Braised Duck leg in Cider and Cream with Granny Smith Compote (VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis)
Vivanews - Tata cara makan gaya Prancis dipastikan akan menunjukkan keeleganan. Makan cara fine dining di mana makanan akan disajikan satu persatu ke hadapan si penyantap, mulai dari hors d'oeuvre alias hidangan pembuka, main course, dessert, sampai teh dan kopi. Banyaknya antara 3 hingga 9 course. Makanya, jika diajak makan gaya fine dining ini harus sedia banyak ruang di perut.
Tak peduli apakah itu makanan yang disajikan adalah nouvelle cuisine, cuisine bourgeoise, grande cuisine, atau cuisine du terroir, lazimnya orang Prancis akan bersantap dengan gaya fine dining.
Seperti saya yang mencicipi makanan Prancis rumahan gaya pedesaan, cuisine du terroir, di Oakroom Restaurant, Oakwood Premier Cozmo Jakarta. Chef Jerome Cartailler yang khusus didatangkan dari Prancis akan memasak sajian ini untuk makan siang dan makan malam mulai hari ini sampai 11 November nanti.
Dimulai dari Savory Cheese Choux and Petite Salad, sus campuran keju dengan salad sebagai makanan pembuka. Sus dengan cita rasa gurih keju berpadu dengan salad dengan dressing minyak zaitun yang minimalis. Lewat salad ini, Chef Jerome Cartailler memang ingin membuat lidah saya tergugah sehingga siap menerima hidangan selanjutnya.
Berlanjut ke Salade de Lentilles Terrine du Chef with Grilled Country Bread. Lentil yang ditumis dengan minyak dan dibubuhi vinegar disajikan bersama roti panggang. Begitu melirik ke piring teman saya, sajiannya tampak beda karena versi asli salad kacang lentil yang mirip kacang hijau hanya bentuknya pipih ini adalah pendamping terrine. Tapi, karena saya tidak menyantap babi, terrine tersebut, yang biasanya dibuat dari hati angsa, tidak disajikan di piring saya.
Tentu saja, main course adalah giliran selanjutnya, yaitu Braised Duck leg in Cider and Cream with Granny Smith Compote. Bila biasanya daging bebek terkenal keras dan susah dimakan, namun tidak dengan sajian ini.
Chef Jerome handal membuat daging bebek bagian paha empuk sehingga nyaman dikunyah. Disajikan dengan saus krim yang gurih, namun tidak membuat eneg serta nasi tumis mentega dan apel rebus yang lunak. Rasa asam apel berpadu dengan daging bebek yang 'padat' dan saus yang creamy. Khusus untuk sajian ini lidah mendeteksi cita rasa bumbu yang lebih banyak sehingga tidak terasa tawar.
Sebagai penutup Poached Pear in Red Wine and Blackcurrant with Vanilla Sauce. Pir berisi blackcurrant yang direbus perlahan dalam anggur merah hingga lunak, namun tidak lembek. Pengiringnya tentu saja saus vanili yang milky dan harum.
Anda juga harus mencicipinya sama seperti saya.
• VIVAnews
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.
' ); $.ajax({ type: "POST", url: "/comment/load/", data: "valIndex=" + a + "&articleId=" + b + "&defaultValue=" + c, success: function(msg){ $("#loadkomen").html(msg); //$(".balasan").hide(); } }) }
0 comments:
Post a Comment