BOK Rp1 triliun untuk optimalisasi Puskesmas

iklan
ANTARA News - Nasional - Kesehatan
ANTARA News - Nasional - Kesehatan
BOK Rp1 triliun untuk optimalisasi Puskesmas
Feb 13th 2012, 08:17

Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih (FOTO ANTARA)

Berita Terkait

Kuta (ANTARA News) - Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih menyatakan bahwa dana bantuan operasional kesehatan (BOK) senilai Rp1 triliun dialokasikan untuk program optimalisasi pusat kesehatan masyarakat.

"Dana tersebut sebagai upaya kami dalam meningkatkan pelayanan kesehatan kepada warga di Puskesmas," katanya di Kuta, Bali, Senin.

Ditemui usai pembukaan seminar regional "Manajemen SDM Kesehatan Kawasan Asia Tenggara", dia menyebutka bahwa BOK tahun ini lebih besar dibandingkan tahun 2011 yang hanya Rp800 miliar.

Menurut dia, dana ini untuk membantu pemerintah daerah dalam pelayanan kesehatan sesuai standar pelayanan minimal (SPM).

Program tersebut merupakan upaya pemerintah untuk membantu daerah dalam mencapai target nasional bidang kesehatan yang menjadi kewenangan dan tanggung jawab pemerintah daerah.

Oleh sebab itu, dia berharap dana BOK dapat meningkatkan peran puskesmas lebih optimal lagi karena puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan di bidang kesehatan.

"Keberadaan puskesmas di daerah-daerah dirancang untuk menjadi puskesmas rawat inap. Dan sekarang itu secara bertahap puskesmas sudah mulai ditingkatkan dengan penyediaan fasilitas dan sarana serta prasarana penunjang lainnya," ucap Menteri Endang Sedyaningsih.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Nyoman Sutedja menyampaikan bahwa puskesmas di daerahnya sudah menerima pasien rawat inap, terutama yang lokasinya jauh dari rumah sakit umum.

"Kalau kondisi pasien masih memungkinkan masih bisa dirawat di puskesmas sehingga tidak perlu dirujuk ke rumah sakit umum. Hal inilah sebenarnya tujuan dari adanya puskesmas rawat inap," katanya.

Ia mengakui keberadaan puskesmas masih terkendala tenaga medis, baik perawat maupun dokter umum.

"Puskesmas di Bali belum semuanya memiliki dokter umum lebih dari dua orang, termasuk dokter spesialis. Kami sudah melaporkan kepada pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan," katanya.

(I020/M038)

Editor: Suryanto

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Komentar Pembaca

Kirim Komentar

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

0 comments:

Post a Comment