Populerkan Keroncong & Tenun NTT di Kalangan High Society

iklan
Sindikasi lifestyle.okezone.com
KapanLagi.com: Woman
Populerkan Keroncong & Tenun NTT di Kalangan High Society
Aug 15th 2011, 04:01

Lifestyle » Trend and Fashion » Populerkan Keroncong & Tenun NTT di Kalangan High Society
Senin, 15 Agustus 2011 - 11:01 wib

Dwi Indah Nurcahyani - Okezone

Aksi model (Foto: Indah/Okezone)
Aksi model (Foto: Indah/Okezone)

LEWAT pemberdayaan yang tepat, warisan budaya seperti keroncong dan tenun tak hanya akan berkembang pesat tapi juga lestari. Tugas berat tersebut ada di tangan masyarakat.


Keberadaan keroncong di Indonesia memang tak sepopuler musik pop dan musik lain yang hampir tiap menit mengalun di telinga. Posisi keroncong bisa dibilang terpinggirkan dan hanya beredar di komunitas tertentu saja. Padahal, peminat keroncong sebenarnya tak sedikit dibandingkan dengan musik populer lainnya.

"Tiket yang kami jual selalu sold out. Itu membuktikan bahwa peminat musik keroncong masih banyak yang ingin menikmati," ujar Elly Tjan selaku Ketua Panitia dalam konferensi pers "Pelestarian Keroncong bagi masa depan anak NTT dan Pendidikan Anak dengan Kesulitan Belajar" di Hotel Mulia, Jakarta, Sabtu (13/8/2011).

Dilanjutkan Elly, acara ini sendiri merupakan yang kedua kalinya di mana yang pertama diadakan pada di Hotel Gran Melia, Jakarta, 3 Desember 2009.

"Keroncong itu tidak pernah masuk hotel bintang lima. Jadi, kami bersikeras mengadakan acara tersebut. Kami ingin mengatakan pada warga Jakarta bahwa keroncong tidak hanya milik rakyat, tapi juga para high society," ulasnya.

Selain keroncong, pelestarian budaya pun difokuskan pada kain tenun dari Nusa Tenggara Barat (NTT).

"Beragam motif dan corak yang unik dari kain tenun NTT sangat layak untuk diangkat dan diperkenalkan. Harapan kami, dengan diperkenalkannya kain tenun khas NTT, masyarakat akan mencintainya," sambung Rini Poeloeng Soehartono selaku Ketua Alumni FKIP UNAIR-IKIP Malang pada kesempatan yang sama.

Rini menuturkan, banyak orang yang tidak mau pergi ke NTT tetapi jika ke Bali banyak sekali.

"Mungkin karena keadaan alamnya yang kurang subur. Padahal, kondisi masyarakat setempat di mana ekonominya masih kurang perlu kita bantu. Untuk itulah kami berusaha membuat suatu Rumah Kreatif untuk memberdayakan masyarakat NTT," lanjutnya.

Dalam acara malam seni yang digelar di Ballroom Hotel Mulia tersebut, seluruh dana yang terkumpul akan disumbangkan untuk mewujudkan Rumah Kreatif.

"Kami akan memberikan pendidikan nonformal dalam rumah tersebut. Pasalnya, kami melihat banyak anak SMA yang sulit mencari kerja. Begitu juga dengan ibu-ibu yang akan diberikan keterampilan menjahit, memasak, dan keterampilan lainnya. Dengan pemberian les komputer dan keterampilan memasak, serta menjahit maka akan menambah pengetahuan mereka sekaligus juga meningkatkan penghasilan," harap Rini.(tty)

mobile Nikmati berita terikini lewat ponsel Anda di m.okezone.com & bb.okezone.com untuk BlackBerry

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

0 comments:

Post a Comment