Liputan6.com, London: Kalangan ilmuwan secara tidak sengaja menemukan cara perawatan baru untuk serangan asma yang bisa muncul beberapa jam setelah terkena alergi. Satu tim dari Imperial College London, Inggris, menemukan bahwa memblokir fungsi sensor syaraf bisa menghentikan "respons asma tertunda" pada tikus.
Dalam jurnal Thorax, peneliti mengatakan respons asma tertunda terjadi karena zat alergi memicu sensor syaraf di lubang pernafasan.
Reaksi berantai Syaraf ini kemudian memicu reaksi berantai yang menyebabkan lepasnya neurotransmitter acetylcholine yang menyebabkan lubang pernafasan menyempit.
Jika temuan ini diterapkan kepada manusia akan berarti obat yang disebut anticholinergics yang memblokir acetylcholine dapat digunakan untuk merawat pasien asma yang menderita serangan asma. Sekitar setengah dari jumlah penderita asma mengalami gejala asma yang tertunda.
Serangan asma ini sering terjadi pada malam hari, tiga sampai empat jam setelah penderita kontak misalnya dengan polen rumput atau debu rumah. Respons asma biasanya muncul dalam waktu satu jam setelah terkena zat penyebab alergi. Saat ini steroid merupakan cara perawatan utama asma namun tidak efektif untuk semua pasien.
Di Inggris saja terdapat 5,4 juta penderita asma yang bisa menimpa segala usia. Lembaga amal Asthma UK menyatakan penelitian ini dapat membantu memahami asma.(ADO)
0 comments:
Post a Comment