"Negara Indonesia merupakan angka tertinggi pertama kebutaan se-Asia Tenggara dan kedua sedunia setelah negara Utopia, kebutaan yang terbanyak di Indonesia disebabkan oleh katarak dan ini merupakan peran aktif dan kerja keras bagi kita semua" ujar Direktur Utama Pusat Mata Nasional RS. Mata Cicendo.
Merujuk pada hal di atas Departemen Ilmu Kesehatan Mata Kamis (15/3/2012) telah menambah 8 orang dokter spesialis mata yang handal dan berpotensi guna menjalankan tugasnya untuk membantu masyarakat dalam rangka pencegahan dan penanggulangan kebutaan di Indonesia. Ke 8 orang tersebut yakni : Rety Sugharti, dr., Ardining Rejeki Sastrosatomo, dr., Wieke Ferraniza, dr., Libra Sakti Pasla, dr., Marjasa Dharmawan Dicky Newton, dr., Rahmat Syuhada, dr., Ratih Andriana Muthi. dr dan Novita Sitompul, dr., mereka menerima penyarahan brevet yang diberikan oleh Kepala Departemen Ilmu Kesehatan Mata dan Sekretaris Program Studi Ilmu Kesehatan Mata, acara ini berlangsung di Graha Bhayangkara Bandung.
Acara ini dihadiri oleh Pembantu Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan (D. Oki Suwarsa, dr.,SpKK(K).,M.Kes), Direktur Utama Pusat Mata Nasional RS. Cicendo (M. Kautsar Boesoirie, dr.,SpM(K), Kepala Departemen Ilmu Kesehatan Mata (Dr. Andika Prahasta Gandasubrata, dr.,SpM(K),M.Kes), Koordinator TKP PPDS I (Dr. Dwi Prasetyo, dr.,Sp.A(K).,M.Kes.), Para Sesepuh dan Guru Besar Fakultas Kedokteran Unpad, para staf pendidik dan kependidikan Departemen Spesialis Mata dan para undangan.
Acara ini diakhiri penampilan Vocal Group dari Pusat Mata Nasional RS. Cicendo dengan menyanyikan beberapa lagu daerah.
0 comments:
Post a Comment