Lifestyle » Trend and Fashion » Jadikan Tenun sebagai Busana Keseharian
Minggu, 14 Agustus 2011 - 16:45 wib
Dwi Indah Nurcahyani - Okezone
Koleksi Agnes B (Foto: Indah/Okezone)
SELAMA ini, tenun identik dengan kesan berat dan kurang wearable. Namun di tangan Agnes Budhisurya, tenun menjadi busana keseharian yang tak sekadar cantik tapi juga nyaman dikenakan.
Kekayaan Indonesia dengan segala ragam budaya dan adatnya memang selalu mengulik hati untuk mengolahnya menjadi sesuatu yang indah. Bermacam kearifan lokal yang mencorong tersebut, tenun Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi satu diantaranya.
Keindahan tenun lewat ragam motif dan warnanya yang unik mungkin hanya Anda lihat sebagai kain biasa yang melengkapi penampilan sebagai selendang atau kain bebet.
Berbeda dengan kebiasaan yang lazim tersebut, Agnes Budhisurya, desainer yang terkenal lewat sapuan lukisannya ini tertantang untuk menjadikan tenun sebagai busana ringan dan
wearable. "Persepsi itulah yang ingin saya ubah. Saya ingin membuat busana dari tenun ini lebih ringan, tidak berat, tidak tebal namun nyaman dikenakan," ujar Agnes pada wartawan usai konferensi pers "Pelestarian Keroncong Bagi Masa Depan Anak NTT dan Pendidikan Anak dengan Kesulitan Belajar" di Hotel Mulia, Jakarta, Sabtu (13/8/2011).
Karakter ringan yang dimaksud Agnes pun tampak dalam busana yang disuguhkan dalam pergelaran busana malam tersebut. Agnes memerlihatkan busana apik yang sangat ringan tanpa melupakan keindahan tenun yang tersemat dalam berbagai bentuk.
Tenun ikat yang berkarakter tebal dan kasar diubahnya menjadi potongan
mini dress, long dress, kemben hingga jubah panjang. Tak lupa, kekhasan Agnes lewat sapuan lukis pun digoreskan pada bahan tenun yang cenderung magis tersebut. Untuk membuat kesan
flowy, Agnes mengombinasikan dengan bahan lain seperti katun, tenun polos, linen serta
tulle. Agar tampak lebih cantik, Agnes menyisipkan aksesori yang juga dibuat dari tenun.
"Karya aksesori dari tenun itu tidak ada selama ini. Saya membuatnya dengan cara dipotong dan kemudian dirapikan dengan bordir. Setelah itu, saya tekuk, jahi,t dan rangkai sebagai aksesori agar bisa dipadukan dengan tenun polos," paparnya.
Dengan kepiawaian tersebut, kesan berat dan kaku pada tenun pun tak lagi tampak. Kreasi tenun yang disuguhkan Agnes sama halnya dengan busana lain yang bisa dikenakan sehari-hari dalam berbagai jamuan apapun.
"
Line saya selama ini memang lebih ke busana pesta. Tapi kali ini saya ingin tenun bisa dibuat berbagai macam busana yang bisa dikenakan sebagai gaun sehari-hari," tutupnya.
(tty)
0 comments:
Post a Comment