Bercerai Usia Muda Lebih Buruk bagi Kesehatan

iklan
Tempointeraktif.com - Gaya Hidup
Tempointeraktif.com - Gaya Hidup
Bercerai Usia Muda Lebih Buruk bagi Kesehatan
Feb 14th 2012, 02:56

Selasa, 14 Februari 2012 | 08:55 WIB

TEMPO.CO - Bercerai di usia muda lebih membahayakan kesehatan ketimbang bercerai pada usia lebih lanjut. Menurut sebuah studi terbaru, hal tersebut kemungkinan dikarenakan orang yang lebih tua lebih mempunyai keterampilan mengatasi masalah dengan stres akibat perceraian.

Sosiolog dari Michigan State University, Hui Liu, menganalisis laporan kesehatan yang dilakukan sendiri dari 1.282 orang yang ikut dalam survei nasional jangka panjang yang disebut 'American's Changing Lives'. Liu membandingkan kesehatan orang yang masih berstatus menikah selama penelitian sepanjang 15 tahun dengan mereka yang sudah bercerai.

Di antara orang-orang yang lahir tahun 1950-an, mereka yang bercerai di usia antara 35 sampai 41 tahun mempunyai lebih banyak masalah kesehatan dibandingkan dengan mereka yang bercerai pada usia 44 tahun hingga 50 tahun. Kedua grup ini mempunyai lebih banyak masalah kesehatan dibandingkan mereka yang masih berstatus menikah.

Dari sudut pandang umum, orang muda mengalami pengalaman negatif lebih kuat ketimbang generasi yang lebih tua. Temuan ini mengejutkan Liu. "Saya menduga bahwa perceraian akan menyebabkan stres yang lebih ringan di kalangan generasi lebih muda karena perceraian lebih menonjol untuk mereka," ungkap dia seperti dikutip situs Health Day edisi 13 Februari 2012.

Dikarenakan tekanan untuk menikah dan tetap menikah lebih kuat di kalangan generasi tua, maka mereka yang bercerai kemungkinan adalah yang paling tidak bahagia dalam pernikahan sehingga justru merasa mendapat bantuan ketika pernikahan berakhir, ungkap Liu. Hasil penelitian ini dipublikasikan di jurnal Social Science & Medicine edisi bulan ini.

Secara keseluruhan, orang yang bercerai selama periode penelitian mengalami lebih banyak penurunan kesehatan dibandingkan mereka yang tetap menikah. Namun kesehatan dari orang-orang yang bercerai selama periode penelitian ini tidak berbeda dengan mereka yang tetap menikah.

"Hal ini menunjukkan bahwa bukanlah status menikah atau bercerai saja, yang mempengaruhi kesehatan tetapi proses transisi dari menikah ke bercerai yang membuat stres dan menyakiti kesehatan," ungkap Liu.

HEALTH DAY,  ARBA'IYAH SATRIANI

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

0 comments:

Post a Comment