Indonesia Siap Miliki Obat Stroke Minim Risiko

iklan
Sindikasi lifestyle.okezone.com
KapanLagi.com: Woman
Indonesia Siap Miliki Obat Stroke Minim Risiko
Aug 16th 2011, 03:58

Lifestyle » Fit and Beauty » Indonesia Siap Miliki Obat Stroke Minim Risiko
Selasa, 16 Agustus 2011 - 10:58 wib

Fitri Yulianti - Okezone

(Foto: gettyimages)
(Foto: gettyimages)

FIBRILASI atrium atau gangguan irama jantung merupakan salah satu risiko terjadinya stroke. Ada satu obat antipembekuan darah baru yang lebih efektif dibandingkan obat standar.

Gangguan irama jantung banyak ditemui di klinik dan rumah sakit di Indonesia. Kondisi ini juga dialami lebih dari 6 juta orang di Eropa, lebih dari 2,3 juta populasi Amerika Serikat, dan lebih dari 800.000 orang di Jepang. Pada pasien dengan gangguan irama jantung, denyut jantung yang tidak teratur membuat mereka rentan mengalami terbentuknya penggumpalan darah, yang dapat bergerak maju menuju otak, dan berpotensi menyebabkan serangan stroke.

Adalah obat antikoagulan atau antagonis vitamin K, seperti warfarin, yang secara luas dianggap sebagai obat standard untuk pencegahan pembekuan darah (koagulasi). Meski efektif, warvarin memiliki beberapa risiko.

"Beberapa kelemahan warfarin, di antaranya kadar obat dalam darah sulit diprediksi sehingga harus diawasi secara rutin, mudah 'diganggu' obat-obat lain ketika dicerna, pasien dibatasi mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin K seperti banyak pada sayuran mengingat warfarin adalah antagonis vitamin K padahal sayuran dibutuhkan tubuh, dan karena sulit dikontrol, darah bisa terlalu encer yang berisiko perdarahan ataupun terlalu kental yang meningkatkan risiko stroke," papar dr RWM Kaligis SpJP(K) dalam temu media "Pencegahan Stroke pada Penderita Gangguan Irama Jantung: Studi terkini" oleh Bayer HealthCare di Hotel Intercontinental Jakarta MidPlaza, Jakarta, Selasa (16/8/2011).

Studi terbaru Rocket AF menemukan obat antipembekuan darah baru yang minim risiko dibandingkan warfarin, obat standard yang selama ini dikonsumsi. Studi membandingkan antara rivaroxaban dan warfarin menunjukkan bahwa rivaroxaban terbukti lebih baik dalam mengurangi risiko terjadinya stroke pada pasien gangguan irama jantung selama mengonsumsi rivaroxaban (on treatment) dengan risiko perdarahan fatal dan perdarahan intrakarnial yang rendah.

"Dengan dosis kurang lebih 20 mg sehari, rivaroxaban dapat mencegah stroke hingga 21 persen pada pasien gangguan irama jantung dan terbukti sebanding dengan warfarin. Rivaroxaban efektif mencegah gumpalan darah 'berjalan-jalan' yang membuat sumbatan di tempat lain," lanjutnya.

Rivaroxaban telah disetujui 110 negara di seluruh dunia sementara di Indonesia, rivaroxaban kini sedang proses persetujuan dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

Studi Rocket AF sendiri telah dipresentasikan pada pertemuan American Heart Association Congress pada 2010 dan dipublikasikan di jurnal ilmiah New England Journal of Medicine pada Agustus 2011.

(ftr)
mobile Nikmati berita terikini lewat ponsel Anda di m.okezone.com & bb.okezone.com untuk BlackBerry

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

0 comments:

Post a Comment