Buntok, Kalteng (ANTARA News) - Jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Selatan (Barsel), Kalimantan Tengah (Kalteng), menyatakan saat ini kawasan setempat masih kekurangan pelbagai tenaga kesehatan, khususnya bidan untuk disebar ke semua Puskesmas di enam kecamatan.
"Dari enam kecamatan, Kecamatan Dusun Utara paling banyak kekurangan tenaga bidan. Dan dari 19 desa hanya tujuh saja yang sudah memiliki tenaga bidan. Sedangkan untuk lima kecamatan lainnya juga masih kekurangan tenaga bidan," kata Kepala Dinas Kesehatan Barsel Rusman, di Buntok, Kamis.
Ia mengatakan, untuk menutupi kekurangan tersebut pihaknya telah mengkoordinasikannya dengan pihak Dinas Kesehatan Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah, diharapkan agar ada penambahan dari Pemerintah Provinsi Kalteng.
Menurut Rusman, rencananya Dinas Kesehatan Kalteng dalam waktu dekat akan mengirimkan tenaga bidan yang statusnya pegawai tidak tetap (PTT).
Para PTT tersebut nantinya akan disebar ke sejumlah Poskesdes yang masih memerlukan atau tidak memiliki tenaga bidan, diharapkan para petugas itu bisa melaksanakan tugasnya dengan baik.
"Sebetulnya saat ini tenaga bidan semua menumpuk di daerah perkotaan, namun ketika ingin dipindahkan ke daerah terpencil tidak ada yang mau, dengan alasan sulit berpisah dengan keluarga, bahkan ada di antara tenaga bidan yang merupakan istri pejabat dan polisi," ungkapnya.
Selain itu, masih kata dia, ada di salah satu desa yang warganya kreatif dalam mencari bidan.
Di Desa Kalanis Murung, Kecamatan Dusun Hilir, bidan diangkat oleh masyarakat dan honornya juga dibayar oleh pengurus desa setempat.
"Menyikapi hal itu, kami akan memberikan apresiasi kepada masyarakat dan tenaga bidang yang mau melakukan tugasnya demi masyarakat. Dalam waktu dekat, kami akan usulkan menjadi PTT," ujarnya.
Sementara itu, lanjutnya, Kabupaten Barsel sendiri saat ini juga masih kekurangan tenaga dokter, khususnya dokter gigi.
Keberadaan doter gigi di Barsel hanya ada empat orang, yakni tiga orang ditempatkan di Puskesmas induk dan satu orang ditempatkan di RSUD Buntok.
"Saat ini kami tidak bisa berbuat banyak untuk memenuhi kurangnya tenaga kesehatan, ini karena adanya kebijakan moratorium pengangkatan pegawai negeri sipil," jelasnya.
Editor: Ella Syafputri
COPYRIGHT © 2012
Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com
Komentar Pembaca
Kirim Komentar
0 comments:
Post a Comment