Buang jauh-jauh pikiran Anda untuk memperoleh gosip. Di sini Cosmo dan Cut Tary berbincang lebih jauh mengenai hidup.
KapanLagi.com - Tidak banyak basa basi atau rumor, tapi obrolan santai ini memberi banyak hal positif dan menarik. Tidak bersembunyi, namun menghadapi masalah dengan berani. Salute!
Q: Bagaimana Anda menjalani ups dan downs dalam hidup?
CT: Waktu menjalaninya sudah pasti berat ya. Semuanya yang mungkin diketahui oleh orang lain maupun tidak. Segala hal itu kan bukan cuma satu masalah, banyak sekali. Kalau sudah melaluinya, bukannya mau sombong – tapi rasanya semakin kaya akan ilmu yang diperoleh. Tapi kita tidak akan bisa mengikuti semua kata orang. Saya pernah melewati proses di mana saya mengikuti semua kata orang. Akhirnya saya meledak sendiri dan merasa tidak begini caranya.
Q: Hal apa yang Anda tanamkan dalam menjalani hidup ini?
CT: Lakukan apa yang ingin Anda lakukan, jangan apa yang ingin orang lain katakan lalu Anda lakukan. Kenapa? Balik lagi, saya selalu bilang misalnya terus mengikuti kata orang itu, kita kayak orang mati. Saya tidak mau menyesal, di saat saya sudah tidak ada baru sadar kalau selama ini hidup saya mati. Kalau saya sih lakukan apa yang Anda mau, bila itu salah ya tidak bisa memaksakan. Hak orang untuk menilai tapi lebih baik jadi diri sendiri saja.
Q: 20 tahun di dunia hiburan. Bedanya Cut Tary yang dulu dan sekarang?
CT: Dulu saya lebih menjaga image, takut untuk berekspresi dalam arti menjadi yang orang ingin lihat dan harapkan. Semakin lama akhirnya saya merasa ingin melepas semua itu, saya ingin bebas bukan dalam artian negatif tapi bebas untuk menjadi diri sendiri. Akan lebih pahit bila saya terpenjara dalam diri sendiri hanya untuk orang lain. Memang jadi public figure harus kelihatan baik, cantik, tidak punya masalah. Hehehe... apalagi seolah dimiliki semua orang. Jadi gerakannya terbatas. Cuma saya pikir, mau sampai kapan? Jadi perlahan saya membebaskan diri. Maaf kalau itu salah. Maaf kalau tidak sesuai pendapat orang. Tapi kembali lagi inilah saya dengan segala kekurangan saya.
Q: Apa yang menjadi prioritas hidup Anda saat ini?
CT: Sederhana saja, saya ingin bahagia. Apalagi mungkin orang tahu saya habis kena masalah. Cuma ya menurut saya sangat pantas bila saya menuntut hak untuk menjadi diri saya sendiri. Hak saya untuk menjadi bahagia. Karena menurut saya, duka sudah saya lewati. Dan saya hadapi juga kok. Saya jalani, saya tidak takut. Boleh dong saya minta hak saya untuk bahagia... ya Tuhan (senyum). Satu lagi. Terus terang banyak yang berpikiran positif, mungkin simpati, tapi itu cukup memberatkan saya juga. Bukannya sok rendah hati. Tapi karena di balik itu semua ada tuntutan untuk menjadi lebih baik lagi. Tapi pasti butuh waktu untuk itu. Jadi kalau ada yang berpikiran demikian. Thank you. Kalau sebaliknya: maaf.
Q: If you could wish anything in this world, what would it be?
CT: Simple. Saya ingin balik lagi menjalani semuanya dengan enjoy. Enjoynya begini. Kalau dulu mungkin saya menikmati segala sesuatunya dengan 'mau-maunya' kalau sekarang saya ingin menikmati seperti apa yang saya mau.
Q: Cut Tary di mata banyak orang itu bubbly, easy going, know how to have fun. Memang seperti itu kah?
CT: Tidak. Itu karena apa yang terlihat di TV selama beberapa tahun, maka orang jadi berpikir itulah saya. Sebenarnya saya itu kalau dilingkup kecil suka ngobrol, tapi di lingkup besar saya suka mendengarkan. Saya juga tipe orang yang berpikir dulu sebelum saya bangkit. Jadi ada prosesnya. Sekarang mungkin karena saya sudah bangkit, sudah saya lewat. Coba waktu kemarin saat saya sedang memiliki problem. Ada saja yang ingin wawancara tapi saya belum siap. Apa yang mau saya bagi ke orang kalau saya sendiri masih merasa terpuruk. Ya kan? Apa yang harus saya katakan? Sekarang karena saya sudah menjalaninya, sudah merangkum, dan sudah tahu, jadi bisa.
Q: Apa Anda tipikal orang yang menghindari drama?
CT: Tentu. Tapi hidup mana ada yang tidak drama? Cuma bedanya kalau public figure itu semua orang ingin tahu... ceritanya. Tapi bagaimana dengan perasaannya? Orang biasanya hanya ingin tahu ceritanya saja.
Q: Terakhir, apa masih akan menjadi host infotainment?
CT: Tawaran ada, tapi saya rasa sudah cukup. Saya sudah mengambil keputusan ini. Bagi saya ini beban juga, tapi balik lagi ke diri saya sendiri. Tiap bertemu orang sering ditanyakan hal ini. But it's enough. (Cosmo/miw)
Source: Cosmopolitan Edisi Oktober 2011, Halaman 297
Provided by:
0 comments:
Post a Comment