Mengurangi Konsumsi Garam Turunkan Risiko Penyakit Jantung

iklan
Liputan6 Kesehatan
Liputan6 Kesehatan
Mengurangi Konsumsi Garam Turunkan Risiko Penyakit Jantung
Oct 4th 2011, 06:07

Liputan6.com, Jakarta: Apabila warga Amerika mengurangi asupan garam mereka sebanyak 1 g/hari, akan didapatkan 250.000 lebih sedikit kasus penyakit jantung dan berkurangnya 200.000 kematian dalam 1 dekade. Statistik yang terbaru ini dinyatakan di dalam the American Heart Association's Annual Conference on Cardiovascular Disease Epidemiology and Prevention.

"Pengurangan kadar asupan garam-hampir tidak terasa bedanya di makanan- dapat secara dramatis berpengaruh di dalam peningkatan kesehatan seseorang," kata salah satu peneliti Kirsten Bibbinsa Domingo, MD, PhD, asisten profesor dalam epidemiologi di Universitas California.

Keuntungan dari pengurangan asupan garam ini terutama dapat dirasakan bagi mereka yang memiliki tekanan darah tinggi dimana tekanan darah mereka cukup sensitif terhadap asupan garam. Penelitian ini mendapatkan data pada warga Amerika bahwa dengan pengurangan asupan garam 3 g/hari akan mengurangi 6% kasus penyakit jantung dan mengurangi 3% kematian.

Pada warga Afrika-Amerika, pengurangan asupan garam akan mengurang 10% kasus penyakit jantung dan mengurangi 6% kematian. Tiga gram per hari setara dengan 1200 mg sodium. Rata-rata warga Amerika mengonsumsi garam sebanyak 9-12 g/hari, atau setara dengan 3600 hingga 4800 mg sodium. Sebagian besar organisasi kesehatan dunia merekomendasikan konsumsi garam sebanyak 5-6 g/hari atau 2000-2400 mg sodium.

Penelitian ini mencoba membuka mata untuk perubahan kepada industri makanan. Sangat jelas bahwa asupan garam perlu dikurangi, namun individual sendiri sulit untuk menguranginya karena sebagian besar garam tersebut berasal dari makanan jadi.(TRH/ARI)

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

0 comments:

Post a Comment