BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal. Menurut Prawirohardjo (2002) “Persalinan dan kelahiran yang normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin”. Selama persalinan petugas kesehatan memberikan asuhan persalinan yang bertujuan untuk mencapai pertolongan persalinan yang bersih dan aman, dengan memperhatikan aspek sayang ibu dan bayi.
Pertolongan persalinan yang bersih dan aman ini berupa tindakan tiga bersih dalam persalinan. Tindakan tiga bersih dalam persalinan merupakan suatu tindakan dalam persalinan yang harus memenuhi kriteria bersih tempat melahirkan, bersih alat pemotong tali pusat dan bersih tangan penolong. Tindakan tiga bersih dalam persalinan sangat berperan penting dalam pertolongan persalinan sebagai upaya pencegahan infeksi, yang mana sangat berpengaruh dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi baru lahir (Dep.Kes RI, 2004).
Tiga bersih ini harus diterapkan secara rutin pada saat menolong persalinan dan kelahiran yang bertujuan untuk melindungi ibu, bayi baru lahir, keluarga, penolong persalinan dan tenaga kesehatan lainnya dengan jalan menghindarkan transmisi penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus dan jamur (Dep.Kes RI, 2004). Persalinan yang tidak menggunakan prinsip 3 bersih akan menimbulkan berbagai dampak. Dampak yang paling utama akan dialami oleh ibu dan bayi baru lahir yang berupa infeksi post partum dan infeksi tali pusat pada bayi baru lahir (Manuaba, 1998). Kemudian dampak lain yang akan dialami oleh penolong persalinan, keluarga dan staf kesehatan lainnya, yang kemungkinan akan mengalami resiko terinfeksi penyakit-penyakit menular (Dep.Kes RI, 2004).
Berdasarkan hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2003 angka kematian ibu dan bayi masih tinggi yaitu angka kematian ibu sebesar 307/100.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi sebesar 35/1000 kelahiran hidup (Profil Kesehatan Indonesia, 2003).
Angka kesakitan dan kematian ibu serta bayi yang masih tinggi ini berkaitan dengan pertolongan persalinan oleh dukun yaitu sebanyak 80%, yang rata-rata masih didominasi di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Pertolongan persalinan oleh dukun ini tidak sedikit yang menimbulkan berbagai masalah. Hal ini disebabkan karena mereka bekerja tidak berdasarkan ilmiah, maka mereka tidak mengenal tindakan antiseptik dan tindakan yang patologis (Martaadisoebrata, 1982). Sehingga tindakan pencegahan infeksi dengan tiga bersih masih banyak tidak dilakukan oleh para dukun.
Profil Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah (2005) sekitar 33,07% persalinan ditolong oleh dukun baik terlatih maupun tidak terlatih dan dari 33,07% persalinan oleh dukun ini sekitar 6,25% ibu yang mengalami infeksi post partum dan 20% bayi baru lahir terinfeksi tali pusatnya. Fakta lain terjadi terutama di daerah pedesaan yaitu yang dialami di desa Bumi Nabung sekitar 37,5% ibu mengalami infeksi post partum dan 18,7% bayi baru lahir mengalami infeksi tali pusat dari 32,6% ibu bersalin yang ditolong oleh dukun (Arsip Laporan Puskesmas Bumi Nabung Utara, tahun 2006).
Penyebab tidak dilakukan tiga bersih dalam persalinan oleh dukun dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor sosial budaya berupa pengetahuan dukun yang kurang (ketidaktahuan dukun tentang tiga bersih) ini disebabkan karena sifat dukun yang turun temurun, sehingga dukun kurang menghiraukan cara pertolongan persalinan, yang bersih dan aman, faktor kedua yaitu faktor pelayanan medik yang meliputi kurangnya kemudahan untuk pelayanan kesehatan maternal, asuhan medik yang kurang baik, dan kurangnya tenaga terlatih dan obat-obat penyelamat jiwa. Kedua faktor penyebab tersebut yang mengakibatkan upaya pencegahan infeksi sulit diterapkan, sehingga angka kematian dan kesakitan ibu dan bayi masih tinggi (Prawirohardjo, 2002).
Menurut hasil prasurvey di Desa Bumi Nabung Utara Kecamatan Bumi Nabung Lampung Tengah terdapat 4 dukun bayi yang masih aktif menolong persalinan dari 20 dukun bayi terlatih yang ada di 6 desa di wilayah kerja Puskesmas Bumi Nabung, kemudian di desa Bumi Nabung Utara tidak terdapat bidan, hanya ada Puskesmas pembantu dengan satu tenaga paramedis. Mengingat peran dukun bayi yang cukup besar di desa Bumi Nabung Utara Kecamatan Bumi Nabung Lampung Tengah, penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana pengetahuan dukun terlatih tentang tiga bersih dalam pertolongan persalinan di Desa Bumi Nabung Utara Kecamatan Bumi Nabung Lampung Tengah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut : “Bagaimana pengetahuan dukun terlatih tentang tiga bersih dalam pertolongan persalinan di desa Bumi Nabung Utara Kecamatan Bumi Nabung Lampung Tengah “?
C. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini penulis membatasi ruang lingkup penelitian sebagai berikut :
1. Jenis Penelitian : deskriptif
2. Subjek Penelitian : dukun bayi yang sudah terlatih di desa Bumi Nabung
3. Objek Penelitian : pengetahuan dukun terlatih tentang tiga bersih dalam pertolongan persalinan
4. Lokasi Penelitian : desa Bumi Nabung Utara, Kecamatan Bumi Nabung Kabupaten Lampung Tengah
5. Waktu Penelitian : tanggal 7-14 Juni 2007
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengetahuan dukun terlatih tentang tiga bersih dalam pertolongan persalinan di desa Bumi Nabung Utara Kecamatan Bumi Nabung Lampung Tengah.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya pengetahuan dukun tentang bersih tempat dalam pertolongan persalinan.
b. Diketahuinya pengetahuan dukun tentang bersih alat dalam pertolongan persalinan
c. Diketahuinya pengetahuan dukun tentang bersih penolong dalam pertolongan persalinan.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Dukun
Agar dukun bayi mengetahui pentingnya tiga bersih dalam setiap pertolongan persalinan.
2. Bagi Puskesmas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar memperbaiki dan mengembangkan kualitas pelayanan pertolongan persalinan yang dilakukan oleh dukun.
3. Bagi Institusi
Sebagai sumber bacaan dan referensi bagi perpustakaan di instansi pendidikan.
0 comments:
Post a Comment