KapanLagi.com -
Artikel sebelumnya: The Officer Superstar II5. Teamwork
Inilah saatnya Anda memberi perhatian serius pada teknik berinteraksi di dalam tim. Si rata-rata biasanya berpendapat bahwa teamwork adalah situasi di mana ia harus bekerjasama dengan orang lain untuk sebuah proyek, dan ia harus menjalankan tugas bagiannya. Lagi-lagi sebuah pendapat yang sangat 'rata-rata'.
Ini sangat berbeda dengan si bintang yang memandang teamwork dengan lebih luas dan detail, serangkaian keterampilan kompleks yang melibatkan visi bersama dalam mencapai goal, komitmen, aktivitas kerja, jadwal dan prestasi sebagai tim. Kemampuan ini juga berarti memberikan kontribusi positif dalam membantu rekan kerja memecahkan masalahnya, dan membuat setiap anggota merasa 'bagian' dalam tim.
"We are in the 'we decade' rather than 'the-one-person-show'," tegas Robert. Karena Anda berada dalam tim, maka suka tidak suka, Anda harus menguasai teamwork skill. Sebuah survey menarik menyebutkan, si bintang biasanya ahli dalam memberikan komentar substantif, kadang dicampur dengan humor, dalam interaksi kelompok. Si bintang biasanya disukai karena ia kerap memberi insight tanpa memberi kesan mengintimidasi, tapi justru memberikan 'keceriaan segar'. Sebagai seorang fun fearless female, tentu ini tak akan jadi masalah, kan?
6. Organizational-Savvy
Ini adalah istilah untuk orang yang cerdik dalam berorganisasi. Bagi si rata-rata, organozational-savvy dianggap sebagai permainan politik kantor, sedangkan si bintang berpandangan lebih kompleks; yakni strategi yang memungkinkan dirinya menavigasi kepentingan yang bersaing, meningkatkan kerjasama, dan mengatasi konflik.
Well, hal ini memang betul-betul membutuhkan keahlian dalam mengatasi semua dinamika dalam tim dan individu di tempat kerja, mengetahui kapan harus menghindari konflik, dan kapan harus menghadapinya. Keluhan yang kerap muncul adalah, ada rekan kerja yang 'cerdik' saat berurusan dengan atasan. Bukannya menunjukkan kapabilitasnya, ia seolah hanya merayu, melobi dan 'menjilat' atasan, then...voila! Akhirnya meraih promosi. Jadi, apa yang biasa dilakukan seorang superstar at work?
Bangun hubungan dengan klien, atasan dan rekan kerja, bukan sebagai politik kantor belaka, melainkan lebih sungguh-sungguh dan tulus. Sadarilah etiket organisasi, seperti menjaga kesopanan dalam berkomunikasi. Ketika Anda meminta meeting mendadak dengan atasan, jangan pernah malas untuk mengatakan kalimat seperti, "Apakah Anda punya waktu sebentar?" atau "Apakah ini saat yang tepat bagi Anda?" Ini memang hal yang simpel, tapi efeknya luar biasa besar.
Dan jangan lupa, Anda harus memiliki ceruk yang membedakan Anda dengan orang lain. Ceruk ini bisa berupa sebuah keahlian atau kepakaran di satu bidang yang akan menambah value pada perusahaan.
7. Show-and-Tell
Seorang manajer di perusahaan ternama mengeluh tentang salah satu pekerjanya. "Sungguh disayangkan," tuturnya, "Ia memiliki kepintaran dan kemampuan teknik yang mungkin hanya bisa diimpikan orang lain. Tapi ia tak dapat mengkomunikasikannya dengan baik, jadi tak ada yang menyadarinya."
Ya, beberapa orang memang tidak bisa mengartikulasikan pandangan mereka secara persuasif, termasuk menyampaikan ide mereka pada kelompok. Ini bahaya ladies, karena kemampuan show-and-tell adalah finishing dari semua poin yang telah dibahas di atas. Karena percuma saja kalau Anda punya otak cemerlang yang sarat ide brilian, kalau Anda tidak aktif memberitahu para kolega dan sang Bos. Kalau Anda menguasai kemampuan show-and-tell, kesempatan akan semakin terbuka untuk Anda meyakinkan audiens mempercayai keahlian Anda, menjual ide Anda, menjelaskan visi Anda, hingga menerima kepemimpinan Anda.
Cara melatihnya? Kuasai cocktail party chit-chat, atau sampaikan cerita humor segar Anda pada sebuah dinner party. Buat semua orang tahu siapa Anda, mengapa Anda istimewa, tanpa harus menjadi sombong dan tidak elegan. Selanjutnya, taklukkan presentasi di setiap meeting, dan jagalah agar atasan Anda tetap update atas setiap progress Anda. Ingat perkataan Woody Allen, "80% of success is showing up!" (Cosmo/wsw)
Source: Cosmopolitan Edisi Oktober 2011, Halaman 240
Provided by:
0 comments:
Post a Comment