36 Tahun Ramli Berkarya

iklan
Sindikasi lifestyle.okezone.com
KapanLagi.com: Woman
36 Tahun Ramli Berkarya
Nov 27th 2011, 05:24

SHOW tunggal yang digelar Ramli dalam rangka peringatan 36 tahun dia berkarya sekaligus menjadi bentuk ucapan syukur atas kesehatan yang membuatnya bisa terus bertahan di dunia mode, serta rasa terima kasih kepada para sahabat yang terus mendukungnya selama ini.

Atas dasar itulah, kalimat pertama yang diucapkan Ramli saat membuka pergelaran busananya adalah, "Saya bersyukur masih bisa bernapas dan masih bisa mendesain 150 set rancangan untuk fashion show tunggal saya kali ini.Saya juga bersyukur masih punya sahabatsahabat dekat yang selalu mendukung saya."

Rasa haru sontak menyeruak di hati para tamu undangan, yang kebanyakan adalah sahabat, kolega, dan klien-klien Ramli, tidak ketinggalan pihak media. Namun, rasa haru itu dengan cepat menghilang, berganti senyum, gelak tawa, dan tepuk tangan yang tak henti-hentinya memenuhi ballroom Hotel Shangri La, Jakarta, tempat show diadakan.

Bagaimana tidak, Ramli sendiri yang menjadikan show tunggalnya semakin seru. Tanpa ragu, Ramli mengambil mikrofon dan memberi komentar terhadap setiap koleksi yang tengah diperagakan di atas catwalk.

Tak jarang Ramli memuji model, yang banyak di antaranya merupakan sahabat-sahabat Ramli sendiri, seperti Rima Melati, Mien Uno, Enny Soekamto, kakak beradik Helen dan Heni Jeniwati, dan Tuti Roosdiono. Tidak hanya itu, Ramli juga menghadirkan persembahan bagi kota tempat tinggalnya semasa kecil, Tarempa, Pulau Anambas, Kepulauan Riau.

Untuk itu, desainer yang pernah menerima penghargaan Upakarti pada 1990 tersebut "menghidupkan kembali" kain kuno khas Anambas, cual Terempa, yang sudah lebih dari 200 tahun tidak lagi diproduksi. Dalam konferensi pers sebelum acara, Ramli menyatakan dirinya terinspirasi mengangkat kain cual ketika berkunjung ke Terempa, usai Lebaran lalu.

"Kebetulan saya bertemu dengan Ibu Yenny Fatra (istri Bupati Anambas), yang juga berkeinginan sama untuk menghidupkan kembali kain cual Terempa," kata Ramli yang mencetak kembali kain cual dengan teknik printing dan sulam sehingga kain yang hampir punah tersebut bisa tampil modern dan elegan.

"Kain-kainnya ditenun di Palembang, sementara yang menggunakan teknik digital print, dicetak di Pekalongan," kata Ramli.

Di tangan Ramli, kain cual hadir cantik dalam beragam gaya, mulai dari padanan kebaya dan busana adat khas Anambas hingga rangkaian busana modern seperti kemeja pas badan untuk pria, blus, tunik, dan kaftan, hingga koleksi adibusana. Kekuatan rancangan Ramli yang membuat namanya terkenal hingga mancanegara terlihat kental di situ.

"Ramli adalah desainer yang bisa mengemas sesuatu yang tradisional menjadi modern dan sangat kini. Hal yang inspiratif bagi banyak desainer muda," ujar Taruna K Kusmayadi, rekan desainer sekaligus Ketua Umum Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI).

Jadi, tidak heran bila beberapa karya terbaru Ramli bahkan sudah terjual sebelum show berlangsung. Koleksi yang diperagakannya dalam show "36 Tahun Ramli Berkarya" itupun akan diboyong ke panggung internasional, tepatnya di Maroko, Madrid, dan Barcelona. Untuk itu, Ramli pun memasukkan sedikit unsur Eropa dalam rancangannya, seperti model rok-rok lebar khas Spanyol atau atasan bergaya peasantala Gipsi.

Lainnya, demi menyesuaikan dengan selera pasar internasional, Ramli juga menambahkan unsur oriental dan busana muslim pada koleksinya, selain ragam kebaya yang berpadu dengan selendang serta kain-kain cantik.Ramli pun tidak ketinggalan bermain dengan bordir dan batik, yang memang adalah ciri khasnya. Eksplorasi kain batik Madura, Jawa Barat, Bali, Solo, Betawi, juga motif-motif nuansa Timur Tengah dan China hadir apik di atas panggung Shangri La.

"Kain daerah ada beragam. Motif dan warnanya bagus-bagus dan etnik. Menampilkannya dalam show hingga pentas internasional akan melestarikan kain daerah yang sudah punah ratusan tahun lalu," pungkasnya.

Semangat Ramli

Show tunggal yang dihelat Ramli sebagai penanda 36 tahun dirinya berkontribusi di bidang mode juga menjadi wujud semangat desainer bernama lengkap Ramli Sarwi Gozali Kartowidjojo itu dalam melestarikan kain-kain tradisional Nusantara. Sejak 1975 Ramli memang sudah dikenal dengan kreasi bordir dan batiknya.

Kecintaannya kepada Tanah Air membuat Ramli terus berkarya mengolah berbagai kerajinan dari penjuru Indonesia menjadi suatu kreasi yang baru dan dapat dinikmati, baik oleh pencinta batik maupun kalangan umum. Bahkan dia terus berkarya saat dirinya divonis kanker usus stadium 4.

"Aku dinyatakan oleh dokter mengidap penyakit kanker usus stadium 4," kenang Ramli.

Namun, vonis itu tak membuat semangat Ramli kendur, malah justru membalikkan pola pikirnya selama ini.

"Aku harus bangkit dan memanfaatkan waktu yang aku punya dengan sebaik-baiknya.Aku harus tetap maju dan berkarya," ungkapnya. (ftr)

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

0 comments:

Post a Comment