BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar di negara berkembang. Di negara miskin sekitar 25-30% kematian wanita subur disebabkan oleh kehamilan, persalinan dan nifas. Tahun 1996 WHO memperkirakan lebih dari 585.000 ibu pertahunnya meninggal saat hamil, besalin dan nifas (Sarwono Prawirohardjo, 2002).
Saat ini Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi yaitu 390/100.000 (SDKI, 1994) tertinggi di ASEAN menempatkan upaya penurunan AKI sebagai program prioritas. Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia seperti halnya di negara lain adalah perdarahan, infeksi dan eklampsia. Hanya sekitar 5% kematian ibu disebabkan penyakit yang memburuk akibat kehamilan, misalnya penyakit jantung dan infeksi yang kronis (Sarwono Prawirohardjo, 2002).
Selain itu keadaan ibu sejak pra hamil dapat berpengaruh terhadap kehamilannya, dimana penyebab kematian ibu tidak langsung ini antara lain adalah anemia, kurang energi kronis dan keadaan 4 terlalu yaitu :
1. Kehamilan usia kurang dari 20 tahun atau too young
2. Kehamilan usia lebih dari 35 tahun atau too old
3. Kehamilan setelah 4 kelahiran atau too many
4. Kehamilan terlalu dekat jaraknya atau to close (Hanafi, 2003)
Dewasa ini masyarakat menghadapi kenyataan bahwa kehamilan pada remaja makin meningkat dan menjadi masalah terutama kehamilan di bawah usia 20 tahun.Kurangnya pengetahuan seks dan kehidupan rumah tangga serta adanya istiadat yang merasa malu kawin tua (perawan tua) menyebabkan meningkat nya perkawinan dan kehamilan usia remaja.UU Prekawinan No.1 1974 dengan usia kawin perempuan 16 tahun menyebabkan perkawinan usia remaja meningkat dimana konsekuensi dari kehamilan remaja adalah pernikahan remaja dan pengguguran kandungan. Kehamilan pada remaja dan menjadi orang tua pada usia remaja berhubungan secara bermakna dengan resiko medis dan psikososial, baik terhadap ibu maupun anaknya. Dari sudut kesehatan obstetri hamil pada usia remaja memberi resiko komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu dan anak seperti : anemia, preeklampsia, eklampsia, abortus. Partus prematurus, kematian perinatal, perdarahan dan tindakan operatif obstetri lebih sering dibandingkan dengan kehamilan pada golongan usia 20 tahun keatas (Soetjiningsih, 2003).
Penelitian Pus Lit Ekologi Kesehatan, Badan Litbang Kesehatan, Departemen Kesehatan RI tahun 1990 terhadap siswa-siswa di Jakarta dan Yogyakarta menyebutkan bahwa faktor utama yang mempengaruhi remaja untuk melakukan senggama adalah : membaca buku porno dan menonton film biru/blue film (54,39% di Jakarta, 49,2% di Yogyakarta). Motivasi untuk lakukan senggama adalah suka sama suka (76% di Jakarta, 75,6% di Yogyakarta), kebutuhan biologis 14-18% dan merasa kurang taat pada nilai agama 20-26%. Pusat sutdi kriminologi universitas Indonesia menemukan 26,35% dari peristiwa pernikahan telah melakukan hubungan seksualitas sebelum menikah dimana 50% diantaranya menyebabkan kehamilan. Penelitian sahabat remaja tentang perilaku seksualitas di 4 kota menunjukkan 3,6% remaja di Kota Medan, 8,5% remaja di Kota Yogyakarta, 3,4% remaja di Kota Surabaya serta 31,1% remaja di Kupang telah terlibat hubungan seks secara aktif (Soetjiningsih : 2003).
Berdasarkan hasil study pendahuluan yang dilakukan di SMA Kartikatama Metro yang dilakukan terhadap 9 orang remaja putri kelas II,didapat 5 orang yang tidak tahu adanya dampak dari kehamilan remaja. Remaja khususnya remaja putri yang ada di SMA Kartikatama kelas II sedang mempelajari alat – alat reproduksi secara umum dan mereka belum pernah mendapat penyuluhan tentang kesehatan reproduksi khususnya tentang dampak kehamilan remaja. Berdasarkan fenomena diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengetahuan dan sikap remaja putri tentang dampak kehamilan remaja di SMA Kartikatama Metro.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang,maka penulis merumuskan masalah dalam penelitian yaitu “Bagaimanakah pengetahuan dan sikap remaja putri tentang dampak kehamilan remaja di SMA Kartikatama Metro?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap remaja putri tentang dampak kehamilan remaja di SMA Kartikatama Metro.
2. Tujuan Khusus
a. Diperolehnya pengetahuan remaja putri tentang :
1) Pengertian Kehamilan
2) Tanda – tanda Kehamilan
3) Dampak Kehamilan Remaja
b. Diperolehnya sikap remaja putri tentang dampak kehamilan remaja :
1) Penyebab Kehamilan remaja
2) Pencegahan Kehamilan Remaja
3) Dampak Keahamilan Remaja
D. Ruang Lingkup Penelitian
Dalam penelitian ini penulis membatasi ruang lingkup penelitian sebagai berikut :
1. Jenis penelitian : Deskriptif
2. Subyek penelitian : Siswi-siswi di SMA Kartikatama Metro kelas II
3. Obyek penelitian : Pengetahuan dan sikap remaja putri tentang dampak kehamilan remaja .
4. Lokasi penelitian : SMA Kartikatama Metro
5. Waktu penelitian : Peneltian dilakukan pada tanggal 08-06-2006 s.d 13-06-2006.
E. Manfaat
1. Bagi Bagi Remaja Putri Siswi kelas II SMA Kartikatama Metro
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan pemahaman remaja putri siswi kelas II SMA Kartikatama Metro tentang dampak kehamilan yang sering terjadi dikalangan remaja.
2. Bagi Institusi Yang di Teliti
Sebagai sumber informasi yang dapat digunakan untuk menambah pengetahuan seluruh siswa khususnya dampak kehamilan remaja.
3. Bagi Penulis Selanjutnya
Diharapkan sebagai referensi atau bahan permbandingan untuk penelitian yang selanjutnya khususnya yang berhubungan dengan dampak kehamilan remaja.
0 comments:
Post a Comment