Depresi Postpartum

iklan
Pengertian
Depresi post partum adalah depresi berat yang terjadi 7 hari setelah melahirkan dan berlangsung 30 hari
Gejala konstan dan persisten akan menurunkan dan bisa sembuh dengan sendirinya setelah 30 hari berlangsung. Gejala yang menonjol pada depan depresi post partum adalah adanya trias depresi.
Trias depresi
a. Berkurang energi
b. Penurunan efek
c. Hilang minat (anhedonia)
Disebabkan karena gangguan hormonal, hormon yang terkait dengan terjadinya depresi post partum adalah prolaktin, steroid dan progesteron.
Depresi post partum berbeda dengan baby blues.
Baby blues termasuk dalam depresi ringan berupa penurunan efek pada ibu hamil trimester III dan 1 minggu setelah melahirkan (Margono, Kuliah Ilmu Kedokteran Jiwa, 20 Februari 2007)
Post partum syndrome atau distress post partum adalah suatu kondisi di mana seseorang ibu seringkali merasa uring-uringan, muram atau bentu-bentuk rasa tak bahagia lainnya. Fase ini dalam jangka waktu dua hari sampai dua minggu pasca persalinan. Syndrome ini masih tergolong normal dan sifatnya sementara.
Macam-macam post partum syndrome
a. Baby blues
Merupakan bentuk yang paling ringan dan berlangsung hanya beberapa hari saja. Gejala berupa perasaan sedih, gelisah, seringkali uring-uringan dan khawatir tanpa alasan yang jelas. Tahapan baby blues ini hanya berlangsung dalam waktu beberapa hari saja. Pelan-pelan si ibu dapat pulih kembali dan mulai bisa menyesuaikan diri dengan kehidupan barunya.
b. Depresi post partum
Bentuk yang satu ini lumayan agak berat tingkat keparahannya yang membedakan ibu tidak bisa tidur atau sulit untuk tidur. Dapat terjadi dua minggu sampai setahun setelah melahirkan
c. Psychosis post partum
Jenis ini adalah yang paling parah. Ibu dapat mengalami halusinasi, memiliki keinginan untuk bunuh diri. Tak saja psikis si ibu yang nantinya jadi tergantung secara keseluruhan
Etiologi/penyebab
a. Keadaan normal
b. Dukungan sosial
c. Emotional relation ship
d. Komunikasi dan kedekatan
e. Struktur keluarga
f. Antropologi
g. Perkawinan
h. Demografi
i. Stressor psikososial
j. Lingkungan
Gejala/Tanda-tanda
a. Perasaan sedih yang menyeluruh
b. Ketidakmampuan berhenti menangis
c. Peningkatan kecemasan (mengenai kesehatan diri sendiri dan bayinya)
d. Rasa tidak aman
e. Kelelahan yang berlebihan
f. Sulit tidur bahkan setelah bayi lahir
g. Tidak menyukai atau takut menyentuh bayinya
h. Sedikit perhatian terhadap penampilan diri
Perbedaan kecenderungan depresi post partum antara ibu primipara dan ibu multipara
Tentukan sebagai ibu akan dirasakan semakin berat karena kurangnya pengetahuan perepuan akan perawatan bayi, terutama pada perempuan yang baru pertama kali melahirkan (primipara). Perbedaan kecenderungan depresi postpartum antara ibu primipara dan multipara dengan pemeliharaan dan hipotesis menunjukkan depresi post partum ibu primipara lebih tinggi dibandingkan dengan ibu multipara yang diakibatkan oleh kurangnya penyesuaian diri terhadap peran dan tanggung jawabnya sebagai seorang ibu (Indri Astuti, F. Psikologis UMS depresi melahirkan, www.geogle.com.)
Ada cara-cara menghidari atau mengatasi depresi
  1. Batasi pengunjung jika kehadiran mereka ternyata malah mengganggu waktu istirahat anda
  2. Untuk sementara waktu hindari komsumsi coklat atau gula dalam jumlah yang berlebihan karena dapat menjadi bahan pemicu depresi
  3. Perbanyak mendengar musik favorit anda agar anda dapat merasa lebih rileks disarankan musik-musik yang menenangkan
  4. Lakukan olahraga atau latihan ringan, cara ini selain ampuh dalam mengurangi depresi, tapi juga dapat membantu mengembalikan bentuk tubuh
  5. Sesekali berpergianlah agar anda tak merasa bosan, karena berada di rumah
  6. Dukungan yang suportif dari suami dan anggota keluarga lainnya sangat berpengaruh bagi keadaan psikis ibu.
pasien post partum depression dapat memperoleh bantuan dari psikiateer atau ahli kejiwaan dan psikologi. Pada terapi penyembuhan yang awal, pasien tidak akan diberikan obat-obatan untuk diminum, tetapi lebih kepada dukungan secara psikologis yang juga melihat orang-orang terdekat pasien. Jangan takut memberi informasi kepada pihak-pihak yang dapat membantu.
Perawatan depresi
Ada dua macam perawatan depresi :
a. Terapi bicara :
Adalah sesi bicara dengan terapi, psikologi atau pekerja sosial untuk mengubah apa yang difikir, rasa dan lakukan oleh penderita akibat menderita depresi.
b. Obat medis
Obat anti depresi yang diresepkan oleh dokter, sebelum mengkonsumsi obat anti depresi, sebaiknya didiskusikan benar obat mana yang tepat dan aman bagi bayi untuk dikonsumsi oleh ibu hamil atau ibu menyusui.
Efek bila depresi tidak dirawat
Depresi pasca melahirkan mempengaruhi kemampuan seseorang untuk merawat bayinya. Dan akan mempengaruhi kemampuan bayi dalam kedekatan emosionalnya dengan orang lain, dalam masalah bersikap, tingkat aktifitas yang lemah, masalah tidur dan distress
Penatalaksanaan
  1. Dapat riwayat kesehatan selama priode antepartum untuk mengidentifikasi resiko potensial terjadi depresi postpartum
  2. Atur konseling selama periode antepartum pada klien yang beresiko
  3. Bantuan klien untuk mengatur mekanisme dukungan yang baik selama periode antepartum jika dia ditanyakan beresiko terhadap depresi post partum
  4. Dapatkan riwayat kesehatan post partum yang akurat termasuk demografi, informasi mengenai dukungan dan bantuan dirumah
  5. Kaji proses hubungan ibu dan anak
  6. Tawarkan dukungan, dorongan dan bantuan kepada klien untuk memahami bahwa perasaan depresi dalam beberapa hari setelah melahirkan adalah normal
  7. Peningkatan klien bahwa jika depresinya berlanjut lebih dari beberapa hari dia harus berkonsultasi
  8. Atur konseling selanjutnya jika klien yang memperlihatkan tanda depresi berlanjut.
Bidan dapat membantu dengan cara :
a. Sensitif pada reaksi ibu
b. Terlibat dengan terjadinya pada bulan-bulan awal setelah kelahiran
c. Menjadi pendengar yang baik tanpa menghakimi sehingga ibu dapat mengekspresikan persoalan, keraguan dan kecemasan
Jika dilakukan sejak dini, penyakit ini dapat disembuhkan dengan obat-obatan dan konseling jika depresinya berat atau berkepanjangan perlu dirawat di rumah sakit.

0 comments:

Post a Comment