Cara Kuatkan Tekad Agar Diet Sukses II

iklan
KapanLagi.com: Woman
KapanLagi.com: Woman
Cara Kuatkan Tekad Agar Diet Sukses II
Feb 13th 2012, 05:05

KapanLagi.com - Artikel Sebelumnya: Cara Kuatkan Tekad Agar Diet Sukses

3. Coba mainkan "What if". Rencanakan plan B untuk keadaan yang tak terkendali, misalnya terpaksa menghadiri jamuan sore di hari kerja sebelum weekend, yang biasanya berujung pada segelas dua gelas soda atau kue-kue manis. Jadi alih-alih baru tergoda ketika menghadapi waiter yang menunggu pesanan, sebelum masuk restoran, Anda sudah tahu menu yang akan dipilih. Para peneliti dari New York University menyimpulkan hal tersebut dari para pelajar yang ingin mengurangi makan junk food. Saat para pelajar itu diberi beberapa skenario untuk menghadapi godaan junk food yang menggiurkan, dan mencoba memikirkan cara tepat menangkal segala kemungkinan saat menghadapi godaan, pada akhirnya mereka lebih mudah bertahan pada pilihan makanan sehat.

Cara Berlatih: Tulis semua hal yang mungkin menghalangi Anda menurunkan berat badan. Lanjutkan dengan menulis semacam skenario yang akan dilakukan jika terjadi hal-hal tersebut. Tuliskan dengan jelas dalam bentuk kalimat "jika...maka...". Jika sangat ingin keju, maka pilih keju rendah lemak dan bukan keju edam. Jika harus begadang, maka ganti jogging pagi hari dengan latihan aerobik di rumah, menyontek DVD. Jika ingin mengudap keripik kentang, ada apel yang bisa menekan selera. Dan seterusnya.

4. Buat keputusan sehat. Cobalah kembali menyebutkan pilihan-pilihan sehat yang ada. Jika melihat donat, jangan lalu memikirkan, "Apakah saya mau donat lapis cokelat?" tapi pikirkan sisi lainnya. Anda sebaiknya tak membiasakan diri mendapat reward dalam bentuk makanan. Hal yang cukup sulit, mengingat tubuh manusia sudah sejak dulu kala dibiasakan melihat makanan (dan sex) sebagai hadiah. "Saat otak mengidentifikasi reward, dengan segera ia akan melihatnya sebagai fokus sebagai tujuan," kata McGonigal. Manfaatkan kemampuan deteksi otak ini, asal Anda sudah mengganti reward-nya dengan hal lain selain makanan. Jadi, saat melihat donat, pikirkan, "Apakah saya ingin mendekati bentuk tubuh idaman dengan tidak makan ini?" Cara ini bisa berhasil, karena menurut McGonigal, "Lebih mudah mencapai sesuatu yang Anda inginkan, dibandingkan membujuk tubuh melakukan hal yang tidak diharapkannya."

Cara Berlatih: Saat selera makan Anda mulai terpengaruh, pilih reward yang membuat Anda menjauhi makanan tersebut. Anda ingin berhenti mengasup alkohol dan ngemil, tapi seorang sahabat mengajak ngobrol sambil minum-minum. Segera alihkan pikiran Anda dari makanan atau minuman kepada nilai-nilai persahabatan. Bukankah tujuannya curhat? Tak ada yang mengharuskan Anda ngobrol sambil minum segelas Martini, kan? Anda bisa pilih jus jeruk dan tetap ada di sana, tertawa-tawa bersama sahabat Anda.

5. Ubah godaan jadi sesuatu yang lebih mudah diatasi. Di tahun enampuluhan, para peneliti di Stanford University mengumumkan sebuah penemuan luar biasa. Seorang anak usia empat tahun bisa dihentikan dari kebiasaan mengudap permen, jika padanya ditunjukkan perspektif baru. Walter Mischel, Ph.D., yang saat ini mengajar psikologi di Universitas Columbia, meninggalkan anak-anak dalam sebuah ruangan. Dalam ruangan itu, diletakkan juga marshmallow. Tapi, anak-anak sudah diberitahu untuk tidak memakannya. Jika mereka tak menyentuh marshmallow tersebut, mereka akan diberi dua buah marshmallow saat keluar ruangan. Dalam percobaan pertama, beberapa anak tidak mau menunggu hingga waktu keluar ruangan tiba. Dalam percobaan kedua, diberitahukan pada anak-anak itu bahwa marshmallow sama sekali tidak menggiurkan karena putih halus dan seperti kapas – tanpa rasa. Hasilnya, mereka bisa menahan selera dua kali lebih lama. Orang dewasa juga bisa memanfaatkan proses reframing ini.

Cara Berlatih: Tekan selera dengan membuang jauh-jauh pemikiran yang berkonotasi pada kelezatan suatu makanan. Saat melihat cupcake, lihat saja keindahan hiasannya, dan jangan memikirkan kelembutan tekstur kuenya. Saat berada di pesta, pikirkan hal-hal di luar jenis makanan yang disiapkan empunya rumah. Anda bisa, misalnya, membayangkan kerepotan tuan rumah menyiapkan suatu hidangan, dan bukan memikirkan rasanya. Bagaimana mengatasi godaan saat teman makan Anda ingin berbagi dessert? Meluangkan waktu untuk memperhatikan detail makanan – hiasan buah yang ranum atau gula-gula berbentuk bunga yang rumit pembuatannya, akan menekan semangat untuk segera menghabiskan pencuci mulut itu.

6. Memaafkan diri sendiri. Jika terbiasa memperlakukan diri sendiri dengan "manis" dan lemah lembut saat mengalami kekecewaan, akan mudah bagi Anda memaafkan diri sendiri saat mengalami keguncangan. "Orang yang tanpa sengaja merusak diet, lalu menghukum diri sendiri karenanya, cenderung akan makan lebih banyak lagi, karena mereka merasa diri mereka sudah gagal," kata Kristin Neff Ph.D., pakar Budaya dan Perkembangan Manusia dari Universitas Texas di Austin.

Cara Berlatih: "Kita semua tahu cara menghibur dan membangkitkan semangat orang lain," kata Neff. Apa yang akan Anda katakan pada teman yang sangat kesal karena telah seminggu tak sempat olahraga? Anda tentu akan menghiburnya dengan mengatakan bahwa semua akan baik-baik saja lalu segera mengajaknya ke gym. Nah, apakah Anda melakukan hal yang sama untuk diri Anda sendiri? "Banyak orang tak menyadari bahwa mereka sinis pada diri sendiri," kate Neff. Belajarlah menyemangati diri sendiri. Tulis semua hal yang ingin Anda katakan jika suatu saat gagal mencapai tujuan diet. Tulis ulang semuanya, bayangkan jika Anda mengatakannya pada seorang sahabat. Sambil menuliskannya, sekalian saja tulis apa yang Anda akan katakan jika ada teman yang bertanya cara-cara agar punya kemauan kuat. (fitness/yel)

Source: Fitness Magazine, Edisi Januari 2012, Halaman 77

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

0 comments:

Post a Comment