PRODUK dengan merek dagang Hermes selalu dinilai eksklusif oleh sebagian besar orang. Namun tidak begitu dengan penilaian Iwet Ramadhan. Presenter ramah ini mengaku yang paling eksklusif adalah kain batik.
"Batik itu sama seperti Hermes. Aku enggak akan mau beli Hermes Rp100 juta, tapi kalau batik aku rela beli," tutur Iwet Ramadhan kepada
okezone usai peluncuran buku "Hermes Temptation" di Pesto Autentico, Thamrin Nine (UOB Plaza), Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (29/11/2011).
Hingga kini, pemilik nama lengkap Wethandrie Ramadhan ini mengaku telah memiliki sekira 20 koleksi kain batik.
"Sebagian besar masih saya simpan dalam bentuk lembaran kain, sementara lainnya sudah saya jadikan pakaian. Kain-kain batik yang saya miliki sebagian karya maestro batik seperti Iwan Tirta dan Obin," jelas pria kelahiran Yogyakarta, 24 Juli 1981 ini.
Selama ini, Iwet sangat mengagumi motif batik tulis khas daerah, khususnya batik dari Yogyakarta dan Solo. Menurutnya, batik tulis penuh dengan filosofi, ada cerita rakyat, dan emosi yang diturunkan sang penoreh cantik.
"Ketika membatik, mereka bisa menghabiskan waktu enam bulan sampai setahun. Selama proses produksi, pembatik biasanya menyampaikan sesuatu, di situ juga ada emosi yang berubah-ubah, saya bisa merasakannya," tutupnya.
(tty)
0 comments:
Post a Comment