Menyongsong Lebaran dengan Tetap Fit Berpuasa

iklan

Menyongsong lebaran 2010 perlu tips
dan kiat agar tetap fit dan bugar.





Sudah separuh lebih bulan Ramadan kita jalani dan separuh lebih pula mereka yang menjalani ibadah wajib (bagi umat Islam) tersebut melaksanakan kewajibannya. Namun demikian ada baiknya untuk memperhatikan beberapa kiat atau tips agar puasa kita tetap eksis hingga menyambut Lebaran nanti.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan selama berpuasa, mulai menyiapkan hidangan sehat bergizi, menjaga kekenyalan kulit, serta menjaga tubuh agar tetap fit. Dengan tetap memperhatikan kesehatan tubuh selama puasa, saat Lebaran nanti tubuh anda masih tetap bugar dan sehat.

Masalah utama orang berpuasa biasanya adalah menyiapkan makan sahur yang sesuai dengan kebutuhan gizi seimbang. Agar lebih praktis, para ibu cenderung memilih makanan instan, misalnya mie instan, abon, sosis, chicken nugget. Sedangkan minuman instannya seperti kopi, sari jeruk, dan sebagainya yang mudah diolah dan cepat disajikan.

Menurut Meryana Andriani, Ahli Gizi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair), hal ini sebenarnya tidak menjadi masalah dan dibolehkan menyajikan dan menyantap makanan instan di kala sahur. Namun, dalam memilih makanan instan tentu saja harus teliti.

Termasuk saat membelinya harus selalu mencek kemasannya. “Apakah fisik kemasannya masih baik atau tidak. Lalu dilihat labelnya, nutrition facts (kandungan gizi)-nya, dan tanggal kadaluwarsanya,” ujar Meryana.

“Soal bahan pengawet, tentu makanan instan ada pengawetnya. Bahkan ikan asin pun mengandung pengawet. Tetapi, kan, sudah ada Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), yang mengawasi semua makanan yang dijual bebas. Jadi kita nggak perlu terlalu khawatir,” lanjut Meryana.

Meski boleh-boleh saja menyantap makanan instan, Meryana menyarankan, komposisi gizi seimbang untuk memenuhi kebutuhan tubuh selama sehari tetap harus diperhatikan. Empat sehat lima sempurna adalah gambaran gizi seimbang. “Jika makan mie instan, tetap harus memerhatikan proteinnya darimana. Bisa saja ditambah telur, potongan daging ayam, dan sayuran siap saji yang banyak dijual di supermarket” kata dia.

Begitu juga saat makan sosis, abon atau chicken nugget, tetap harus ingat seratnya. “Artinya, kebutuhan serat harus tetap terpenuhi, baik saat sahur maupun berbuka. Sebab, makan menu lengkap saat berbuka saja, tetapi sahurnya tidak lengkap, tidak akan bisa meng-handle puasa kita,” kata dia.

Selain serat, agar puasa tak mengalami dehidrasi, cairan dalam tubuh pun harus tetap terpenuhi. “Setiap harinya tubuh memerlukan sekitar 1,5-2 liter air. Kebutuhan akan air ini bisa didapatkan dengan mencicil di saat sahur dan berbuka.

Misalnya, sahur makan dengan kuah sayur sebanyak 200 cc, lalu minum susu 200cc, ditambah lagi buah-buahan yang juga mengandung air. Kemudian saat berbuka, dengan jus buah 200cc dan makan dengan sayur lagi 200cc,” ungkap Meryana.


Agar tubuh tetap bugar selama menjalankan puasa, suplemen dan vitamin tambahan seringkali menjadi pilihan untuk dikonsumsi setelah makan sahur. Namun, menurut dia, suplemen atau vitamin tambahan tidak selalu dibutuhkan.

“Suplemen itu, kan, artinya melengkapi yang kurang. Nah, jika seseorang makannya sudah baik saat sahur dan berbuka dengan memenuhi komposisi gizi seimbang, ia tidak perlu lagi tambahan suplemen atau vitamin,” imbuhnya.

Dokter akan menyarankan seseorang mengonsumsi suplemen atau vitamin tambahan, lanjut Meryana, jika diketahui seseorang yang telah diperiksa sebelumnya memang membutuhkan suplemen dan vitamin tertentu bagi tubuhnya.

Sebaliknya, jika tubuhnya sudah mengonsumsi makanan yang baik tetapi terus diberi suplemen, justru akan mengalami penumpukan di dalam tubuh jika tubuh tidak bisa lagi memetabolismanya. “Bahkan yang kelebihan mengonsumsi suplemen atau vitamin, akan mengakibatkan over vitaminosis atau kelebihan vitamin tertentu,” kata dia.

Terjadinya over vitaminosis dapat berbahaya bagi kesehatan. Misalnya, vitamin A yang tidak larut dalam air akan ditimbun oleh hati. Jika dikonsumsi berlebihan, akan membahayakan organ tubuh.

Vitamin A juga baik untuk kesehatan tulang. Namun, jika dikonsumsi berlebihan justru mengakibatkan kerapuhan tulang. Kelebihan vitamin C pun dapat mengakibatkan iritasi di lambung. Kelebihan vitamin dan mineral pada anak, tidak baik bagi tumbuh kembang anak, dan sebagainya. m8

Sumber: http://www.surabayapost.co.id/

0 comments:

Post a Comment