ABSTRAK
POLITEKNIK KESEHATAN ..............JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI KEBIDANAN ..........
Karya Tulis Ilmiah, Juli 2009
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ASI DIDESA ........................ KECAMATAN ......... KABUPATEN .......... TAHUN 2009
x + 44 halaman + 10 tabel + 1 gambar + 7 lampiran
Asi adalah Air Susu Ibu yang diberikan oleh seorang ibu kepada bayinya selama kurang lebih 2 tahun . Banyak zat gizi yang terkandung dalam ASI dan tidak dapat tergantikan oleh minuman maupun makanan lain. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan ibu menyusui tantang ASI diantaranya, Pendidikan, Umur, Paritas dan pendapatan Keluarga .
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu menyusui tentang ASI berdasarkan pendidikan, umur, paritas dan pendapatan keluarga di Desa ........................ Kecamatan ......... kabupaten ........... Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey analitik dengan desain cross sectional.Data yang digunakan adalah data primer,.pengukuran data menggunakan kuesioneyang diberikan dan diisi oleh ibu menyusui. Pengolahan data dengan bantuan computer menggunakan SPSS versi 13.
Hasil penelitian didapatkan bahwa responden berpendikan rendah (60,7%), umur responden tidak beresiko (88,0%), ibu dengan gravida 2 – 3 (48,7%) dan pendapatan keluarga ≥ 764.000 (8,0%). Pengetahuan tentang ASI sebagian besar pada kriteria baik. Hasil uji statistic bahwa yang terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu menyusui tentang ASI yaitu faktor pendidikan dan faktor pendapatan keluarga sedangkan dari faktor umur dan paritas tidak ada hubungan yang bermakna .
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa para ibu hendaknya harus selalu mencari informasi tentang ASI. Para ibu juga sebaiknya tidak sekedar memberikan ASI, namun harus tahu dan memahami betapa besar dan berharganya ASI bagi buah hatinya.
Kata Kunci : Ibu Menyusui, Pengetahuan Tentang ASI
Daftar Bacaan : 15 buah (2001 – 2009)
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka kematian dan kesakitan bayi di Indonesia masih sangat tinggi. Secara Nasional kematian bayi mencapai 32 kematian bayi dari 1000 kelahiran hidup sedangkan di Jawa Barat sendiri kematian bayi diatas rata-rata nasional yaitu 43 kematian bayi dari 1000 kelahiran hidup. Penyebab kematian bayi tersebut di antaranya di sebabkan oleh bayi prematur, infeksi saat kelahiran, kelainan bawaan, rendahnya gizi saat dalam kandungan dan lain-lain. (http//www.suarapembaharuan.com/).
UNICEF memperkirakan bahwa pemberian ASI Eksklusif sampai usia 6 bulan mencegah kematian 1,3 juta anak berusia di bawah 5 tahun. Suatu penelitian di Ghana yang diterbitkan dalam jurnal Pedriatics menunjukan 16 % kematian dapat dicegah melalui pemberian ASI pada bayi sejak pertama kelahiranya. Angka ini naik menjadi 22% jika pemberian ASI dimulai dalam 1 jam pertama setelah kelahiran bayi. Namun di Indonesia hanya 8% ibu memberikan ASI eksklusif kepada bayinya sampai berumur 6 bulan dan hanya 4% bayi di susui ibunya dalam waktu 1 jam setelah kelahiranya. Padahal sekitar 21.000 kematian bayi baru lahir (usia dibawah 28 hari) di Indonesia dapat dicegah melalui pemberian ASI pada 1 jam pertama setelah lahir (Baskoro, 2008).
Beberapa penelitian menyebutkan angka kejadian diare dan kematian pada bayi jauh lebih tinggi pada bayi yang mengkonsumsi susu formula di tambah makanan pengganti ASI terutama diegara-negara miskin dan berkembang (http://www.blogdokter.net)
ASI adalah Mukjijat yang Allah berikan kepada Umatnya yang harus disyukuri dan dimanfaatkan seoptimal mungkin. Hal ini dapat kita pahami juga dari hasil penelitian yang menunjukan bahwa tidak ada makanan di dunia ini sesempurna ASI. (Purwanti, 2003).
