TEKA-TEKI tentang bagaimana bayi mendapat kemampuan berbahasa terus dikaji. Para orang tua selama ini percaya, salah satu cara mengajarkan bayi untuk berkata yakni melalui intonasi perkataan.
Bayi dipercaya belajar dari mendengar suara-suara. Namun, penelitian terkini menunjukkan, bayi ternyata banyak belajar dengan "membaca" pergerakan bibir orang di sekitarnya.
Hal itu terjadi kala sang bayi berada pada fase mengoceh. Dalam tahap ini, secara bertahap fase yang dicapkan bayi berubah yakni berupa kata tak bermakna, ke suku kata, dan akhirnya menjadi yang kata ajaib pertama seperti "mama" atau "papa."
Teknik membaca bibir ini dimiliki saat bayi berusia sekitar enam bulan. Kala dalam usia ini, pandangan mata bayi mulai terarah pada pergerakan orang yang berbicara pada mereka.
"Dalam rangka meniru Anda, bayi telah mencari cara yakni dengan membentuk bibir mereka dan membuat suara tertentu yang mereka dengar," papar David Lewkowicz, psikolog perkembangan anak dari Florida Atlantic University, yang memimpin studi ini.
"Ini adalah proses yang sangat kompleks," katanya. "Namun tidak butuh waktu terlalu lama untuk bayi menyerap pergerakan yang sesuai dengan suara dasar," tambahnya.
Nantinya, pada ulang tahun pertama mereka, bayi mulai beralih kembali untuk melihat mata Anda lagi untuk terus belajar berkata-kata. Kecuali jika mereka mendengar suara asing dari bahasa asing. Mereka akan kembali membaca pergerakan bibir hanya saat mendengar suara-suara baru dari bahasa asing.
(
Linda, AP /CN33)
Bagi Anda pengguna ponsel, nikmati berita terkini lewat http://m.suaramerdeka.com
Dapatkan SM launcher untuk BlackBerry http://m.suaramerdeka.com/bb/bblauncher/SMLauncher.jad
0 comments:
Post a Comment