TEMPO Interaktif, Jakarta - Penelitian yang dirilis dalam Journal of Sexual Medicine menyatakan berhubungan seks dengan binatang bisa menyebabkan kanker penis. "Kami berpikir bahwa seks dengan binatang secara intens dalam jangka panjang dapat menghasilkan mikro-trauma dalam jaringan penis manusia," kata Stenio de Cassio Zequi, seorang urolog dari Sao Paulo, Brasil, seperti dimuat Huffingtonpost, akhir pekan lalu.
Menurut Zequi, pria yang melakukan hubungan seks dengan hewan, dua kali lebih mungkin untuk mengalami kanker penis daripada berhubungan seks dengan sesama jenis. "Selaput lendir kelamin hewan memiliki karakteristik yang berbeda dari alat kelamin manusia dan cairan binatang bisa menjadi racun bagi manusia," kata Zequi.
Penelitian ini didasarkan pada kuesioner tentang kebiasaan pribadi dan seksual pada 118 pasien kanker penis dan 374 pria sehat. Survei itu dilaksanakan antara 2009 dan 2010.
Penelitian Zequi dianggap penting karena praktek seks dengan binatang banyak terjadi. Misalnya, sebuah studi serupa mencatat 35 persen pria dari pedesaan Brasil telah berhubungan seks dengan binatang. Total ada 492 pria yang ikut ambil bagian dalam studi, yaitu berusia 18-80 tahun.
Sebanyak 59 persen pria yang berhubungan seks dengan binatang melakukannya selama satu sampai lima tahun, sementara 21 persen melanjutkan perilaku itu, yang dikenal sebagai zoophilia, selama lebih dari lima tahun.
Pendukung kelompok seks dengan binatang, Sallie Graves, mengatakan sulit mengubah kebiasaan para zoophilia. "Sebaiknya, penelitian merumuskan bagaimana tindakan pencegahan agar mereka berhati-hati," kata Graves.
Sebelumnya, dua dokter di Kota Toronto, Kanada, yaitu Naji Touma dan Greg Robert, terkejut saat memeriksa pasien penderita tumor testis. Melalui alat serupa ultrasonografi atau USG, dokter itu melihat tumor berbentuk wajah manusia.
Berdasarkan ilmu kedokteran, tumor testis biasanya menyerang pria berusia di antara 15-35 tahun. Tumor testis berasal dari sel germinal atau jaringan stroma testis. Lebih dari 90 persennya berasal dari sel germinal. Tumor ini mempunyai derajat keganasan tinggi, tetapi dapat sembuh bila diberi penanganan yang akurat.
Penyebab tumor testis belum diketahui dengan pasti, tetapi terdapat beberapa faktor yang erat kaitannya dengan peningkatan risiko tumor testis, antara lain trauma testis, atrofi atau infeksi testis, dan pengaruh hormon.
ILHAM
0 comments:
Post a Comment