyukai atau takut menyentuh bayinya
h. Sedikit perhatian terhadap penampilan diri

Perbedaan kecenderungan depresi post partum antara ibu primipara dan ibu multipara
Tentukan sebagai ibu akan dirasakan semakin berat karena kurangnya pengetahuan perepuan akan perawatan bayi, terutama pada perempuan yang baru pertama kali melahirkan (primipara). Perbedaan kecenderungan depresi postpartum antara ibu primipara dan multipara dengan pemeliharaan dan hipotesis menunjukkan depresi post partum ibu primipara lebih tinggi dibandingkan dengan ibu multipara yang diakibatkan oleh kurangnya penyesuaian diri terhadap peran dan tanggung jawabnya sebagai seorang ibu (Indri Astuti, F. Psikologis UMS depresi melahirkan, www.geogle.com.)

Ada cara-cara menghidari atau mengatasi depresi
  1. Batasi pengunjung jika kehadiran mereka ternyata malah mengganggu waktu istirahat anda
  2. Untuk sementara waktu hindari komsumsi coklat atau gula dalam jumlah yang berlebihan karena dapat menjadi bahan pemicu depresi
  3. Perbanyak mendengar musik favorit anda agar anda dapat merasa lebih rileks disarankan musik-musik yang menenangkan
  4. Lakukan olahraga atau latihan ringan, cara ini selain ampuh dalam mengurangi depresi, tapi juga dapat membantu mengembalikan bentuk tubuh
  5. Sesekali berpergianlah agar anda tak merasa bosan, karena berada di rumah
  6. Dukungan yang suportif dari suami dan anggota keluarga lainnya sangat berpengaruh bagi keadaan psikis ibu.
pasien post partum depression dapat memperoleh bantuan dari psikiateer atau ahli kejiwaan dan psikologi. Pada terapi penyembuhan yang awal, pasien tidak akan diberikan obat-obatan untuk diminum, tetapi lebih kepada dukungan secara psikologis yang juga melihat orang-orang terdekat pasien. Jangan takut memberi informasi kepada pihak-pihak yang dapat membantu.

Perawatan depresi
Ada dua macam perawatan depresi :
a. Terapi bicara :
Adalah sesi bicara dengan terapi, psikologi atau pekerja sosial untuk mengubah apa yang difikir, rasa dan lakukan oleh penderita akibat menderita depresi.

b. Obat medis
Obat anti depresi yang diresepkan oleh dokter, sebelum mengkonsumsi obat anti depresi, sebaiknya didiskusikan benar obat mana yang tepat dan aman bagi bayi untuk dikonsumsi oleh ibu hamil atau ibu menyusui.

Efek bila depresi tidak dirawat
Depresi pasca melahirkan mempengaruhi kemampuan seseorang untuk merawat bayinya. Dan akan mempengaruhi kemampuan bayi dalam kedekatan emosionalnya dengan orang lain, dalam masalah bersikap, tingkat aktifitas yang lemah, masalah tidur dan distress
Penatalaksanaan
  1. Dapat riwayat kesehatan selama priode antepartum untuk mengidentifikasi resiko potensial terjadi depresi postpartum
  2. Atur konseling selama periode antepartum pada klien yang beresiko
  3. Bantuan klien untuk mengatur mekanisme dukungan yang baik selama periode antepartum jika dia ditanyakan beresiko terhadap depresi post partum
  4. Dapatkan riwayat kesehatan post partum yang akurat termasuk demografi, informasi mengenai dukungan dan bantuan dirumah
  5. Kaji proses hubungan ibu dan anak
  6. Tawarkan dukungan, dorongan dan bantuan kepada klien untuk memahami bahwa perasaan depresi dalam beberapa hari setelah melahirkan adalah normal
  7. Peningkatan klien bahwa jika depresinya berlanjut lebih dari beberapa hari dia harus berkonsultasi
  8. Atur konseling selanjutnya jika klien yang memperlihatkan tanda depresi berlanjut.
Bidan dapat membantu dengan cara :
a. Sensitif pada reaksi ibu
b. Terlibat dengan terjadinya pada bulan-bulan awal setelah kelahiran
c. Menjadi pendengar yang baik tanpa menghakimi sehingga ibu dapat mengekspresikan persoalan, keraguan dan kecemasan
Jika dilakukan sejak dini, penyakit ini dapat disembuhkan dengan obat-obatan dan konseling jika depresinya berat atau berkepanjangan perlu dirawat di rumah sakit.
Baca Selengkapnya - Depresi Postpartum