Pria yang kelebihan berat atau kegemukan, seperti timpalan perempuan mereka, memiliki peluang lebih rendah untuk menjadi orang tua, berdasarkan perbandingan kualitas sperma yang disajikan dalam pertemuan mengenai kesuburan di Eropa, Senin (4/7).
KapanLagi.com - Dalam apa yang digambarkan sebagai studi terbesar sejenisnya, para dokter meneliti sampel sperma dari 1.940 pria dan mencocokkannya dengan berat badan donor.
Tolok-ukurnya adalah indeks massa tubuh (BMI), ukuran lemak tubuh di kalangan orang dewasa. Berdasarkan itu, berat tubuh normal didefinisikan sebagai BMI 18,5-25; kelebihan berat 25-30 dan kegemukan sebagai 30 atau lebih.
Makin tinggi hitungan pada berat yang berlebihan, maka makin buruk kualitas sperma, terutama di kalangan mereka yang berada pada kategori kegemukan, demikian temuan tersebut, yang diajukan pada konferensi tahunan European Society of Human Reproduction and Embryology (ESHRE) di Stockholm, Swedia.
"Kelebihan berat mengakibatkan perubahan pada ciri sperma, mungkin akibat gangguan hormon, yang mengakibatkan jumlah sperma, motalitas dan vitalitas yang lebih sedikit," kata Paul Cohen-Bacrie, Direktur Ilmu Pengetahuan di Eylau-Unilabs di Paris, bagian dari jaringan laboratorium di 12 negara Eropa yang berpusat di Swiss.
"Ini mengakibatkan hilangnya potensi pembuahan," kata Cohen-Bacrie melalui telepon.
Penelitian tersebut mendapati jumlah sperma lebih sedikit sampai 10% di kalangan pria yang kelebihan berat, dan sampai 20% di kalangan lelaki yang kegemukan, dibandingkan dengan timpalan mereka dengan berat normal.
Persentase lelaki yang memiliki jumlah sperma nol naik hampir empat kali lipat, dari 1% dalam kategori berat normal, jadi 3,8%, pada kategori pria yang kegemukan. (wo/ant/bee)
0 comments:
Post a Comment