TEMPO Interaktif, Bandung -Bantal bukan sekedar untuk menaruh kepala. Tapi di tangan sekelompok mahasiswi dan alumni Jurusan Farmasi Universitas Padjadjaran Bandung berfungsi meningkatkan daya tahan tubuh dan melegakan pernafasan pemakainya.
Bantal itu beraroma minyak atsiri dari biji jinten. Kreasi tersebut meraih penghargaan bidang poster dan gelaran produk dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional XXIV di Universitas Hasanuddin, Makassar, akhir Juli lalu.
Tim yang beranggotakan Siti Anisa Husnu, Riestya Dwi Permana, Mita Maryam Marhamah, dan Rina Nuriyah, memodifikasi bantal berbahan silikon. Di dalamnya, mereka memasukkan minyak atsiri dan bahan penyerap. Bantal juga dilapis plastik agar cairan tak membasahi kepala atau rambut pemakainya. "Bau aroma terapi keluar begitu bantal ditekan kepala," kata Mita Maryam Marhamah.
Bahan dasar minyak atsiri, berdasarkan riset yang dimuat di jurnal ilmiah nasional dan internasional, kata calon apoteker tersebut, berguna untuk terapi. "Bukan penyembuhan ya, tapi untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan pelega pernafasan, juga berefek untuk relaksasi," ujarnya.
Aroma minyak atsiri terbukti sanggup masuk ke partikel sel saat terhirup. Dari paru-paru, khasiatnya menyebar ke seluruh tubuh. Minyak atsiri mereka peroleh dari hasil penyulingan biji jinten di laboratorium kampus. Hasilnya yang masih kental kemudian diencerkan.
Namun karena bau minyak atsiri sangat menyengat, mereka mencampurnya dengan wewangian lain agar enak di hidung, misalnya, aroma teh hijau, bunga mawar, cempaka, dan lavender.
"Minyak nilam juga dicampur untuk mengikat minyak atsiri agar tak cepat menguap," kata lulusan Farmasi 2011 itu yang sedang melanjutkan ke pendidikan apoteker. Alhasil, baunya menjadi aroma rempah dengan wewangian tambahan.
ANWAR SISWADI
0 comments:
Post a Comment