Perpaduan Arsitektur Unik di Masjid Kordoba

iklan











MASJID
Kordoba adalah sebuah bangunan indah dan menarik yang melambangkan perubahan berbagai agama di Kordoba selama berabad-abad. Jadi bila berlibur ke Spanyol jangan lewatkan untuk melihat keindahan arsitekturnya.

Saat ini, Masjid Kordoba digunakan sebagai Katedral Kordoba yang secara resmi merupakan Katedral St Mary of the Assumption. Meskipun telah beralih fungsi menjadi katedral, bangunan bersejarah ini tetap dikenal sebagai Masjid Kordoba.

Mayoritas seni dan arsitektur di dalam bangunan ini adalah karya arsitek Islam yang dibangun sebagai sebuah masjid di abad ke-8.

Fitur yang paling terkenal di Masjid Kordoba mungkin lengkungan raksasa tapi fitur yang paling menarik adalah mihrab, tempat suci berkubah mosaik Byzantium yang dibangun oleh Al Hakam II (961-76).

Mihrab ini menyimpan Al-quran dan peninggalan Nabi Muhammad. Di depan Mihrab, Anda akan menemukan Maksoureh yaitu semacam ruang tunggu untuk khalifah.

Meskipun tidak cocok dengan seluruh masjid, namun di dalamnya Anda juga akan menemukan Baroque Choir abad ke-16 dengan pemandangan langit-langit rumit dan kaya dari abad ke-18 yang mengesankan.

Sementara di luar masjid, tepatnya di pelataran, Anda akan menemukan pohon orange (Patio de los Naranjos), yang pada musim semi menghasilkan wangi dari bunga oranye yang bermekaran. Pelataran ini juga memiliki air mancur yang indah.

Selain itu, Anda juga bisa naik ke Torre del Alminar, sebuah menara yang pernah digunakan untuk memanggil umat beriman untuk berdoa. Pemandangan Kordoba dari menara yang memiliki lonceng bergantung Baroque ini akan terlihat sangat indah.

Situs tempat berdirinya masjid ini dahulunya merupakan tempat bagi sebuah kuil Romawi yang didedikasikan untuk Janus dan katedral Visigoth yang didedikasikan untuk St Vincent dari Saragossa.

Kemudian pada abad ke-8 barulah didirikan masjid dan pada awal abad ke-13 setelah penaklukan Kristen, sebuah katedral ditambahkan di dalam masjid.

Pembangunan Masjid berlangsung selama lebih dari dua abad, mulai 784 M diantaranya di bawah pengawasan Emir Kordoba, Abd ar-Rahman I dan di bawah Abd ar-Rahman II (822-852) sampai penyelesaainnya oleh Al-Mansur Ibn Abi Aamir pada 987.

Kemudian pada 1236, Kordoba direbut dari bangsa Moor oleh Raja Ferdinand III dari Kastilia dan kembali bergabung dengan Kristen. Orang-orang Kristen awalnya membiarkan sebagian besar arsitektur masjid ini. Mereka hanya mensucikannya untuk didedikasikan kepada Perawan Maria dan menggunakannya sebagai tempat ibadah Kristen.

Seiring berjalannya waktu, Raja Alfonso X kemudian menangani pembangunan Kapel Villaviciosa dan Kapel Royal dalam struktur masjid. Raja-raja setelahnya juga menambahkan fitur Kristen.

Seniman dan arsitek juga terus menambah struktur yang ada hingga akhir abad ke 18. Ini membuat keanehan arsitektur masjid menjadi menarik. Pada 1984, pusat bersejarah Kordoba, termasuk masjid ini dijadikan situs warisan dunia UNESCO.

Masjid Kordoba buka setiap hari namun mempunyai waktu buka yang berbeda pada bulan-bulan tertentu tapi pada umumnya buka mulai pukul 10.00-19.00 waktu setempat.

Biaya masuk ke masjid yang beralamat di Calles Torrijos and Cardenal Herrero adalah 8 euro (sekitar Rp94 ribu) untuk dewasa sedangkan anak-anak di bawah usia 13 tahun 4 euro (sekitar Rp47 ribu).(*/X-12)

0 comments:

Post a Comment