anak berlomba (Corbis)
VIVAnews - Tumbuh kembang anak tak hanya didukung dari asupan makanan bergizi, tetapi juga dari pertumbuhan emosi dan mental. Untuk itu, diperlukan berbagai stimulasi agar menumbuhkan kemampuan mental buah hati.
"Sudah mulai banyak ibu yang menyadari bahwa perkembangan anak tidak hanya dari sisi intelektual, tetapi juga dari emosi. Berbagai stimulasi dapat diberikan sejak dini agar anak dapat beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan," ujar Prita Pratiwi, psikolog anak, ketika ditemui VIVAnews.com di ajang Bebestar, Jakarta, Sabtu, 12 November 2011.
Ada banyak cara untuk mengembangkan bakat anak. Dari memberikan permainan-permainan yang melatih ketangkasan hingga mengikutsertakan anak pada lomba bakat anak. Lomba-lomba bakat disinyalir dapat menstimulasi perkembangan mental anak.
Selain mengasah bakat yang dimilikinya, lomba dapat memicu anak untuk mengeksplorasi diri dan lingkungan, sehingga ia kelak tumbuh menjadi anak yang percaya diri dan berani.
Di usia dua tahun ke atas, anak akan mulai berinteraksi dengan lingkungan di luar keluarga dan lebih mengeksplorasi dirinya. Tak heran anak-anak di usia itu akan sering bertanya tentang apa yang terjadi di dunia luar. "Ini harus dimanfaatkan oleh orang tua untuk memberikan nilai-nilai positif. Seperti, mencari tahu di buku bacaan, atau mengikuti lomba agar mereka dapat berinteraksi dengan teman sebaya mereka," papar Prita.
Selain memberikan sarana bagi anak untuk mengekspresikan diri, lomba dapat juga menjadi sarana yang baik untuk semakin mendekatkan orang tua dan anak. Orang tua akan semakin memahami bakat dan emosi anak dengan melihat keberanian mereka untuk tampil di depan umum.
Tak hanya itu, orang tua dan anak akan kompak memersiapkan segala keperluan lomba bersama-sama. Dari mulai latihan bersama hingga kostum yang akan digunakan.
Namun, ajang lomba bakat anak ini sering menjadi ekspresi ambisi orang tua agar anak mereka terkenal. Tentu hal ini akan berdampak negatif pada mental anak. "Jika orang tua yang memaksa, sedangkan anak tidak ingin ikut serta tentu akan memberikan dampak negatif pada anak bahkan hingga dewasa. Mereka akan tumbuh menjadi anak yang penakut karena mereka selalu menuruti ambisi orang tua mereka."
Karena peran orang tua sangat penting dalam tumbuh kembang anak, orang tua pun harus lebih bisa bijak menyikapi segala hal yang dapat menstimulasi perkembangannya, baik intelektual maupun mental. Intinya, biarkan anak bebas berekspresi. "Ketika mereka gagal, berikan semangat positif, jangan dimarahi," ujarnya. (art)
• VIVAnews
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.
' ); $.ajax({ type: "POST", url: "/comment/load/", data: "valIndex=" + a + "&articleId=" + b + "&defaultValue=" + c, success: function(msg){ $("#loadkomen").html(msg); //$(".balasan").hide(); } }) }
0 comments:
Post a Comment