Gaya di Hari Raya dengan Batik  

iklan
Tempointeraktif.com - Gaya Hidup
Tempointeraktif.com - Gaya Hidup
Gaya di Hari Raya dengan Batik  
Aug 29th 2011, 02:53

TEMPO Interaktif, Merayakan momen istimewa Lebaran tak harus selalu berbusana muslim. Pilihan lain yang bisa membuat Anda tampil beda merayakan saat khusus seperti ini adalah dengan memakai batik. Misalnya koleksi Alleira Batik yang beberapa waktu lalu menggelar peragaan berjudul "Light of Ramadhan" yang berlangsung di Atrium Grand Indonesia Shopping Town. Sesuai dengan temanya, koleksi kali ini menyajikan aneka busana resmi yang bisa dijadikan inspirasi untuk dikenakan pada momen silaturahmi nanti.

"Ada banyak pilihan untuk merayakan kemenangan. Sebagai orang Timur, kesempatan dan kebiasaan bersilaturahmi merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan merayakan Idul Fitri nanti. Menyadari kebutuhan bersilaturahmi, kami menyajikan pilihan batik untuk bersilaturahmi," kata Anita A.S., perancang sekaligus direktur produksi Alleira Batik.

Anita menerangkan, untuk menghormati kesucian Ramadan, meski tidak harus murni busana muslim, pada koleksi kali ini disajikan aneka gaya semi kaftan, tunik, long dress, serta blus berdetail potongan lebar di leher, dada, dan lengan. Untuk mempermanis dan memberi kesan anggun serta mewah, dipakai bahan sifon, sutra, sutra habutai, sutra super, dan bahan buatan alat tenun bukan mesin.

"Pola yang loose atau longgar memberi kesan tersendiri bersilaturahmi dengan batik," ujar Anita.

Pada koleksi kali ini, demi memberi kesan ceria, Anita bersama timnya menyajikan batik berwarna jingga keoranyean yang mewakili kesan fresh. Selain itu, bermakna khusus sesuai dengan substansi Ramadan kali ini, yaitu ketika terbenamnya matahari yang memberi spirit kekhusyukan menjalankan ibadah bulan Suci dan kehangatan pertanda mendekatkan diri kepada Sang Khalik.

Sebanyak 34 koleksi dewasa bermain pada motif artikel hias dekor, lalu permainan manik-manik yang menonjolkan sisi eksotis dengan koleksi yang didominasi warna oranye, fuchsia, hijau, dan biru. "Inspirasi atau konsepnya diambil dari unsur air dan tumbuh-tumbuhan yang identik dengan keramahan alam atau pertanda kesucian ibadah Ramadan dan kemenangan Idul Fitri," kata Ade Kartika, Wakil Direktur Alleira.

"Bersilaturahmi merayakan kemenangan Idul Fitri dengan batik kini menjadi pilihan menarik. Siapa pun bisa mengenakannya, mulai anak-anak, remaja, sampai dewasa, perempuan dan lelaki," ujarnya.

Di acara "Kemilau Ramadan" di Pasaraya, Blok M, beberapa waktu lalu, bukan hanya batik, gaya kasual pun menjadi pilihan untuk tampil di momen istimewa. Misalnya koleksi perancang Busel Widiatmodjo yang menyajikan gaya two piece atau dua bagian: atasan panjang dengan permainan kerah dan bagian dada pita bergelombang berpadu dengan rok panjang warna white off menjadi gaya anggun untuk menjemput maaf ketika bersilaturahmi. Sepintas gaya klasik-modern ini menyajikan gaya berbeda dari yang ada.

Masih di acara yang sama, perancang Teddy Hamzah menyajikan gaya batik prada modern yang dirancang dengan anggun, meski tak harus busana muslim. Gaya loose serta panjang berbahan semi-velvet dan sutra dengan motif batik keemasan ini memberi gaya tersendiri pada hari nan fitri. Adapun perancang Raden Sirait menyajikan gaya batik modern bermotif flora dipadu dengan bahan sifon.

HADRIANI P

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

0 comments:

Post a Comment