Unjuk Gigi di Paris

iklan
Sindikasi lifestyle.okezone.com
KapanLagi.com: Woman
Unjuk Gigi di Paris
Dec 26th 2011, 02:58

KARYA busana muslim para desainer Indonesia dipamerkan dalam ajang International Fair of the Muslim World di Le Bourget Exhibition Center Paris, Prancis, pada 17-19 Desember lalu. Sebanyak 12 desainer Indonesia ikut ambil bagian dalam pergelaran busana muslim dunia di Negeri Napoleon Bonaparte tersebut.

Acara ini diselenggarakan oleh Union Des Mussulmans De France (Perkumpulan Masyarakat Muslim Prancis). Selain dikenal menjadi pusat mode dunia, Paris juga memiliki populasi masyarakat muslim yang cukup besar,yakni sekitar 6 juta jiwa. Menariknya, Indonesia didaulat menjadi negara kehormatan (honorable country).

Deputi Menko Perekonomian bidang Perdagangan dan Industri Edy Putra Irawady mengatakan keikutsertaan Indonesia dalam ajang tersebut sangat positif, khususnya untuk mendukung visi Indonesia menjadi pusat mode busana muslim dunia tahun 2020.

"Intinya, di sini kami ingin mendeclarebahwa the new global fashion is born," kata Edy kepada SINDO di sela-sela ajang pameran tersebut di Paris. Menurut dia, acara tersebut sangat penting bagi Indonesia karena Paris merupakan pusat mode dunia.

Pihaknya juga ingin berbagi pengalaman mengenai sistem keuangan berdasarkan Islam atau sistem syariah di Indonesia kepada negara-negara lain dalam forum tersebut. Sistem ekonomi syariah ini bisa dipakai sebagai alternatif bagi peningkatan kesejahteraan negara-negara muslim di dunia. Selain membawa desainer, pemerintah Indonesia juga mengikutsertakan Muslimah Beauty 2011 Dika Restiyani, ikon Wardah kosmetik Inneke Koesherawati,pakar ekonomi syariah dan sejumlah cendekiawan muslim Indonesia. Selain pameran dan seminar,dalam ajang itu juga dilakukan fashion show.

Ada sejumlah negara yang juga mempertontonkan rancangan baju muslimnya kepada publik Paris, yakni desainer dari Paris, Afrika, Belgia, dan Timur Tengah, termasuk Indonesia. Duta Besar Prancis untuk Indonesia Rezlan Ishar Jenie menyambut baik keikutsertaan Indonesia di ajang tersebut. Dia berharap ajang ini nantinya bisa menjadikan Indonesia dikenal luas dalam industri mode muslim di dunia, terutama di Paris sebagai pusat mode dunia.

"Ini sangat bagus bagi masa depan busana muslim Indonesia.Di ajang seperti ini, busana Indonesia bakal makin dikenal dunia," ungkapnya.

Direktur Eksekutif Indonesia Islamic Fashion Consortium (IIFC) Eka Shanty menambahkan, misi utamanya adalah untuk mengangkat industri kreatif Indonesia dengan cara berbeda.

"Kalau kita angkat tema sulam, tenun, batik atau bordir untuk bersaing pada busana global, kita tak bisa kalahkan emporium mode Paris, Milan,dan New York. Kita punya kelebihan di dunia Islam, makanya kita mengklaim sebagai kiblat mode muslim dunia. Dengan demikian,industri kreatif lainnya menjadi tergeret seiring dengan kemajuan busana muslim itu sendiri," paparnya.

Potensi busana muslim sangat besar.Tidak saja di pasar domestik,juga di dunia yang memiliki penduduk muslim sekitar 1,6 miliar.Dan,ada tren bahwa saat ini mereka melihat busana muslim menjadi lebih fashionable.

