Ayo, Cintai Makanan Lokal

iklan
KapanLagi.com: Woman
KapanLagi.com: Woman
Ayo, Cintai Makanan Lokal
Feb 4th 2012, 05:00

Gandrung makanan internasional? Boleh saja, tapi jangan pernah lupakan makanan lokal yang tersedia dari alam Indonesia. Karena selain memenuhi kebutuhan gizi, Anda juga mendukung bahan makanan lokal tetap lestari...

KapanLagi.com - Alam Indonesia yang subtropik memang memungkinkan berbagai jenis tanaman tumbuh dan bisa dikonsumsi langsung maupun melalui proses. Jangan juga lupakan pula hasil laut yang beragam dan jadi persediaan makanan yang bergizi. Indonesia konon memiliki varian biota laut terkaya di dunia!

Sedihnya, bahan makanan asli Indonesia yang penuh gizi kemudian malah dibudidayakan dan dipatenkan oleh negara lain. Contohnya saja tempe. Sumber makanan berprotein tinggi ini justru patennya dimiliki oleh negara matahari terbit, Jepang! Kini, masyarakat Jepang juga tengah membudidayakan ubi yang tentu saja banyak tumbuh di tanah Indonesia dan jadi makanan pokok masyarakat Indonesia di bagian timur.

Kini saatnya sedikit kurangi keinginan untuk terus mengasup makanan impor. Karena masyarakat di sana, justru keranjingan makanan khas timur yang terbukti, lebih sehat! Agar Anda tak lagi ragu, FITNESS memaparkan beberapa bahan makanan khas Indonesia, yang wajib dikonsumsi dan tak lagi dianggap sebelah mata karena sarat gizi!

1. TEMPE

Selama lebih dari 2000 tahun, tempe sudah menjadi makanan masyarakat Indonesia. Tempe berasal dari kacang kedelai yang difermentasi dengan ragi khusus dan disebut sebagai sumber protein terbaik pengganti daging.

Setiap 100 gram tempe bisa memenuhi 41 persen kebutuhan harian protein, dan memiliki 225 kalori. Tempe juga mengandung lemak baik dan bisa menurunkan kolesterol atau lemak jahat. Beberapa penyakit berat seperti diabetes, kolesterol tinggi, hingga serangan jantung pun bisa dicegah dengan mengonsumsi tempe. Kandungan isoflavon dari kedelai juga bisa mencegah penyakit kanker.

Beberapa zat gizi yang terkandung dalam tempe antara lain: riboflavin (salah satu yang terkandung dalam vitamin B) yang berfungsi meregenerasi sel liver dan mengeluarkan racun. Magnesium yang memiliki fungsi penting sistem kardiovaskular tubuh, serta mangan dan copper, dua mineral yang berfungsi sebagai antioksidan.

2. UBI

Buang jauh-jauh anggapan tentang makan ubi membuat perut penuh gas dan berefek buruk pada pergaulan karena membuat Anda kerap buang gas. Namun, jika Anda mengetahui kandungan nutrisinya, rasanya efek sosial itu bisa disiasati tanpa harus menghindari konsumsi ubi. Meski tumbuh subur di dataran Asia, justru para pakar nutrisi di Center for Science in The Public Interest, AS., yang menyatakan ubi sebagai salah satu sumber bahan makanan terbaik.

Ubi mengandung karbohidrat kompleks, gula alami, serat, protein, vitamin A, B6, C dan E, serta zat besi, thiamine, niacin, copper, kalium dan kalsium. Namun yang paling hebat adalah kandungan vitamin A dalam ubi, yaitu memenuhi hingga 90% kebutuhan harian! Semakin merah/oranye warna ubi, maka kandungan beta karoten di dalamnya makin baik. Ubi juga disebut-sebut sebagai makanan sumber antioksidan. Manfaat ubi untuk kesehatan sangat banyak, beberapa di antaranya adalah sebagai makanan anti-radang, serta sumber nutrisi yang mampu melancarkan peredaran darah. Zat glikosida yang terdapat dalam zat gula alami pada ubi berfungsi sebagai antibakteri dan antijamur.

Dan berbagai jenis umbi-umbian, ubi memiliki indeks glikemik yang paling rendah. Maka, tak heran dalam berbagai metode diet, ubi selalu dimasukkan ke dalam menu wajib. Saran FITNESS, cuci bersih ubi tanpa mengupas kulit ubi sebelum dimasak. Karena pada kulit, terdapat serat yang lebih banyak ketimbang yang dimiliki oleh oatmeal. Hebat kan? (fitness/yel)

Artikel Lanjutan: Ayo, Cintai Makanan Lokal II

Source: Fitness Magazine, Edisi Januari 2012, Halaman 102

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

0 comments:

Post a Comment