KOMPAS.com - Keprihatinan terhadap bencana banjir di Thailand ternyata bisa diwujudkan dalam berbagai hal. Sirus Tantiyapong, desainer label Yod Yoko, mengungkapkan keprihatinannya akan bencana tersebut dengan permainan warna untuk koleksi terbarunya. Untuk pertama kalinya, Sirus memamerkan koleksinya dalam sesi Thai Young Designer Show di Jakarta Fashion Week 2012.
"Untuk koleksi ini saya tidak terlalu memikirkan tren dunia, hanya mengikuti keinginan saya kemudian berkreasi sesuai imajinasi saya," beber Sirus Tantiyapong dalam perbincangan khusus dengan Kompas Female, di sela Jakarta Fashion Week 2012 di Pacific Place, Jakarta Selatan, Minggu (13/11/2011) lalu.
Untuk Yod Yoko, Sirus menyiapkan berbagai busana ready to wear, termasuk busana untuk sehari-hari, busana pesta, bahkan gaun pengantin. Sampai saat ini, Yod Yoko sudah menjadi brand yang cukup digandrungi oleh perempuan Thailand dan bahkan Indonesia.
"Banyak orang Indonesia ketika ke Bangkok datang dan membeli berbagai karya saya, dan menawarkan saya untuk masuk ke dunia fashion Indonesia. Ternyata lokasi serta kebudayaannya yang nyaris sama membuat style fashion-nya tak jauh berbeda," ujarnya. Latar belakang inilah yang akhirnya menjadi obsesinya untuk segera membuka butik di Indonesia.
Pria berusia 28 tahun ini mengaku mendapatkan inspirasi untuk rancangannya berdasarkan mood dan kondisi sekitarnya. Tema Water Scape yang diangkatnya untuk pagelaran busana kali ini, misalnya, diperoleh setelah Sirus melihat banjir Thailand, dimana gelombang air tersebut menciptakan refleksi berbagai warna dalam air. Terlihat ekspresi warna yang lebih berani dalam balutan semua karyanya, seperti vermillion red, metalic gold, hitam, dan off white. Sebagian besar merupakan motif tabrak warna dan abstrak.
Ia merancang koleksi busananya dalam siluet yang longgar, agar para penggunanya bisa mudah bergerak. Meski demikian nuansa elegan dan kasual juga masih terasa pada setiap sentuhan gaunnya, dengan padu padan warna yang didominasi warna cerah. Dengan mengusung gaya Modern Artistic Experimental Craft, Sirus juga memilih untuk tak terlalu ribet dengan jenis jahitan yang rumit. Hampir semua koleksi busananya dihadirkan dengan model terusan yang simpel dan longgar.
Agar terasa nyaman, Sirus menggunakan bahan-bahan alami berkualitas yang ada di Thailand, seperti silk satin, silk chiffon, organza silk, dan Thai silk. "Semua pewarnaan kain ini dilakukan dengan hand painted," tambahnya.
Bahan dan teknik pewarnaan ini dipilihnya untuk menghasilkan kesan kain yang melambai dan ringan saat digunakan. Sirus tak terlalu banyak menambahkan aksesori agar warna dan model bajunya terlihat simpel dan lebih menonjol.
0 comments:
Post a Comment