ASI adalah makanan ajaib yang sangat dibutuhkan bayi. Kandungan gizi dan zat kebal didalamnya tidak bisa digantikan oleh susu formula maupun bahan makanan lain (Baskoro, 2008)
Pemberian ASI secara eksklusif pada bayi di Indonesia menurut keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 450/Men.Kes/SK/IV/2004 tanggal 7 april 2004 yang juga mengacu kepada Resolusi World Health Assembly (WHA 2001), dikatakan bahwa untuk mencapai pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan optimal, bayi harus di beri ASI eksklusif selama 6 bulan pertama selanjutnya untuk kecukupan nutrisi bayi, harus mulai di beri makanan pendamping ASI cukup dan aman dengan pemberian ASI di lanjutkan sampai 2 tahun atau lebih. Sedangkan peran wewenang bidan mengacu pada Keputusan Menkes RI No. 900/Men.Kes/SK/VII/2002 tentang Registrasi dan Praktek Bidan, dalam keputusan tersebut diharapkan semua bidan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, khususnya para ibu hamil, melahirkan dan menyusui bidan harus senantiasa berupaya mempersiapkan ibu hamil sejak kontak pertama saat pemeriksaan kehamilan memberikan penyuluhan tentang ke ampuhan dan manfaat pemberian ASI secara berkesinambungan sehingga ibu hamil memahaminya dan siap menyusui anaknya dengan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan (Baskoro, 2008 ).
Suatu kebanggaan bagi seorang ibu jika bisa memberikan ASI bagi si buah hati namun sayang tak semua ibu bisa merasakanya berbagai kendala menyusui sering terjadi mulai dari ibu yang sibuk bekerja sampai gangguan produksi ASI yang menyebabkan si ibu urung menyusui bayinya. (Baskoro, 2008)
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai "Faktor- faktor yang Berhubungan dengan Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang ASI di Desa .................. Kecamatan ........ Kabupaten ........ tahun 2009".
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada maka peneliti membuat rumusan masalah sebagai berikut : Apa sajakah faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan ibu menyusui tentang ASI di Desa .................. Kecamatan ........ Kabupaten .........
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan ibu menyusui tentang ASI di Desa .................. Kecamatan ........ Kabupaten ........ tahun 2009.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan dengan pengetahuan ibu menyusui tentang ASI di Desa .................. Kecamatan ........ Kabupaten ........
b. Untuk mengetahui hubungan umur dengan pengetahuan ibu menyusui tentang ASI di Desa .................. Kecamatan ........ Kabupaten .........
c. Untuk mengetahui hubungan paritas dengan pengetahuan ibu menyusui tentang ASI di Desa .................. Kecamatan ........ Kabupaten .........
d. Untuk mengetahui hubungan pendapatan keluarga dengan pengetahuan ibu menyusui tentang ASI di Desa .................. Kecamatan ........ Kabupaten ........
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan mampu menjadi bacaan yang bermanfaat serta dapat memperluas wawasan dan pengetahuan khususnya tentang ASI.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi bagi lembaga terkait dalam merumuskan program ASI.
E. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini penulis batasi pada faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan ibu menyusui tentang ASI yaitu dari faktor pendidikan, umur, paritas, dan pendapatan keluarga. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah ibu menyusui bayi berumur 0 -12 bulan di Desa .................. Kecamatan ........ Kabupaten ......... Penelitian dilaksanakan pada tanggal 27 April 2009 sampai dengan 20 Juni 2009. Desain penelitiannya adalah analitik.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ASI DI DESA
(isi: Daftar Isi; Abstrak Pendahuluan; Tinjauan Pustaka; Metodelogi Penelitian;
Hasil Penelitan dan Pembahasan; Kesimpulan dan Saran; Daftar Pustaka, Kuesioner)
0 comments:
Post a Comment