Jum'at, 27 Januari 2012 | 14:35 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kafein bisa mengubah kadar estrogen di tubuh wanita. Akan tetapi, kafein memiliki efek yang berbeda antara wanita Asia dan wanita berkulit putih. Demikian studi terbaru mengungkapkan.
Lebih dari 250 wanita berusia 18 hingga 44 tahun menjadi bagian dari penelitian yang dilakukan antara 2005 hingga 2007. Rata-rata para partisipan itu mengkonsumsi 90 miligram kafein per hari atau setara dengan satu cangkir kopi berkafein.
Estrogen adalah hormon reproduksi yang diproduksi oleh ovarium. Wanita Asia yang mengkonsumsi rata-rata 200 miligram atau lebih kafein per hari (setara dengan dua cangkir kopi) meningkat kadar estrogennya dibandingkan dengan mereka yang mengkonsumsi kurang dari itu. Namun, wanita berkulit putih yang mengkonsumsi jumlah kafein yang sama memiliki kadar estrogen lebih rendah ketimbang mereka yang mengkonsumsi kurang dari jumlah tersebut.
Sedangkan wanita berkulit hitam yang mengkonsumsi 200 miligram atau lebih kafein per hari meningkat kadar estrogennya. Namun, temuan ini tidaklah signifikan secara statistik, kata para peneliti dari U.S National Institutes of Health.
Kafein yang dikonsumsi oleh wanita dalam penelitian ini berasal dari berbagai sumber, seperti kopi, teh hitam, teh hijau, dan soda berkafein. Temuannya menjadi sedikit berbeda ketika para peneliti mempertimbangkan sumber kafein secara individual.
Mengkonsumsi 200 miligram kafein dari kopi mencerminkan semua temuan. Tetapi konsumsi soda berkafein atau teh hijau lebih dari satu cangkir per hari ada kaitannya dengan kadar estrogen yang lebih tinggi di semua kelompok wanita. Demikian diungkapkan oleh penelitian yang dipublikasikan secara online di American Journal of Clinical Nutrition edisi Februari 2012.
Meski demikian, perubahan kadar estrogen akibat mengkonsumsi minuman berkafein tidak berpengaruh pada ovulasi wanita, kata para peneliti yang juga mengikuti siklus haid para wanita tersebut selama dua periode.
Menurut peneliti, sekitar 89 persen wanita Amerika berusia 18 hingga 34 tahun mengkonsumsi kafein setara dengan 1,5 atau dua cangkir kopi per hari. "Hasil ini mengindikasikan bahwa konsumsi kafein di antara wanita berusia subur dipengaruhi kadar estrogen," kata Enrique Schisterman dari Division of Epidemiology, Statistics, and Prevention Research di U.S. National Institute of Child Health and Human Development seperti dikutip Health Day edisi 26 Januari 2012.
"Dalam jangka pendek, variasi dalam kandungan estrogen di antara kelompok yang berbeda-beda tidak menunjukkan efek yang jelas," kata Schisterman.
ARBA'IYAH SATRIANI/ HEALTH DAY
0 comments:
Post a Comment