ilustrasi serangan jantung (heartattacktreatmenttips.com)
VIVAnews - Serangan jantung merupakan salah satu penyebab kematian paling tinggi di seluruh dunia. Sebagian besar kematian akibat kurangnya pertolongan medis sesaat setelah serangan terjadi.
Itu sebabnya, penting untuk mengetahui bagaimana penanganan pertama pada orang yang diduga mengalami serangan jantung.
Patut diingat, setiap detik setelah terjadinya serangan jantung sangat berharga, sehingga dibutuhkan tindakan cepat. Berikut cara melakukan pertolongan pertama, dikutip dari Times of India.
1. Jangan tinggalkan orang yang baru saja mengalami serangan jantung dan jangan memberikan apa pun lewat mulut. Jika pasien sadar dan merasa sedikit lebih baik, segera bawa ke rumah sakit terdekat secepat mungkin.
Tak ada obat-obatan rumah tangga untuk mengatasi serangan jantung. Selama di jalan, jaga agar posisinya tetap berbaring, longgarkan pakaiannya, dan bergegaslah ke rumah sakit.
2. Berikan satu tablet aspirin untuk dikunyah sebelum ditelan, atau tempatkan satu tablet Sorbitrate di bawah lidahnya. Namun, jika dia berkeringat yang menandakan penurunan tekanan darah, jangan berikan.
Anda juga dapat memberikan sesendok gula di bawah lidahnya sesering mungkin. Jangan memberikan minuman manis.
3. Jika dia merasa sesak nafas, angkat badannya sebagian dan minta dia batuk sesekali.
4. Jika orang tersebut tidak sadar dan tidak responsif, lakukan CPR (cardio pulmonary resuscitation). Beri tekanan pada bagian dada dan pernafasan buatan dari mulut ke mulut.
4. Jangan tergantung pada pertolongan pertama, capailah rumah sakit terdekat yang memiliki fasilitas perawatan ICU canggih untuk jantung.
5. Jangan mendatangi klinik rawat jalan. Sebaiknya segera mendatangi bagian unit darurat dan biarkan pasien memperoleh penanganan ahli.
Umumnya, dokter akan memberi obat yang mengurangi gumpalan darah atau langsung melakukan Angiografi dan Angioplasti primer. Angiografi dan Angioplasti primer memberi hasil ideal pada 90 menit pertama setelah serangan jantung. (art)
• VIVAnews
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.
' ); $.ajax({ type: "POST", url: "/comment/load/", data: "valIndex=" + a + "&articleId=" + b + "&defaultValue=" + c, success: function(msg){ $("#loadkomen").html(msg); //$(".balasan").hide(); } }) }
0 comments:
Post a Comment