KTI KEBIDANAN
PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI 6 - 24 BULAN DI BP
BAB I
PENDAHULUAN
PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI 6 - 24 BULAN DI BP
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Riset terbaru WHO pada tahun 2005 yang dikutip oleh Siswono (2006) menyebutkan bahwa 42% penyebab kematian balita di dunia adalah penyakit pneumonia sebanyak 58% terkait dengan malnutrisi, malnutrisi sering kali terkait dengan kurangnya asupan ASI (gizi online, 2007).
Keadaan kekurangan gizi pada bayi dan anak di sebabkan kebiasaan pemberian MP-ASI yang tidak tepat (Media indo online, 2006). Akibat rendahnya sanitasi dan hygiene MP-ASI memungkinkan terjadinya kontaminasi oleh mikroba, hingga meningkatkan resiko dan infeksi lain pada bayi, hasil penelitian widodo (2006) bahwa masyarakat pedesaan di Indonesia jenis MP-ASI yang umum diberikan kepada bayi sebelum usia 4 bulan adalah pisang (57,3%) dan rata-rata berat badan bayi yang mendapat ASI eksklusif lebih besar dari pada kelompok bayi yang diberikan MP-ASI (Depkes online, 2007)
Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) diberikan kepada bayi setelah berusia 4-6 bulan sampai bayi berusia 24 bulan. Jadi, selain MP-ASI, ASI pun harus tetap diberikan kepada bayi, paling tidak sampai usia 24 bulan. Adapun hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam pemberian makanan tambahan untuk bayi yaitu makanan bayi (termasuk ASI) harus mengandung semua zat gizi yang diperlukan oleh bayi, dan diberikan kepada bayi yang telah berumur 4-6 bulan sebanyak 4-6 kali/hari, sebelum berumur dua tahun, bayi belum dapat mengkonsumsi makanan orang dewasa, makanan campuran ganda (multi mix) yang terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, dan sumber vitamin lebih cocok bagi bayi (Krisnatuti, 2007).
Berdasarkan hasil pra survey di BPS Nur Aisyah Sekampung pada bulan Maret 2008, jumlah bayi yang berusia 6 – 24 bulan sebanyak 108 bayi dan sudah diberikan makanan pendamping ASI.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang bagaimana pengetahuan Ibu menyusui tentang pemberian MP-ASI pada bayi usia 6 – 24 bulan di BPS Nur Aisyah Sekampung Lampung Timur.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian masalah diatas maka penulis membuat rumusan masalah “Bagaimana pengetahuan ibu menyusui tentang pemberian makanan pendamping ASI pada bayi 6 – 24 bulan”.
C. Ruang Lingkup
Dalam penelitian ini, ruang lingkup penelitiannya adalah sebagai berikut:
1. Sifat penelitian : Deskriptif
2. Obyek penelitian : Pengetahuan ibu menyusui tentang pemberian Makanan pendamping ASI pada bayi 6 – 24 bulan.
3. Subyek penelitian : Seluruh ibu menyusui yang memiliki bayi 6 – 24 bulan dan yang telah memberikan makanan pendamping ASI.
4. Lokasi penelitian : Di BPS Nur Aisyah Sekampung Kabupaten Lampung Timur.
5. Waktu penelitian : Maret – Mei 2008.
D. Tujuan Penelitian
Diketahuinya gambaran pengetahuan ibu tentang pemberian Makanan pendamping ASI pada bayi 6 – 24 bulan di BPS Nur Aisyah Sekampung Kabupaten Lampung Timur.
E. Manfaat Penelitian
1. Peneliti
Menambah pengetahuan dan pengalaman untuk penerapan ilmu yang didapat selama kuliah dalam rangka pengetahuan ibu menyusui.
2. Seluruh Ibu menyusui di desa Trimulyo Puskesmas Sekampung Kabupaten Lampung Timur.
Hasil penelitian ini diharapkan meningkatkan pengetahuan ibu menyusui tentang makanan pendamping ASI pada bayi 6 – 24 bulan.
3. Institusi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan bagi proses penelitian selanjutnya terutama yang berhubungan dengan pemberian makanan pendamping ASI pada bayi 6 – 24 bulan.
PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI 6 - 24 BULAN DI BP
(isi: Pendahuluan; Tinjauan Pustaka; Metodelogi Penelitian;
Hasil Penelitan dan Pembahasan; Kesimpulan dan Saran)
0 comments:
Post a Comment