Saingi Zara, Indonesia Punya Ritel Busana Muslim

iklan
Sindikasi lifestyle.okezone.com
KapanLagi.com: Woman
Saingi Zara, Indonesia Punya Ritel Busana Muslim
Aug 15th 2011, 03:12

Lifestyle » Trend and Fashion » Saingi Zara, Indonesia Punya Ritel Busana Muslim
Senin, 15 Agustus 2011 - 10:12 wib

Fitri Yulianti - Okezone

Model beraksi (Foto: Fitri/Okezone)
Model beraksi (Foto: Fitri/Okezone)

MEREK baju internasional dengan mudah membuka butik dan menyerbu mal-mal ibu kota. Nyatanya, kemudahan serupa belum bisa dicapai merek busana muslim?  
Mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim. Kebutuhan akan busana muslim menjadi prioritas belanja, apapun acara yang akan didatangi, mulai pengajian, salat Jumat, pernikahan, hingga hari besar keagamaan.
 
Pasar potensial ini semestinya menjadi jalan terang Indonesia untuk memiliki butik busana muslim ternama yang bakal mewabah ke banyak negara. Adalah tugas peritel untuk membesarkan cita-cita besar yang dirintis oleh Indonesia Islamic Fashion Consortium (IIFC) lewat Indonesia Islamic Fashion Fair (IIFF) ini.
 
"Tampaknya, peritel mulai memandang bahwa dengan mendukung IIFF, konsumsi pasar Indonesia meningkat. Misalnya, Asosiasi Pertekstilan Indonesia memandang ini sebagai hal menguntungkan karena pada satu busana muslim saja, dibutuhkan kain minimal 3 meter," terang Eka Shanty selaku Direktur IIFC usai pembukaan IIFF 2011 di Central Park Mal, Jakarta, baru-baru ini.
 
"Orang muslim Indonesia mestinya sedih, ketika Mango dan Zara ada di beberapa mal, tapi busana muslim tidak ada di mana-mana sehingga peritel tidak dapat rezekinya," lugasnya.
 
Nantinya, ketika IIFC maju sebagai pihak yang mengkompromikan misi ke banyak "pintu", termasuk pemerintah, perbankan, dan media, Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) menjadi pemasok ide dan kreasi. Desainer dibebaskan berimajinasi hanya untuk merancang busana, tidak lagi mengurusi penjualan hingga sampai ke tangan konsumen seperti dilakukan banyak desainer busana muslim selama ini. Atau, mereka hanya bisa memamerkan karyanya di panggung peragaan busana.
 
"Kita menjual kreativitas mereka. Untuk sebuah misi ritel busana muslim di seluruh dunia, yang kita cari bukan eksistensi di panggung, tapi sales," imbuhnya.
 
Bagaimana pengaplikasiannya? "Kita kerja sama untuk mal meminjamkan tempat sedangkan untuk software; SDM, tata letak, dan sebagainya, IIFC yang siapkan. Mal punya tempat, kita punya alat," jelasnya, bersemangat.
 
Eka yakin, dengan kehebatan pengrajin Indonesia dalam mengerjakan kerajinan tangan dan eksplorasi kain tradisional yang tak pernah habis, busana muslim akan segera memiliki ritel butik di seluruh dunia.
 
"Indonesia pandai membuat produk, tapi ketika bicara tataran ritel, enggak ada. Yang kita lakukan adalah memerbaiki produk, SDM (desainer, penyulam, dan seterusnya-red), dan menggobalkan pemikiran mereka tentang tren," tandasnya.
 
Salah satu usaha untuk memuluskan niat adalah perhelatan IIFF 2011 bertajuk "Fashion & Tourism Extravaganza" di Central Park Mal, Jakarta pada 11 Agustus-11 September 2011.

(tty)
mobile Nikmati berita terikini lewat ponsel Anda di m.okezone.com & bb.okezone.com untuk BlackBerry

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

0 comments:

Post a Comment