Lebak (ANTARA News) - Dinas Peternakan Kabupaten Lebak, Banten, mengoptimalisasikan sosialisasi ancaman penyakit flu burung, karena Lebak merupakan daerah endemis penyebaran Avian Influenza.
Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Lebak Iman Santoso, Sabtu, mengatakan, pihaknya terus mengoptimalkan sosialisasi ancaman bahaya penyebaran virus H5NSI atau flu burung.
Penyebaran flu burung tahun 2001 ditemukan sebanyak 205 ekor ayam mati mendadak terkena virus AI.
Karena itu, pihaknya terus mengoptimalisasikan sosialisasi kepada masyarakat dan pelajar agar mengetahui ciri-ciri ayam yang terkena flu burung.
Sosialisasi ini, kata dia, salah satu upaya pencegahan dan pengendalian flu burung di tengah masyarakat.
"Dengan kegiatan ini diharapkan dapat mencegah penyebaran flu burung, meskipun belum ditemukan menyerang pada manusia," katanya.
Menurut dia, pencegahan dan pengendalian penyakit flu burung juga diaktifkan petugas Partisapatory Disease Surveilence and Repons (PDSR) untuk melakukan pemantauan ke lapangan.
Saat ini, jumlah petugas PDSR sebanyak enam orang dan di antaranya berstatus dokter hewan dan mereka bertugas melalukan surveilans dan respon ke desa-desa yang ada di Kabupaten Lebak
"Dengan adanya petugas PDSR ini tentu diharapkan bisa mencegah penyebaran penyakit flu burung,"
Ia juga mengatakan pihaknya memperketat lalu lintas unggas yang masuk maupun keluar wilayah Kabupaten Lebak guna untuk mengantisipasi menyebarnya H5N1 di daerah setempat.
Pengawasan di pos pemeriksaan lalu lintas di daerah perbatasan dengan Tangerang, Pandeglang dan Serang.
Seluruh unggas yang masuk maupun ke luar daerah wajib dilakukan penyemprotan disinfektan.
Kendatipun mereka disertai dokumen surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) dari instansi yang berwenang.
Penyemprotan tersebut guna mencegah penyebaran virus flu burung.
Kabupaten Lebak masuk daerah rawan penularan virus H5N1 dan tersebar di tujuh kecamatan, yakni Kecamatan Rangkasbitung, Maja, Sajira, Cimarga, Kalanganyar, Warungunung dan Cikulur.
Sebab di wilayah tersebut banyak berdiri peternakan unggas milik masyarakat. Biasanya, kata dia, peternakan milik masyarakat tidak terjamin kebersihan kandangnya, sehingga rawan penyebaran virus H5N1.
Iman menjelaskan, flu burung atau avian influenza merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang biasanya menjangkiti unggas dan bahkan jenis mamalia.
"Virus ini menyebar dengan cepat dan termasuk virus berbahaya dan mematikan," jelasnya.
Sementara itu, Suhendi, pemilik peternakan unggas di Kecamatan Maja Kabupaten Lebak mengatakan, pihaknya setiap hari melakukan penyemprotan disinfektan dan memperhatikan kebersihan kandang agar terhindar dari penyebaran virus H5NI.
"Kami juga memperketat jika orang luar masuk ke kawasan peternakan maka mereka harus disemprot disinfektan untuk mencegah flu burung," katanya.
(U.KR-MSR/M008)
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © 2012
Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com
Komentar Pembaca
Kirim Komentar
0 comments:
Post a Comment