APAKAH kopi selalu menjadi bagian dari rutinitas Anda di pagi hari? Ataukah minuman bersoda menjadi favorit Anda?
Kafein adalah, kristal alkaloid xantin berasa pahit yang ditemukan dalam sejumlah biji, daun, dan buah dari beberapa tanaman. Kafein bertindak sebagai pestisida alami yang melumpuhkan dan membunuh serangga tertentu pada tanaman. Kafein kini sering dikonsumsi manusia melalui berbagai makanan dan minuman. Selain pada kopi, kafein juga ditemukan pada cola, softdrink, coklat, minuman energi, dan beralkohol.
Berikut beberapa fakta tentang kafein dan efeknya pada tubuh Anda seperti disusun dari berbagai sumber.
1. Kafein bersifat adiktif.
Mitos. Kafein cenderung merupakan stimulan ringan, dan tidak menyebabkan kecanduan. Demikian berdasar American Journal of Drug and Alcohol Abuse.
Tidak seperti stimulan klasik, yakni kokain dan amfetamin; penikmat kafein tidak memiliki dorongan kuat untuk selalu dan harus mengkonsumsinya.
Namun mengkonsumsi kafein dapat membentuk suatu kebiasaan. Itulah mengapa Anda mungkin merasakan gejala sakit kepala, gelisah dan mudah tersinggung jika melewatkan secangkir kopi di pagi hari atau sore.
Jika Anda memutuskan untuk tidak lagi mengkonsumsinya, disarankan bagi Anda untuk perlahan-lahan mengurangi konsumsi.
Namun, studi menunjukkan asupan cukup kafein dapat meningkatkan mood dan kewaspadaan seseorang. Untuk orang dewasa, American Dietetic Association menyarankan tidak lebih dari 200 mg sampai 300 mg konsumsi kafein per hari, atau setara dengan 2-3 cangkir kopi.
2. Kafein menyebabkan dehidrasi.
Fakta. Kafein merupakan diuretik ringan, kata Franz H. Messerli, MD, seorang profesor kedokteran klinis di Columbia University di New York City. Sifat diuretik membuat Anda merasa harus buang air kecil. Semakin sering Anda buang air kecil, semakin Anda kehilangan cairan tubuh.
"Aku tidak akan minum double espresso sebelum berlari, tetapi tidak akan punya masalah minum Coke 12 ons," jelas Messerli. Itu karena semua cairan, bahkan yang mengandung kafein, berkontribusi terhadap total cairan tubuh harian.
3. Kafein dapat memperburuk penyakit jantung.
Mitos. Dokter sering memberitahu pasien jantung, terutama mereka dengan tekanan darah tinggi, untuk menghindari kafein. Namun, sebuah studi oleh Universitas Otonom Madrid pada lebih dari 126.000 orang menemukan bahwa wanita yang minum dua sampai tiga cangkir kopi berkafein per hari memiliki risiko 25% lebih rendah terkena penyakit jantung. Sedang pada pria, tidak menunjukkan risiko yang lebih tinggi atau lebih rendah.
Teh, yang juga mengandung kafein, ternyata juga memiliki manfaat pada kesehatan jantung. "Teh secara umum tampaknya memiliki manfaat kardiovaskular," kata Messerli, seorang kardiolog di St Luke's-Roosevelt Hospital Center di Manhattan, AS. "Manfaat teh mungkin karena sifat antioksidannya," katanya.
"Namun ketika Anda menambahkan krim atau susu ke dalam seduhan teh, Anda dapat meniadakan manfaatnya," terangnya.
4. Kafein menyebabkan kerapuhan tulang.
Fakta. Kafein menyebabkan sedikit kenaikan dalam hal ekskresi kalsium, menurut sebuah studi oleh Universitas Riset Creighton Osteoporosis Center di Omaha.
Senada, National Osteoporosis Foundation, menyatakan, konsumsi lebih dari 330 mg kafein dari sumber apapun dapat meningkatkan risiko patah tulang jika Anda sudah memiliki kehilangan tulang.
Hal ini terutama jika Anda mengganti minuman yang kaya kalsium seperti susu dengan minuman berkafein seperti kopi, teh dan soda. Namun, menurut penelitian ini, mungkin ada bahan kimia lain dalam produk berkafein yang juga berkontribusi terhadap kehilangan tulang.
Anda dapat mengimbanginya dengan menggantikan kalsium yang hilang denan mengkonsumsi lebih banyak kalsium.
5. Kafein tidak sehat bagi wanita hamil.
Fakta. Pada tahun 2008, dua penelitian tentang efek dari kafein yang berhubungan dengan keguguran menunjukkan hasil berbeda secara signifikan. Terlalu banyak kafein dapat menyebabkan detak jantung janin tidak teratur. "Ini terjadi pada wanita yang makan berlebihan cokelat," kata Burke-Galloway, seorang ahli geneokologi.
Dalam satu studi yang dirilis oleh American Journal of Obstetri dan Ginekologi, ditemukan bahwa wanita yang mengkonsumsi 200mg atau lebih kafein setiap hari, dua kali lebih mungkin mengalami keguguran dibanding mereka yang tidak mengkonsumsi kafein.
Dalam studi lain yang dirilis oleh Epidemiologi, tidak terbukti ada peningkatan risiko pada wanita yang minum minimal kopi 200-350mg setiap hari.
Karena kesimpulan yang bertentangan tersebut, March of Dimes menyatakan bahwa sampai penelitian lebih konklusif yang dilakukan, wanita hamil harus membatasi asupan kafein menjadi tidak lebih dari satu atau dua cangkir kopi sehari.
(
Linda/CN33)
Bagi Anda pengguna ponsel, nikmati berita terkini lewat http://m.suaramerdeka.com
Dapatkan SM launcher untuk BlackBerry http://m.suaramerdeka.com/bb/bblauncher/SMLauncher.jad
0 comments:
Post a Comment