Karl IV Kesaktian azimat ujung tombak ini, bagi pemiliknya telah terbuktikan, sehingga “tombak suci” ini sejak ribuan tahun telah menjadi rebutan dari para penguasa dunia. Mulai dari kaiser Rumawi Konstantin, Alexander Agung, Napoleon, Hitler s/d General Patton dari USA. Bahkan raja Heinrich I di th 921 telah bersedia menukar sebagian besar dari tanah kerajaannya hanya untuk mendapatkan ujung tombak suci ini.
Menurut tradisi Jerman, Charlemagne telah bisa memenangkan peperangan sampai 47 kali karena ia memegang tombak suci tersebut pada saat ia berperang, walaupun demikian ia mati dibunuh, karena ia telah meletakan tombak suci tersebut walaupun itu hanya untuk beberapa menit saja. Hal yang serupa terjadi dengan kaiser Fridrich Barbarosa.
konstantin
alexander agung
napoleon
hitler
general patton
heinrich 1
Fridrich Barbarosa
Hitler merampok tombak suci dari Hapsburg dan ia menyimpannya di dalam gereja St Catarina, tetapi pada tgl 30. April 1945 jam 14.10 ujung tombak suci tersebut diambil oleh Lt. Walter William Horn (Ser. No. 01326328) dari tentara AS, dan aneh tapi nyata tepatnya 80 menit kemudian setelah tombak suci itu diambil alih, pada hari yang sama di Berlin jam 15.30 Hitler bunuh diri di tempat persembunyiannya. Apakah ini ada kaitannya dengan tombak suci tersebut yang sudah tidak dimiliknya lagi?
General George S. Patton dari AS gusar sekali ketika ia mengetahui, bahwa General Eisenhower ingin mengembalikan tombak suci tersebut kepada pemiliknya di Wiena. Oleh sebab itulah banyak orang menduga ia membuat duplikat dari tombak suci tersebut, sedangkan originalnya disimpan oleh dia pribadi. Hal inilah yang menyebabkan General Patton menjadi seorang jenderal yang terhebat di dunia, sehingga di th 1970 perusahaan film Twentieth Century Fox’s telah membuat film khusus mengenai dia yang telah menghasilkan delapan hadiah Oscar.
Entah aslinya entah duplikatnya dari tombak suci itu sekarang berada di museum di Austria
gereja St Catarina spear of destiny
Tulang memuat kekuatan, sedangkan mematahkan atau meremukan tulang bagi orang Yahudi berarti mengalahkan sama sekali. Tuhan Yesus telah wafat sebelum tulang-Nya dipatahkan, maka dari itu untuk membuktikan bahwa Ia telah benar-benar wafat, lambungNya ditusuk oleh tombak. Dari sinilah mulai timbul kepercayaan bahwa orang yang memiliki tombak suci tidak akan bisa terkalahkan, karena ujung tombak tersebut telah disucikan oleh darah-Nya Yesus.
Gaius Cassius Longinus adalah tentara Rumawi yang barusan saja mengawali tugasnya sebagai bintara Rumawi, pada saat ia ditugaskan untuk menjaga Tuhan Yesus dibukit Golgatha, maka dari itu ia belum pernah menggunakan senjatanya untuk perang maupun membunuh. Pertama kali ia menusuk manusia, ialah menusuk lambungNya Tuhan Yesus dikayu salib.
Setelah Yusuf dari Arimathea membawa jenazahNya Tuhan Yesus untuk di makamkan, Pilatus memerintahkan Longinus untuk menjaga kuburanNya juga. Tetapi pada hari ketiga setelah Tuhan Yesus bangkit, Longinus segera pergi ke kota untuk menyebar luaskan berita, tentang kebangkitan dari Tuhan Yesus, hal ini tentu saja ditentang oleh orang-orang Farisi yang tidak menginginkan terbuktinya bahwa Tuhan Yesus itu benar-benar Mesias atau Putera Allah. Maka dari itu Longinus segera ditangkap dan dibunuh dengan dipancung kepalanya oleh rekan-rekannya sendiri atas perintah dari orang Farisi.
Longinus, walaupun ia telah menusuk lambungNya Tuhan Yesus dengan tombak, tetapi akhirnya ia percaya bahwa Tuan Yesus telah benar-benar bangkit dari kematian, maka dari itu ia adalah martier pertama dari para pengikut Kristus. Oleh sebab itulah Bernini telah membuat patung dari Longinus di St Peter – Vatikan
longinus Yusuf dari Arimathea berangkat ke England dengan membawa antara lain kain kafan bekas membungkus jenazah dari Tuhan Yesus (kain kafan dari Turin), cawan suci (The Holy Grail) dan tombak suci Longinus. Kain kafan maupun tombak Longinus semuanya sudah diketemukan, yang masih belum diketemukan kembali s/d saat ini hanya cawan suci (The Holy Grail). Mengingat kedua benda lainnya diketemukannya juga di Perancis maka mereka yakin bahwa cawan suci tersebut juga masih berada di Perancis.
Ujung tombak tersebut sebenarnya bukan untuk membunuh Yesus, sebab pada saat ujung tombak ditusukan ke lambung-Nya Tuhan Yesus telah wafat, melainkan hanya untuk membuktikan bahwa Tuhan itu telah benar-benar wafat. Yohanes 19:33-34 Ketika mereka sampai kepada Yesus, mereka melihat Ia sudah meninggal. Jadi mereka tidak mematahkan kaki-Nya. Tetapi lambung Yesus ditusuk dengan tombak oleh seorang dari prajurit-prajurit itu; dan segera keluarlah darah dan air.
Hanya sayangnya sampai detik ini tidak bisa dipastikan apakah ujung tombak yang berada di Wina itu adalah ujung tombak yang asli ataukah yang palsu, sebab di Polandia juga ada ujung tombak yang dinyatakan sebagai tombak dari Longinus?
sumber: kaskus.us
0 comments:
Post a Comment