Aneka jenis minyak dari biji-bijian
VIVAnews - Kabarnya, orang yang hidup di zaman primitif pun sudah memanfaatkan minyak yang diambil dari lemak hewan. Seiring berkembangnya zaman, setelah orang Mediterania mulai membudidayakan tanaman zaitun (sekitar 6000 tahun lalu), barulah minyak nabati, ekstrak biji buah zaitun, mulai dikenal luas.
Apalagi minyak hasil ekstrak biji-bijian dikenal sebagai minyak esensial yang mengandung asalam lemak tak jenuh. Dengan kemajuan zaman, minyak biji-bijian tidak lagi dari buah zaitun saja, tetapi juga dari tanaman lainnya.
Berikut adalah minyak biji-bijian yang ada di pasaran:
- Minyak kedelai
Karakteristik: Minyak jenis ini didapat dari biji kedelai dan kaya akan kandungan asam lemak tidak jenuh tunggal (asam oleat) dan asam lemak tidak jenuh ganda (asam linoleat dan asam linolenat). Kandungan asam linolenat minyak kedelai relatif tinggi dibanding minyak-minyak nabati lain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asam lemak yang terdapat dalam minyak kedelai bekerja menyusun struktur dinding sel dan bisa bikin kulit menjadi halus.
Cocok untuk: Minyak salad, campuran mayones, french dressing.
- Minyak jagung
Karakteristik: Minyak jagung diperoleh dari lembaga biji jagung yang telah dipisahkan dari bagian tepungnya. Minyak ini kaya kandungan asam lemak tidak jenuh tunggal (asam oleat) dan ganda (asam linoleat).
Cocok untuk: Minyak salad, sebagai bahan baku shortening (mentega putih) yang biasa digunakan untuk pembuatan roti, menumis.
- Minyak biji bunga matahari
Karakteristik: Dibuat dari biji bunga matahari setelah dihilangkan kulitnya. Komposisi asam lemak minyak ini menyerupai minyak jagung.
Cocok untuk: Minyak salad, menumis.
- Minyak zaitun
Karakteristik: Minyak zaitun dibedakan dari proses membuatnya. Extra virgin (rich taste) yang lebih berwarna kehijauan melalui tahapan proses dingin (suhu rendah) dengan tujuan mempertahankan struktur kimia supaya tetap alami. Ada juga minyak zaitun jenis mild taste, yang warnanya lebih kekuningan karena melalui proses pemanasan dengan suhu yang lebih tinggi. Kandungan asam lemak tak jenuh gandanya (omega 3 dan omega 6), terutama pada extra virgin olive oil, sangat baik untuk kesehatan jantung.
Cocok untuk: Minyak salad, cocolan /olesan roti, menumis.
- Minyak beraroma
Karakteristik: Merupakan ekstrak minyak yang mengandung flavor (senyawa folatil) yang mudah menguap. Minyak cabai dan minyak bawang putih termasuk dalam kategori minyak beraroma pembawa cita rasa.
Cocok untuk: Campuran salad, sup, marinated, saus celup, bumbu masakan.
- Minyak biji anggur
Karakteristik: Minyak yang diperoleh dari hasil ekstraksi biji anggur. Mengandung asam lemak tidak jenuh yang tinggi serta asam lemak esensial yang dibutuhkan tubuh.
Cocok untuk: Suplemen kesehatan, menumis, minyak salad.
- Minyak canola
Karakteristik: Hasil ekstraksi dari biji canola, komposisi asam lemaknya mirip dengan minyak jagung dan minyak bunga matahari.
Cocok untuk: Menumis, minyak salad, campuran mayones.
- Minyak wijen
Karakteristik: Merupakan hasil ekstraksi biji wijen. Mempunyai aroma tajam yang dapat memperkaya cita rasa masakan.
Cocok untuk: Olahan seafood karena dapat menyamarkan bau amis, bumbu masakan.
• VIVAnews
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.
Kirim Komentar
Anda harus Login untuk mengirimkan komentar
0 comments:
Post a Comment