BERKAT social media, kita lebih mudah memantau mantan kekasih, bahkan setelah lama putus. Namun, bagaimana dengan kehidupan nyata? Apakah persahabatan dengan mantan kekasih mungkin terjadi?
Hal pertama yang harus Anda tegaskan adalah definisi kata "teman". Allison Pescosolido MA dan Andra Brosh PhD, pendiri Divorce Detox mengatakan, menjalani aktivitas di lingkungan yang sama dan memiliki kesamaan tidak selalu menuntun Anda menjadi sahabat.
"Meski bersahabat, sebisa mungkin Anda mendefinisikan kembali hubungan dengannya sehingga tidak ada kebingungan bagaimana harus berinteraksi. Kami sarankan jauhkan dari pertemuan intim dan berbagi informasi pribadi," jelas Allison.
Batasan tersebut mampu menjaga Anda berdua dari persahabatan yang sehat dan melawan godaan yang buruk. "Jadilah ramah, tapi hindari keintiman yang keliru. Jauhkan diri dari telepon larut malam, komunikasi berlebihan, atau SMS intim. Hindari sesuatu yang biasanya Anda lakukan dengan kekasih," tegasnya, seperti dilansir Galtime.
Kesetiaan akan semakin teruji bila Anda sudah memiliki pacar baru. Penting untuk Anda menghargai keinginannya.
"Jika dia merasa tidak nyaman, saatnya Anda menegaskan batasan hubungan dengan mantan kekasih," tambahnya.
Namun, bagaimana jika Anda yang merasa cemburu dengan pacar baru sang mantan? "Itu adalah tanda jelas bahwa Anda perlu mendapatkan bantuan orang lain untuk move on," katanya.
Anda memiliki perasaan ingin mengharapkan kembali cintanya. Penting untuk dicamkan bahwa bila dia sudah punya pacar baru, itu artinya dia tidak ingin kembali merajut cinta dengan Anda.
"Simpan informasi ini untuk diri Anda dan dapatkan bantuan orang lain. Ini adalah masalah Anda, bukan dia," tandasnya. (ftr)
0 comments:
Post a Comment