Sampo & Sabun Picu Kegemukan

iklan
Sindikasi lifestyle.okezone.com
KapanLagi.com: Woman
Sampo & Sabun Picu Kegemukan
Aug 15th 2011, 04:59

Lifestyle » Fit and Beauty » Sampo & Sabun Picu Kegemukan
Senin, 15 Agustus 2011 - 11:59 wib

Dwi Indah Nurcahyani - Okezone

(Foto: gettyimages)
(Foto: gettyimages)

DI luar fungsi membersihkan mahkota Anda, sampo ternyata memicu kegemukan. Penyebabnya lantaran kalori kimia yang terkandung di dalamnya.

Kegemukan tak hanya disebabkan oleh asupan makanan berlebih, juga kebiasaan Anda dalam menggunakan produk kecantikan salah satunya sampo. Sebuah studi baru menemukan bahwa kalori kimia yang ada dalam produk kecantikan, seperti losion tubuh, sampo, dan sabun yang kita gunakan bisa menimbun lemak berlebih dalam tubuh.

Dokter di Mount Sinai Medical Center, New York, mengklaim bahwa phthalates—biasa terdapat dalam produk rumah tangga seperti pembersih dan kosmetik—memiliki pengaruh 70 persen terhadap berat badan tubuh dan keseimbangan hormon. Para peneliti menegaskan, jika seseorang sering terpapar phthalates melalui produk kecantikan sehari-hari, kemungkinan dia akan mengalami obesitas dan masalah berat badan.

Guna menemukan kesimpulan, para peneliti melakukan studi terhadap wanita-wanita yang tinggal di East Harlem, New York dengan mengukur paparan tubuh mereka terhadap phthalates dan menganalisis urin mereka.

"Wanita yang memiliki berat badan berlebih terdeteksi memiliki kandungan phthalates tinggi dalam urin mereka," kata Profesor Philip Landrigan, dokter anak dan penulis studi, seperti dikutip Times of India, Senin (15/8/2011).

Selain phthalates, Bisphenol-A (BPA) pada kemasan juga ditemukan memberikan pengaruh kalori kimia. Faktanya, zat-zat tersebut diserap tubuh yang menyebabkan pengaruh buruk.  Menurut Zoe Harcombe, ahli gizi dan penulis Obesity Epidemic, gangguan tersebut akan memengaruhi sedikit masalah hormonal. Hal ini tentu menjadi berita buruk bagi mereka yang mencoba menurunkan berat badan.

"Pada pria, phthalates dan bahan kimia lainnya memiliki pengaruh bagi testosteron yang berpengaruh pada obesitas," katanya.

"Sementara pada wanita, hal tersebut akan mengacaukan hormon dasar genetik sehingga memungkinkan terjadinya gangguan seperti yang terjadi selama masa menopause dan pubertas," tutupnya.

(ftr)
mobile Nikmati berita terikini lewat ponsel Anda di m.okezone.com & bb.okezone.com untuk BlackBerry

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

0 comments:

Post a Comment