Kamis, 29 Desember 2011 | 12:02 WIB
TEMPO.CO, Venezuela - Sejak bahan implan payudara yang diproduksi Prancis, poly implant protheses (PIP), terdeteksi berbahaya, pemerintah Venezuela langsung mengambil langkah cepat dengan mengadakan program pengangkatan implan secara gratis bagi perempuan yang menggunakan PIP sebagai bahan implan mereka.
Menteri Kesehatan Venezuela Eugenia Sader mengajak perempuan Venezuela yang telah memasang implan segera melakukan pemeriksaan dan pengangkatan. "Mereka semua memiliki risiko besar," ujar Sader kepada Venezuela News Agency, Kamis, 29 Desember 2011.
Sebelumnya, Departemen Kesehatan Prancis merekomendasikan setiap perempuan yang menggunakan PIP harus segera melakukan pengangkatan dan bersedia bertanggung jawab dengan cara membiayai operasi mereka. Berbeda dengan Brasil dan Argentina, pemerintah dua negara itu hanya merekomendasikan pemeriksaan rutin.
Hingga saat ini belum jelas berapa jumlah perempuan di Venezuela yang memasang implan payudara berjenis PlP. Beberapa dokter bedah plastik di sana hanya membenarkan bila bahan implan dari Prancis yang paling populer dan banyak digunakan.
Berdasarkan perkiraan Asosiasi Rekonstruksi dan Bedah Plastik Venezuela, sekitar 35-40 ribu perempuan melakukan operasi pembesaran payudara. Asosiasi ini juga sudah mengingatkan para pemasang implan payudara untuk menemui dokter mereka dan memeriksakan keadaan implan mereka.
"Para dokter bedah plastik harus segera memutuskan apakah implan payudara itu perlu diangkat atau tidak," ujar Presiden Asosiasi Rekonstruksi dan Bedah Plastik Venezuela, dokter Marisol Gretol. "Apalagi PIP ini sudah dihentikan penjualannya di Venezuela sejak April 2010," kata Gretol.
Dokter bedah plastik, Henry Saud, menyatakan sudah mengangkat 10 implan payudara sepanjang tahun ini. Pada beberapa kasus, Saud menegaskan tidak ada yang salah dalam diri pasiennya. Sedangkan dalam beberapa kasus lainnya, pasien meminta diangkat karena alasan tidak nyaman dan pembengkakan. "Hal itu pasti karena penggunaan terlalu berlebih sebuah merek implan," ujar Saud.
Isu implan berbahaya ini memancing reaksi Presiden Venezuela Hugo Chavez. Ia meminta agar seluruh perempuan di Venezuela tidak lagi melakukan operasi pembesaran payudara. "Jangan kalian kira bahwa perempuan berdada besar itu atraktif," ujar Chavez.
CHETA NILAWATY | TELEGRAPH.CO.UK
0 comments:
Post a Comment