BAB 1
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Prioritas pembangunan kesehatan Indonesia pada tahun 2005-2009 salah satunya diutamakan pada upaya-upaya kesehatan ibu dan anak, dimana program perbaikan gizi menjadi salah satu program unggulannya (Komunitas AIDS Indonesia, 2008). Hal ini dikarenakan masih tingginya angka kematian bayi dan ibu merupakan akibat masalah gizi kronis (Kesrepro, 2008).
Masalah kurang gizi pada ibu hamil telah terjadi sejak lama di Indonesia. Kekurangan asupan gizi pada ibu hamil selama kehamilan berdampak pada tingginya angka kejadian anemia pada ibu hamil yang dapat mengakibatkan sering terjadi perdarahan saat persalinan, eklampsia (keracunan kehamilan) dan bayi yang dilahirkan berat badannya rendah (BBLR), selain dapat meningkatkan angka kematian ibu dan bayi (Yayu, 2008).
Angka kematian ibu (AKI) adalah gambaran status kesehatan dan status gizi di suatu negara. AKI di Indonesia pada tahun 2007 tercatat 248 per 100.000 kelahiran hidup (Komunitas AIDS Indonesia, 2008). Provinsi Lampung tercatat 117 kasus (Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, 2008). Jumlah AKI di kabupaten Lampung Tengah mencapai 15 orang per 18.783 angka kelahiran hidup (Din.Kes Lampung Tengah, 2008).
Salah satu penyebab tingginya kematian ibu karena masih tingginya prevalensi anemia gizi pada ibu hamil di Indonesia yaitu 70% atau 7 dari 10 wanita hamil menderita anemia gizi. Jumlah ibu hamil di Lampung yang didata saat ini sekitar 200.000 orang dan sebanyak 69,7% di antaranya menderita anemia gizi akibat kekurangan asupan zat bergizi ke dalam tubuh. Ibu hamil dalam kondisi seperti itu mengakibatkan di Indonesia rata-rata setiap tahunnya lahir 350.000 bayi dalam kondisi berat badan rendah (BBLR). BBLR merupakan salah satu penyebab tingginya angka kematian bayi di Indonesia (Kompas, 2005).
Kehamilan merupakan perubahan fisiologis yang menyebabkan peningkatan kebutuhan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan ibu dan janin yang dikandung. Kebanyakan negara berkembang kehamilan dapat diperburuk oleh kekurangan nutrisi. Tingginya jumlah ibu di Indonesia yang mengalami kekurangan nutrisi dikarenakan pola makan belum seimbang yang meliputi jenis, jumlah dan frekuensi makan yang dikonsumsi. Ketidakseimbangan pola makan dipengaruhi oleh masalah pemilihan pangan di rumah tangga, daya beli dalam suatu rumah tangga serta distribusi pangan yang belum memadai (Suara Pembaruan Dialy, 2008). Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa status gizi ibu hamil mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin yang dikandung. Penerapan pola makan yang seimbang bagi ibu hamil sangat penting agar dapat mencukupi kebutuhan ibu dan janin yang dikandung (Patimah, 2008).
Menurut data pra survey di BPS Dwi Sri Isnawati Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah dari bulan Januari-Maret 2008 terdapat 36 ibu hamil, dari 10 ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya terdapat 3 orang yang mengalami kenaikan berat badan tidak sesuai dengan standar Body Mass Index (BMI). BMI menekankan pada perbandingan berat badan dalam kilogram dengan 2 kali tinggi badan dalam meter (Primana, 2008). Kenaikan berat badan ibu hamil dapat digunakan sebagai indeks untuk menentukan status gizi wanita hamil, karena terdapat kesamaan dalam jumlah kenaikan berat badan diwaktu hamil pada semua ibu hamil (Soetjiningsih, 1995).
Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai gambaran hubungan kenaikan berat badan ibu hamil dengan pola makan di BPS Dwi Sri Isnawati Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian masalah pada latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah gambaran pola makan ibu hamil di BPS Dwi Sri Isnawati Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah ?”
C. Ruang Lingkup Penelitian
Dalam penelitian ini penulis membatasi ruang lingkup penelitian sebagai berikut :
1. Jenis penelitian : Deskriptif
2. Subjek penelitian : Seluruh ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya
di BPS Dwi Sri Isnawati Kecamatan Punggur
Kabupaten Lampung Tengah
3. Objek penelitian : Gambaran pola makan ibu hamil
4. Lokasi penelitian : BPS Dwi Sri Isnawati Kecamatan Punggur
Kabupaten Lampung Tengah
5. Waktu penelitian : Setelah proposal disetujui (Mei-Juni 2008)
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk diketahui gambaran pola makan ibu hamil di BPS Dwi Sri Isnawati Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui gambaran pola makan ibu hamil berdasarkan jenis makanan di BPS Dwi Sri Isnawati Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah
b. Mengetahui gambaran pola makan ibu hamil berdasarkan jumlah makanan di BPS Dwi Sri Isnawati Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah
c. Mengetahui gambaran pola makan ibu hamil berdasarkan frekuensi makan di BPS Dwi Sri Isnawati Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1. Peneliti
Penerapan ilmu yang telah didapat selama kuliah khususnya mata ajaran metodologi penelitian dan menambah wawasan tentang gambaran hubungan kenaikan berat badan ibu hamil dengan pola makan
2. BPS Dwi Sri Isnawati
Menjadi masukan bagi bidan untuk menggalakkan kegiatan deteksi dini ibu hamil dengan resiko tinggi dalam rangka peningkatan mutu pelayanan antenatal
3. Institusi Pendidikan Program Studi Kebidanan Metro
Untuk dapat digunakan sebagai bahan studi pustaka.
0 comments:
Post a Comment