Kemenkes: 80% Anggaran untuk Pelayanan Haji

iklan
Arry Anggadha, Suryanta Bakti Susila
Jemaah Haji Asal Indonesia Sakit (ANTARA/Maha Eka Swasta)

VIVAnews - Kementerian Kesehatan menegaskan, sebagian besar anggaran perjalanan ke luar negeri yang mencapai Rp146,943 miliar untuk mendukung pelayanan haji 2010. Jumlahnya mencapai 80 persen atau Rp116 miliar.

"Sebanyak 80 persen atau Rp116 miliar untuk petugas haji, untuk mendukung pelayanan haji," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Kesehatan, drg Tri Tarayati, di Kementrian Kesehatan, Jakarta, Senin 20 September 2010.

Menurut dia, mulai tahun ini anggaran petugas kesehatan untuk mendukung pelayanan haji tidak lagi dibebankan pada Kementerian Agama, tetapi di Kementerian Kesehatan. "Dulu melekat di Kementerian Agama tidak besar. Ini karena petugas kesehatan dibebankan Kementerian Kesehatan," ujarnya.

Dalam mendukung pelayanan haji itu Kementerian Kesehatan mengirim seorang dokter dan dua perawat untuk tiap kelompok terbang. Kementerian juga membentuk tim kesehatan non kelompok terbang serta menggunakan tenaga lokal di Mekkah dan Jeddah. Kementrian menganggarkan US$2.300 untuk tiket dan lumpsum petugas US$70 tiap hari selama bertugas.

Tri menambahkan, selain untuk haji anggaran perjalanan ke luar negeri itu untuk pelatihan staf, pertemuan internasional serta beasiswa. "Sisanya pelatihan staf sendiri, pertemuan internasional, kita tidak mungkin lepas komunitas internasional ada WHO, ASEAN maupun APEC, juga beasiswa tenaga kesehatan untuk belajar di luar negeri," katanya.

Sayangnya, Tri tidak membawa pos anggaran serupa tahun sebelumnya. Sehingga, tidak tergambar berapa sebenarnya kenaikan anggaran yang disebabkan pelayanan haji itu. "Nanti kita cek dulu ya," ujar Tri.

Tri merinci, biaya untuk pelaksanaan haji sebesar Rp116 miliar, sebagian besar digunakan untuk pusat kesehatan haji yakni Rp110,343 miliar. Sisanya untuk kebutuhan bagian Litbang, Ditjen Bina Farmasi, Ditjen Pelayanan Medik, dan Inspektorat Jenderal. Dalam pelayanan haji ini melibatkan 1.944 petugas, karena setiap kelompok terbang ditempatkan satu dokter dan dua perawat. (umi)

• VIVAnews

0 comments:

Post a Comment