Disambut Antusias

SINDO yang meliput langsung jalannya pameran di Paris tersebut melihat bahwa karya busana muslim para desainer Indonesia memang lebih beragam dan dinamis dibandingkan dari negara lain yang terlihat lebih didominasi warga gelap tanpa banyak variasi. Misalnya booth yang dimiliki desainer Dian Pelangi. Meski baru dibuka, banyak pengunjung dari berbagai negara mengerumuni busana rancangan Dian Pelangi.

"This is beautiful," kata sejumlah pengunjung.

Dian mengaku sangat bangga bisa bergabung dalam acara pameran tersebut. Menurut dia, acara ini sangat penting untuk memperkenalkan busana muslim Indonesia di Paris.

"Walaupun materialnya dari Indonesia,modelnya bisa kita sesuaikan dengan model di Paris.Seperti yang saya pakai ini tenun Palembang, tapi syalnya bisa dipakai di Paris," ungkapnya. Dian mengaku sengaja mematok harga yang cukup mahal bagi busana rancangannya hingga sekitar 400 euro.Tak mengherankan kalau para pengunjungnya banyak mempertanyakannya.

"Mereka sebenarnya suka,tapi yang tidak dimengerti adalah harganya yang relatif mahal," sebutnya. Harga mahal itu, menurut Dian, karena pengerjaannya yang sangat detail. Dan,semuanya dikerjakan secara hand made."Butuh ketelitian dan waktu yang lama untuk membuat satu busana. Misalnya batik sampai 3 bulan pengerjaannya. Jadi,ya memang mahal," ucapnya.

Menurut dia,harga mahal sebanding dengan kualitas busana rancangannya. Dan,harga itu reasonable jika dibandingkan dengan harga-harga barang bermerek di Prancis seperti tas Louis Vuitton atau produk Hermes yang jauh lebih mahal dan harganya bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah.

Untuk keperluan fesyen show, Dian membuat 5 baju untuk diikutkan dalam fashion showdengan tema "Pelangi dari Rusia". "Persisnya kami buat baju winter Rusia,tapi semua materialnya dari Indonesia. Ya, tenunnya, payetnya semua dari Indonesia," ungkapnya. Dia mengaku pihaknya sengaja mengambil tematema luar untuk peragaan busana agar bisa diterima di tingkat global.

"Kami kombinasikan material asli dari Indonesia dengan kebudayaan luar. Kami harus mengimbanginya dengan cara begitu agar bisa diterima,"paparnya.

Selain Dian,sejumlah desainer yang ikut memamerkan karyanya di Paris,di antaranya Anne Rufaidah, Hannie Hananto, Jeny Tjahyawati, Merry Pramono, NajuaYanti, Monika Jufry, Boyonz Ilyas, dan Malik Moestaram. Adapun yang menarik selain ikut fesyen show, mereka juga melakukan pemotretan dengan mengenakan baju muslim sebuah kawasan wisata seni dan budaya bernama Mont Marte yang terletak di sebelah utara Paris.

Selain itu,mode muslim Indonesia juga disambut hangat saat melakukan pemotretan di kawasan Pont Alexander III dan pusat perbelanjaan terkemuka, Gallery Lafayette Paris. Inneke Koesherawati, Muslimah Beauty 2011 Dika Restiyani, dan Sartika Putri menjadi model dalam pemotretan tersebut. Model Inneke Koesherawati mengaku bangga karena cita-cita Indonesia menjadi kiblat busana muslim mudahmudahan terwujud dengan adanya ajang tersebut. Menurut dia,acara ini merupakan permulaan yang bisa lebih baik ke depannya. Dan,banyak orang luar tahu bahwa negara Indonesia itu kaya keragaman kebudayaan.

"Dan, yang penting Islam itu bisa tampil modis bisa tampil cantik, tapi tetap sesuai dengan syariatnya.Indonesia memiliki model baju muslim beragam.Ada gamis,berbulu, dan lain-lainnya.Ini tak ada di luar negeri.Mereka sangat standar.Itu jadi kelebihan kita," katanya. (tty)

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

0 comments:

Post a Comment