). Nah, bisa ditebak dong, yang mana yang dapat promosi?
KapanLagi.com - Sandra, 27 tahun, hanya bisa menatap sang Bos tak percaya ketika lagi-lagi, dirinya gagal naik pangkat.
Titel Operational Manager, yang ia pikir akan menjadi miliknya tahun ini, ternyata jatuh ke tangan Melisa, koleganya yang
well, kalau boleh jujur sama sekali tak lebih pintar dari dirinya. "Saya selalu kerja sampai malam, Bos!" kata Sandra pada atasannya, "Melisa selalu pulang jam 6 sore!
Saya suka melewatkan jam makan siang demi menyelesaikan report yang bahkan sebelum di-assign. I'm always ahead! Sementara Melisa sibuk bergaul dengan divisi ini, itu, dan baru kembali ke mejanya jam setengah 3!" Napas Sandra menderu akibat emosi. Sang Bos hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya. "Sandra...Sandra...Kamu pikir promosi itu hanya berdasar pada siapa yang lebih lama ada di kantor?"
Merasa familiar dengan kisah Sandra? Keep reading this article. Dalam buku berjudul HOW TO BE STAR AT WORK: 9 BREAKTHROUGH STRATEGIES YOU NEED TO SUCCEED, Robert E. Kelley berujar kalau ada dua tipe pekerja di setiap kantor: pekerja dengan kualitas bintang (star performer), dan pekerja dengan kualitas rata-rata (average performer).
Sang star performer (sebut saja 'si bintang') biasanya memiliki sederet prestasi dan disukai klien, rekan kerja, dan atasan, sehingga mudah meraih promosi. Sementara pekerja berkualitas rata-rata ('si rata-rata') boleh dibilang stuck di tangga karier, meski ia merasa sudah bekerja sama kerasnya, atau malah kadang lebih keras, dibandingkan si bintang.
Lalu, di mana salahnya? Menurut Robert, sesungguhnya setiap orang memiliki potensi untuk menjadi seorang bintang di kantor. But remember, there is no magic pill, dear. Anda butuh banyak berlatih, belajar dan memahami skill yang dibutuhkan demi menjadi wanita yang menyandang gelar superstar, baik di kantor, atau bahkan... Life ini general.
1. Initiative
Catat kalimat ini di atas post it, lalu tempelkan dalam office planner Anda: tak akan ada yang mendapat promosi hanya dengan mengerjakan tugas reguler. Anda juga perlu berinisiatif! Tapi hati-hati ya, karena konsep 'inisiatif' inilah yang kerap disalahpahami oleh banyak pekerja average. Si rata-rata biasanya gagal mengarahkan maksud dan tujuannya, dan malah berakhir tenggelam kelelahan membantu mengerjakan tugas orang lain, atau hal lainnya di luar job description. Yang ada, ia malah terkesan sedang 'menjilat' atasan atau kolega, atau sering disebut 'trying too hard'.
"Yang terjadi adalah, si rata-rata tersesat memahami antara 'effort' dan 'result'. Mereka biasanya mengklaim telah bekerja sama kerasnya dengan si bintang, but the thing is, they missed the point," tutur Robert. Sementara si bintang? Ia tidak pernah mengambil inisiatif secara membabi-buta. Ia hanya berinisiatif melakukan pekerjaan dengan probabilitas tinggi untuk menambah nilai positif pada jalur strategis.
Ia biasanya memiliki kepekaan tersendiri untuk memilih dengan bijak, dan tahu bagaimana cara bekerja secara efisien agar pekerjaan mereka sendiri tidak terbengkalai akibat memenuhi 'inisiatif' tersebut. Jika Anda berhasil melakukan ini, Anda pun berada pada jalur yang tepat untuk meraih gold star di kantor. (Cosmo/wsw)
Artikel selanjutnya: The Officer Superstar II
Source: Cosmopolitan Edisi Oktober 2011, Halaman 240
Provided by:
0 comments:
Post a Comment