Hati-hati Andropause, Menopausenya Pria

iklan
Tempointeraktif.com - Gaya Hidup
Tempointeraktif.com - Gaya Hidup
Hati-hati Andropause, Menopausenya Pria
Dec 29th 2011, 05:47

Kamis, 29 Desember 2011 | 10:51 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Laki-laki pun memiliki tahap pause dalam siklus seksnya. Bisa dimulai di usia 60, 40, bahkan 30 tahun. Pada perempuan, berhentinya kegiatan seksual ini dikenal sebagai menopause. Pada pria, istilahnya andropause. Samakah keduanya? Bagaimana cara mengenalinya? Lalu apa penyebabnya dan bagaimana penyembuhannya? Prof. Dr. dr. Wimpie Pangkahila, dokter ahli andrologi dan seksologi sekaligus Ketua Asosiasi Seksologi Indonesia (ASI) dan staf pengajar di Bagian Andrologi dan Seksologi, Pusat Studi Anti-Aging Medicine Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Bali, ini akan menjelaskannya untuk Anda.

Tanya (T): Apa yang dimaksud dengan andropause?

Jawab (J): Gejala atau keluhan yang muncul akibat menurunnya hormon testosteron pria. Karena hormon ini sangat diperlukan untuk darah, tulang, hingga mengatur mood, sehingga penurunan produksinya akan mengganggu keseimbangan tubuh dan emosi.

T : Sama dengan menopause?

J : Bisa iya, bisa tidak. Pria sebenarnya tidak pernah berhenti berreproduksi sampai lanjut usia. Hanya saja, kesuburan pria juga menurun dengan bertambahnya usia. Keadaan ini terjadi karena fungsi testis sebagai pembentuk sel spermatozoa menurun.

T: Apa gejalanya?

J: Gangguan seks, baik penurunan kemampuan dan kualitas ereksi, atau turunnya semangat bercinta. Selain itu, adanya penurunan kemampuan berolah raga sehingga cepat capek. Emosi juga sering labil, mudah tertidur (terutama setelah makan), tulang mengalami osteoporosis, dan kelainan jantung. Bagian perut dan payudara pria juga membesar sehingga terkesan lebih gemuk. 

T: Penyebabnya?

J: Pertama karena proses penuaan. Hal ini tak dapat dihindari karena biasanya akan berhubungan dengan penyakit komplikasi lainnya seperti diabetes atau jantung. Bagi para yang menderita penyakit ini sejak muda, risiko terkena andropause semakin besar. Kedua, pola hidup tak sehat seperti merokok, menggunakan obat-obatan, dan minum alkohol.

T: Bagaimana dengan penyembuhannya?

J: Dilihat dulu penyebabnya. Jika terkait pola hidup, silakan diubah. Namun jika terkait proses penuaan, bisa melakukan terapi sulih hormon (TSH=penggantian hormon yang hilang dengan penggunaan obat dari luar). Tentunya bila penyakit yang diderita pasien belum terlalu buruk.

T: Ada cara pencegahannya?

J: Andropause bisa dicegah dengan melakukan kebiasaan hidup sehat, seperti olahraga teratur, pola makan yang sehat, kualitas tidur yang baik, segera mengatasi penyakit yang diderita, menghindari keracunan dan tidak merokok berlebihan.

DIAH AYU CANDRANINGRUM

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

0 comments:

Post a Comment