MENONTON film porno sesekali memang bisa menjadi referensi, tapi jika kadarnya terlalu berlebihan justru bisa berdampak buruk bagi kehidupan seksual Anda. Benarkah?
Pria kerap menjadikan film porno sebagai referensi sekaligus pelampiasan hasrat seksualnya. Namun, menikmati film dewasa tersebut secara berlebihan justru bisa mengakibatkan frustasi pria ketika di ranjang.
Hal ini dikarenakan tampilan film porno membuat imajinasi dalam pikiran melayang tinggi. Anda akan mulai bermasalah terutama ketika melihat adegan dalam video tersebut yang membuat Anda terobsesi sempurna untuk beraktivitas di ranjang, seperti dikutip dari Times of India.
Menurut sebuah studi penelitian, menonton film porno secara online dapat memengaruhi kinerja pria di kamar tidur. Temuan studi ini menyatakan bahwa tayangan film porno yang menyajikan aktivitas sedemikian rupa dapat membuat mereka kurang puas dengan agenda seksual yang biasa-biasa saja. Ini adalah hasil dari stimulasi dopamin (dimana neurotransmitter yang mengaktifkan pusat kesenangan di otak) secara terus-menerus menonton pornografi. Dalam proses ini, efek paradoks akan dihasilkan di mana otak kehilangan kemampuannya untuk merespon tingkat normal dopamin ketika akan digunakan untuk lonjakan dopamin yang lebih tinggi. Ini berarti bahwa individu perlu pengalaman yang bersifat ekstrem untuk membuat diri Anda terangsang.
Seksolog Dr Deepak Jumani setuju dengan penelitian ini mengatakan, "Ada peningkatan jumlah kasus seperti pornografi online yang menjadi sangat populer dan menarik karena dapat diakses, terjangkau, dan anonim. Bahkan, kita hidup dalam masyarakat di mana kejenuhan seksual menjadi ancaman. Dengan demikian, pornografi menjadi pilihan pemenuhan seksual seseorang untuk memenuhi kenikmatan mereka."
Seksolog lainnya, Dhananjay Gambhire mengatakan, "Yang ditampilkan dalam film porno bukanlah seks alami. Ini adalah tindakan picturisation yang membangkitkan gairah dan pada waktu yang sama dapat pula menghasilkan banyak kegagalan dan ketidaknyamanan. Terutama pada hari-hari awal, di mana hal ini bisa berakibat buruk bagi kehidupan seksual. (tty)
0 comments:
Post a Comment