Bandung - Beragam komentar telontar dari sejumlah siswa SMA 9 usai menonton film dokumenter G30S/PKI di Gedung Indonesia Menggugat (GIM), Kamis (30/9/2010). Namun kebanyakan dari mereka merasa senang bisa menonton film tersebut. Mereka mengaku jadi lebih mengerti tentang sejarah lewat film tersebut.
Seperti dituturkan Ganesha (17) ia mengaku senang menonton film ini dan berharap ada lagi film-film sejarah seperti ini. "Seneng, filmnya rame. Kalau bisa sih, semua sejarah difilmkan saja. Biar lebih terasa," ujar Ganesha disela-sela menonton di GIM, Jalan Perintis Kemerdekaan.
Begitu pula yang diungkapkan Risa (16). Ia mengaku lebih paham tentang peristiwa G30S/PKI dari film, dibandingkan saat diterangkan guru. "Yang asalnya ngga tau, jadi tau. Ternyata lewat film lebih menarik daripada lewat teori," katanya.
Sementara itu Kadek (17) mengaku sedih saat menonton film tersebut. "Baru pertama kali nonton, ternyata sedih. Setega itu disiksanya," tutur Kadek.
Menurut Kadek, cerita-cerita sejarah, sebaiknya difilmkan seperti G30 S PKI agar lebih jelas dan menarik. "Kalau baca dari buku kan biasa saja. Mendingan ada filmnya juga," katanya
Pendapat lainnya diutarakan Restiani (16), dia mengaku kecewa film ini tidak disebarluaskan, padahal menurutnya film ini sangat bermanfaat untuk pengetahuan.
"Saya kecewa film ini tidak disebarluaskan. Padahal kan biar ngerti sejarah," tuturnya.
Dalam berita sebelumnya, sekitar 500 siswa SMA 9 Bandung nonton bareng (nobar) film dokumenter G30S/PKI. Karena susah mencari CD film tersebut, panitia terpaksa download dari Youtube.
Menurut guru di SMA 9, acara nobar dilakukan untuk memperingati hari Kesaktian Pancasila besok 1 Oktober sekaligus mengingatkan kembali tentang sejarah. Film G30S/PKI memang masih kontroversi, antara boleh atau tidaknya film tersebut dipertontonkan.
(tya/ern)
Sumber: http://bandung.detik.com/read/2010/09/30/175911/1452527/486/nonton-film-g30s-pki-ganesha-jadi-tahu-sejarah?881104485
Seperti dituturkan Ganesha (17) ia mengaku senang menonton film ini dan berharap ada lagi film-film sejarah seperti ini. "Seneng, filmnya rame. Kalau bisa sih, semua sejarah difilmkan saja. Biar lebih terasa," ujar Ganesha disela-sela menonton di GIM, Jalan Perintis Kemerdekaan.
Begitu pula yang diungkapkan Risa (16). Ia mengaku lebih paham tentang peristiwa G30S/PKI dari film, dibandingkan saat diterangkan guru. "Yang asalnya ngga tau, jadi tau. Ternyata lewat film lebih menarik daripada lewat teori," katanya.
Sementara itu Kadek (17) mengaku sedih saat menonton film tersebut. "Baru pertama kali nonton, ternyata sedih. Setega itu disiksanya," tutur Kadek.
Menurut Kadek, cerita-cerita sejarah, sebaiknya difilmkan seperti G30 S PKI agar lebih jelas dan menarik. "Kalau baca dari buku kan biasa saja. Mendingan ada filmnya juga," katanya
Pendapat lainnya diutarakan Restiani (16), dia mengaku kecewa film ini tidak disebarluaskan, padahal menurutnya film ini sangat bermanfaat untuk pengetahuan.
"Saya kecewa film ini tidak disebarluaskan. Padahal kan biar ngerti sejarah," tuturnya.
Dalam berita sebelumnya, sekitar 500 siswa SMA 9 Bandung nonton bareng (nobar) film dokumenter G30S/PKI. Karena susah mencari CD film tersebut, panitia terpaksa download dari Youtube.
Menurut guru di SMA 9, acara nobar dilakukan untuk memperingati hari Kesaktian Pancasila besok 1 Oktober sekaligus mengingatkan kembali tentang sejarah. Film G30S/PKI memang masih kontroversi, antara boleh atau tidaknya film tersebut dipertontonkan.
(tya/ern)
Sumber: http://bandung.detik.com/read/2010/09/30/175911/1452527/486/nonton-film-g30s-pki-ganesha-jadi-tahu-sejarah?881104485
0 comments:
Post a Comment