Ia Lumpuh Saat Perayaan Bachelorette Party II

iklan
KapanLagi.com: Woman
KapanLagi.com: Woman
Ia Lumpuh Saat Perayaan Bachelorette Party II
Sep 4th 2011, 00:05

Seminggu sebelum hari bahagianya, Rachelle Friedman, 25 tahun mengalami insiden yang mendaratkan dirinya di atas kursi roda untuk selamanya. (

KapanLagi.com - Hasil dari curi-curi dengar, ternyata orang tua saya tetap memperkarakan bencana yang menimpa saya, dan meminta teman yang mendorong saya ke kolam renang untuk pergi ke psikolog dan mengikuti kelas anger management. Mereka yakin kejadian itu adalah perbuatan bukan tanpa unsur ketidaksengajaan dan memastikan ada hal lain yang disembunyikan. "Andai saya bisa, saya akan melakukan hal yang lebih parah dari ini," ucap saya dengan sungguh-sungguh pada teman saya sambil menarik selang ventilator. Saya bisa melihat dari pancaran matanya kalau ia sangat merasa bersalah atas kejadian ini. Dan saya pun tak ingin menyiksanya dengan penyesalan; lagi pula saya juga tidak bisa menyalahkan ia sepenuhnya. Karena kembali lagi, ini adalah murni kecelakaan.

Sepuluh hari setelah operasi, saya dipindahkan ke pusat rehabilitasi di North Carolina. Rumah sakit ini khusus menangani pasien-pasien penderita kelumpuhan. Meskipun baru satu minggu sejak kejadian naas itu, otot-otot saya mulai mengalami pengenduran. Itu sebabnya, saya harus menggerakkan tubuh agar leher, bahu, dan lengan bisa menguat kembali. Para terapis pun turut mengajari saya bagaimana melakukan berbagai hal yang simpel; mulai dari menggosok gigi, memulas makeup, dan mengoperasikan kursi roda-hal apapun tanpa bantuan tangan.

Menerima kenyataan untuk harus terbiasa dengan keadaan ini cukup menguji kesabaran saya. Sungguh, berat sekali rasanya. Lebih-lebih ketika menyadari saya tak akan lagi bisa berjalan seperti dulu, hal ini berhasil membuat saya khawatir setengah mati. Mana mungkin saya memakai dress atau mandi sendiri? Saya bahkan tak mampu pergi ke kamar mandi kalau tidak ada seorang pun yang membopong ke sana (sejak itulah saya bersandar pada kateter, yang butuh bantuan seseorang untuk melihatnya dan mengurasnya).

Chris adalah sasaran paling tepat untuk menumpahkan segala frustasi saya. Namun tidak pernah terpancar rasa jengah di wajahnya ketika saya mulai curhat. Yang ia lakukan justru menyemangati dan selalu melapangkan pelukannya untuk saya. Pernikahan pun kami tunda, dan tentu saja, kami sama sekali tidak berpikir dua kali untuk mengatur ulang jadwal pernikahan. Peristiwa ini semakin mempererat hubungan kami, dan bertekad untuk melewatinya bersama-sama.

Mudah patah semangat? Oh, itu bukan sifat saya. Seluruh tenaga saya kerahkan untuk mulai menyesuaikan diri dan tetap tegar seutuhnya. Sepuluh minggu sejak operasi, dan saya merasa cukup mampu untuk pulang ke rumah. Ya, rumah yang telah ditata ulang dengan beralaskan lantai kayu supaya memudahkan saya untuk mengoperasikan kursi roda, serta kamar tidur yang tak lagi berada di lantai atas.

Berusaha Tegar dan Positif

Saya yakin bahwa dengan kemajuan teknologi saat ini, saya pasti bisa berjalan kembali. Sampai saat itu tiba, saya telah berusaha adaptasi dengan rutinitas sehari-hari. Saat Chris pergi kerja sebagai guru SMP di siang harinya, ibu saya menjaga di rumah, apalagi semenjak hidup saya mengandalkan seseorang untuk membantu hal-hal kecil seperti pergi ke toilet hingga mandi.

Pengobatan rawat jalan rutin saya datangi tanpa absen sekalipun. Hal ini terus saya lakukan demi menguatkan tulang-tulang, apalagi sejak hanya bisa bertumpu pada kedua tangan, makanya saya harus memulihkan kekuatannya. Setidaknya saya telah mampu mengetik dengan menggunakan ibu jari. Saya kini tergabung dalam tim rugby yang seluruh anggotanya memiliki keterbatasan fisik dan bertumpu pada kursi roda. It's super FUN! Plus, atasan tempat saya bekerja menjanjikan kalau saya bisa kembali masuk kerja, dan ia akan mencarikan posisi yang sesuai dengan keterbatasan fisik saya.

Tetap saja, segala sesuatu tidak lagi serupa dulu. Meskipun dokter berkata saya masih bisa memiliki anak, namun sebagai seorang wanita saya merasa malu tak bisa menjadi pelampiasan nafsu Chris di ranjang. Walaupun tetap bisa berhubungan seks, tapi saya tak lagi bisa merasakan nikmatnya orgasme. Rangsangan itu tetap ada, but frustratingly, saya ingin sekali bisa orgasme. Dan menyedihkan sekali melihat isi lemari yang terisi penuh dengan high heels dan skinny jeans, tapi kini hanya berakhir menjadi hiasan. Tapi, setidaknya saya masih bisa tampil gaya berkat bantuan flat boots, leggings dan dress.

Resep obat dari dokter yang harus saya minum perlahan juga membuat rambut menipis. Makanya saya bereksperimen dengan keajaiban wig serta hair extensions yang setidaknya membuat penampilan saya berbeda.
Orang-orang kerap berkata pada saya, "Kamu selalu bersikap positif dalam menghadapi sesuatu!" Ini adalah satu-satunya cara bagi saya untuk optimis menata hidup ke depan. Lagipula, kehadiran orang-orang yang selalu ada di samping saya cukup menyadarkan saya untuk tetap bersyukur. Saya dan Chris tak mengira hal ini akan terjadi. Insiden ini benar-benar di luar kendali kami. Rencana pernikahan akan berlangsung di musim panas, dan sama-sama punya keyakinan, in sickness and in health.

First Aid for a Hurt Friend

Tindakan ini setidaknya mampu meminimalkan cedera sahabat Anda.

  • Saat teman Anda tenggelam dan tak naik ke permukaan. Hubungi 911. jangan angkat ia keluar dari air, memindahkannya akan memperbesar kemungkinan lumpuh. Lebih baik, perlahan putar tubuhnya menghadap ke atas sehingga ia mampu bernapas. Kecuali kalau ia tenggelam dan berhenti bernapas, tarik ia keluar dari air dan segera beri pertolongan napas buatan.

  • Jika kepalanya terbentur keras dan muncul panik... Fakta paling membahayakan ialah ia punya potensi terkena gegar otak yang bisa berakibat fatal. Hubungi ambulans, lalu tempelkan bongkahan es yang berbalut kain. Temperatur dinginnya mampu mengurangi cedera luar.

  • Ketika ia mengalami pendarahan. Tekan area yang mengalami luka dengan handuk kering dan bersih. Bila memungkinkan, biarkan ia duduk atau baringkan ia di lantai agar luka tidak membesar. (Cosmo/miw)

Source: Cosmopolitan Edisi Juli 2011, Halaman 231

Provided by:

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

0 comments:

Post a Comment