Tak Gampang Menjadi 'Supermom'

iklan
Sindikasi lifestyle.okezone.com
KapanLagi.com: Woman
Tak Gampang Menjadi 'Supermom'
Dec 26th 2011, 02:38

SUKES berkarier, namun tetap bisa menjalani peran sebagai ibu rumah tangga bukanlah perkara gampang. Namun, bukan tidak mungkin, Anda bisa menjalani keduanya dengan baik. Bagaimana caranya?
 
Ibu yang bekerja sering kali mengalami dilema.Tetap berkarier atau memilih untuk mengasuh anak saja? Sejatinya, keputusan menjadi wanita yang bekerja di luar rumah memang tidak salah, dan hak setiap orang. Alasan finansial sering kali menjadi alasan kenapa mereka harus tetap bekerja.
 
Di sisi lain, para ibu bekerja ini merasa tak mampu lagi mengurus anaknya karena kesibukannya. Memang, menjalani peran keduanya tidaklah mudah. Banyak masalah yang muncul ketika seorang ibu memilih tetap bekerja. Salah satunya adalah kurangnya waktu yang digunakan untuk mengurus suami dan buah hati. Persoalan lainnya adalah anak-anak yang kurang mendapat kasih sayang karena ibunya terlalu sibuk di luar rumah. Apalagi, para ibu yang bekerja tersebut menyerahkan segala urusan rumah tangga kepada seorang pengasuh.
 
Akibatnya, anak-anak menjadi lebih dekat dengan pengasuh ini.Anda harus mencari solusi bagaimana peran sebagai ibu rumah tangga tetap dijalankan secara optimal ketika Anda memutuskan untuk membina karier.Tentu saja tidak perlu dengan meninggalkan karier hanya karena masalah anakanak dan suami. Sebab, keintiman keluarga dapat dibentuk apabila setiap hari tersedia waktu untuk bergaul dan bercengkerama secara intensif. Pada saat-saat demikian, Anda harus menumpahkan perhatian sepenuhnya kepada si anak. Bagi si anak, bukan jumlah waktu yang dia tuntut, tetapi intensitas interaksi itulah yang dia inginkan.
 
"Buat kejutan-kejutan kecil kepada anak yang membuat dia merasa ibunya tetap dekat dan perhatian dengan dia," ujar psikolog keluarga, Sani B Hermawan Psi. Memberikan perhatian kepada buah hati, kata dia, dapat dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya, membelikan sesuatu yang berhubungan dengan hobi anak. Bisa juga dengan mengajak rekreasi bersama, ikut membantunya dalam pekerjaan sekolah,dan mendampinginya belajar setiap malam. Buat dia, hal kecil semacam itu sudah merupakan bentuk sebuah perhatian.
 
"Saat weekend atau hari libur masak nasi goreng buat dia. Atau ganti dekorasi kamar tidurnya secara berkala. Libatkan anak dan suami saat mengerjakannya. Hal ini bisa mengembalikan kehangatan yang hilang saat Anda dan suami bekerja," kata Sani. Saat-saat bersama tersebut, lanjut dia, isi dengan percakapan atau dialog komunikatif yang tidak sekadar basa-basi. Contohnya, tanyakan kegiatan di sekolahnya, bagaimana hubungan dengan teman serta gurunya dan lainnya. Intinya, ujar Sani, Anda musti membagi waktu yang seimbang antara pekerjaan dan menemani anak dalam masa-masa kanak-kanaknya yang indah dan berwarna.
 
Sesibuk apa pun pekerjaan di kantor, sempatkan menelepon si kecil di rumah untuk membangun ikatan emosional yang kuat.Anda dapat memanfaatkan waktu istirahat di kantor ketika jam makan siang atau mungkin setiap ada waktu senggang ketika pekerjaan Anda sedang tidak terlalu menumpuk. Dengan demikian,anak Anda merasa diperhatikan walaupun intensitas pertemuan sangat sedikit. Sesampainya di rumah, jangan lupa untuk berikan ciuman hangat selamat malam sebagai pengantar tidur atau bahkan meski buah hati Anda sudah tertidur lelap.
 
Karena, ungkapan kasih sayang seperti itu sangat penting dalam membina ikatan batin antara Anda dan anak. "Jika tidak adil membagi waktu, biasanya anak memberontak karena merasa haknya untuk mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari sang ibu tidak terpenuhi,"kata dia.
 
Sani menuturkan, anak yang kekurangan perhatian ujung-ujungnya akan berakibat buruk dan cenderung berperilaku negatif. Anda harus garis bawahi, tugas utama seorang ibu adalah mendidik anak-anaknya. Jangan sampai dengan bekerja, Anda menelantarkan anakanak. Semua yang Anda lakukan adalah untuk anak-anak, termasuk saat bekerja di luar rumah.
 
Kuncinya adalah mengontrol dengan baik semua bentuk aktivitas dan waktu Anda. Anak-anak harus tetap menduduki prioritas utama. Membangun kekompakan bersama suami untuk berbagai tugas, mencari pengasuh berkualitas dari yayasan profesional yang bisa menjaga sekaligus mendidik anak, menitipkan anak kepada orang tua, atau cara lain yang memberikan rasa tenang juga merupakan salah satu solusi untuk memecahkan masalah ini.
 
Bagi Anda yang masih memiliki anak balita,sebaiknya dapat memilih penitipan anak (daycare) yang baik,yang mampu memberikan ilmu sosial dan pendidikan untuk menghasilkan anak yang tangguh,memiliki daya saing, daya banding, membangun empati, teamwork, semangat untuk membantu, dan tidak pencemburu. Dengan demikian, Anda merasa lebih tenang ketika harus meninggalkan anak untuk bekerja.
(tty)

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

0 comments:

Post a Comment